SINAR TANI, Bangka Belitung — Brigade Pangan di Bangka Belitung kini makin kuat! Kementan dorong akses KUR hingga Rp10 miliar untuk petani, bantu pengadaan alsintan dan saprodi demi percepat swasembada pangan nasional.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat upayanya dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Salah satu langkah strategis yang kini dikembangkan adalah memfasilitasi akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Brigade Pangan di berbagai daerah.
Skema pembiayaan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mendorong kemandirian petani guna mencapai swasembada pangan nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa KUR merupakan salah satu instrumen vital dalam mendukung sektor pertanian.
“Pemerintah telah menyediakan anggaran KUR melalui perbankan Himpunan Bank Negara (Himbara), dan ini harus dimanfaatkan oleh petani untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka,” ujarnya.
Menurut Mentan, akses KUR memungkinkan petani dan pelaku usaha tani untuk mendapatkan pendanaan guna pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta Rice Milling Unit (RMU) yang dapat meningkatkan efisiensi pascapanen.
“Dengan KUR, petani bisa memiliki akses lebih mudah terhadap teknologi dan peralatan modern yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing mereka,” tambahnya.
Akselerasi Permodalan
Sebagai bagian dari percepatan implementasi, Kementan menggelar kegiatan akselerasi permodalan bagi Brigade Pangan di Kepulauan Bangka Belitung.
Acara ini dipimpin langsung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) dan berlangsung secara hybrid.
Para manajer dan anggota Brigade Pangan tampak antusias menghadiri kegiatan yang diselenggarakan di Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, di antaranya Kepala Balai Besar Pengkajian Standardisasi Instrumen (BBPSI) Padi selaku Penanggung Jawab (PJ) Satgas Swasembada Pangan Provinsi Bangka Belitung, Kepala BSIP Kepulauan Bangka Belitung, serta perwakilan dari Balai Tanaman Obat dan Rempah, Balai Besar Standardisasi Instrumen (BBSI) Padi, BBSI Veteriner, dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yoma.
Dalam kesempatan tersebut, Kementan menyalurkan bantuan berupa sarana produksi pertanian (saprodi) dan alsintan kepada Brigade Pangan.
Namun, pemerintah menekankan bahwa dukungan ini bukan sekadar bantuan semata, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendorong kemandirian petani.
“Kami ingin Brigade Pangan mampu berdiri di atas kaki sendiri, tidak hanya mengandalkan bantuan, tetapi juga mampu mengelola usaha taninya secara profesional dengan memanfaatkan skema pembiayaan yang tersedia,” ujar Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti.
Komitmen Perbankan
Program akses KUR bagi Brigade Pangan telah diimplementasikan di berbagai daerah sebelumnya.
Pada November 2024, Menteri Pertanian menyerahkan bantuan operasional KUR mikro senilai Rp50 juta hingga Rp150 juta kepada Brigade Swasembada Pangan di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Bantuan ini juga disertai alsintan senilai lebih dari Rp6 miliar untuk mendukung efektivitas operasional petani.
Langkah serupa juga diterapkan di Papua sebagai bagian dari strategi nasional dalam meningkatkan ketahanan pangan.
Di Bangka Belitung, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menunjukkan komitmennya dengan menyalurkan pembiayaan KUR sebesar Rp10 miliar bagi Brigade Pangan.
Dalam kegiatan akselerasi ini, beberapa anggota Brigade Pangan yang telah memenuhi persyaratan langsung diproses untuk administrasi pencairan dana.
“Kami siap mendukung petani dalam mengakses permodalan yang dibutuhkan. BRI berkomitmen untuk memastikan bahwa program KUR ini benar-benar bisa dimanfaatkan dengan optimal,” kata perwakilan dari BRI.
Mendorong Efisiensi
Dengan akses KUR yang semakin dipermudah, Kementan mengingatkan bahwa tantangan selanjutnya adalah memastikan Brigade Pangan mampu mengelola permodalan secara efektif. Perencanaan yang matang, identifikasi kebutuhan yang tepat, serta optimalisasi pemanfaatan dana menjadi kunci keberhasilan program ini.
“KUR bukan hanya soal pendanaan, tetapi juga tentang bagaimana petani bisa mengelola modal dengan baik agar usaha taninya lebih produktif dan berkelanjutan,” ujar Kepala BSIP Kepulauan Bangka Belitung.
Jika dikelola dengan optimal, skema pembiayaan ini dapat menjadi katalis bagi penguatan kemandirian petani, peningkatan produktivitas pertanian, serta percepatan pencapaian ketahanan pangan nasional.
Baca juga
Cetak Mahasiswa Jadi Pengusaha Sukses, Polbangtan Kementan Gandeng PT Mandiri Banana Indonesia
Demi Ketahanan Pangan, Polbangtan Kementan Turun Gunung ke Jambi Genjot LTT dan Oplah
Polbangtan Kementan Perkuat Koordinasi dengan Pendamping Brigade Pangan di Muaro Jambi