13 Januari 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Dengan 11 Juta Petani dan Penyuluh Terampil, Kementan Yakin Pertanian Makin Maju Mandiri Modern

Dengan 11 Juta Petani dan Penyuluh Terampil, Kementan Yakin Pertanian Makin Maju Mandiri Modern

Kepala BPPSDMP, Prof Dedi Nursyamsi | Sumber Foto:Istimewa

Sinar Tani, Bogor — Sejak tahun 2020, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) telah menciptakan hampir 12 juta Petani dan Penyuluh yang terampil melalui program Pelatihan Pertanian Sejuta Petani dan Penyuluh.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sebagai pelaku utama pembangunan pertanian di Indonesia, kinerja pertanian juga ditentukan oleh kerja penyuluh dan petani.

Karena itu, dirinya selalu berkeyakinan jika program Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh mampu memberikan dampak besar bagi pembangunan kehidupan bangsa baik saat ini dan juga di masa depan.

“Kementan mendorong BPPSDMP agar mampu memberi pelatihan dan mencetak tenaga-tenaga terlatih untuk terus menggerakan pertanian ke arah yang lebih maju, mandiri dan modern,” sebutnya.

Program Pelatihan Penyuluhan dan Pertanian yang diusung Kementan, diakui Kepala BPPSDMP, Prof Dedi Nursyamsi mengatakan menjadi bagian untuk meningkatkan kemampuan petani dan penyuluh.

“Tujuan pelatihan adalah meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap para petani dan penyuluh bahkan terjadi proses perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar mereka tahu, mau dan mampu untuk melakukan,” sebutnya.

Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh ini dilakukan BPPSDMP sejak tahun 2020 dan sampai bulan Februari 2023, total peserta yang telah dilatih mencapai 10.205.163 orang penyuluh dan pertanian.

“Ditambah dengan pelatihan yang akan digelar 16 s/d 18 Maret 2023, setidaknya akan ada 11 juta petani dan penyuluh yang akan tercipta,” ungkapnya.

Selain pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh, diungkapkan Prof Dedi, BPPSDMP juga melakukan diseminasi informasi pembangunan pertanian sekaligus pelatihan melalui berbagai kegiatan, seperti Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP), Ngobrol Asyik Penyuluhan (Ngobras), Bertani on Cloud (BoC), Millenial Agricultural Forum (MAF), dan webinar lainnya.

Baca Juga :  Hadapi Tantangan Krisis Pangan, Kementan Minta Penyuluh dan Petani Bergerak Cepat Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung

Hasil pelatihan sejak 2020 ini pun sudah dapat dirasakan oleh petani, yaitu sebanyak 546.469 orang Petani Milenial yang dibina Kementan, dan 140.158 orang lulusan dapat mengakses KUR sebanyak dengan jumlah akad senilai Rp. 6.570.382.877.462. (Rp 6,5T).

Tidak hanya itu, total peserta yang dilatih pada pelatihan sejuta petani dan penyuluh (purnawidya) sebanyak 6.724.637 peserta, dan 671.090 orang lulusan dapat mengakses KUR dengan jumlah akad Rp. 40.685.482.184.462 (Rp 40 T).

Akses KUR diakui Prof Dedi Nursyamsi menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pelatihan sebab pertanian maju, mandiri dan modern ditandai dengan berkembangnya pertanian menjadi agribisnis yang menguntungkan pelakunya.

“KUR ibaratnya bensin penggerak pertanian. Tanpa modal, usaha akan sulit berkembang. Pemerintah sudah memfasilitasi para pengusaha untuk dapat mengakses KUR sebagai suntikan dana usahanya,” tegas Dedi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Reporter : Nattasya

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini