15 Januari 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Berkat Pisang Cavendish, KWT Bakti Pertiwi Makin Percaya Diri

Berkat Pisang Cavendish, KWT Bakti Pertiwi Makin Percaya Diri

Sina Tani, Sukoharjo — Tidak disangka,  berkat pisang Cavendish KWT (Kelompok Wanita Tani) Bakti Pertiwi Desa Baki Pandeyan, kecamatan Baki menjadi makin moncer.  Dari kegiatan bercocok tanam, KWT Bakti Pertiwi selain bisa mencukupi kebutuhan gizi anggota juga bisa menambah penghasilan keluarga.

Kelompok Wanita Tani Bakti Pertiwi yang saat ini beranggotakan 30 orang berdiri pada tahun 2021. Diketuai Surini Winingsih, Sekretaris Endah Rahmawati dan bendahara Endang Tri Rahayu, KWT ini kini semakin giat dalam melakukan berbagai kegiatan pertanian.

Mereka tertarik mengikuti kegiatan KWT bermula atas ajakan Penyuluh Pertanian dari BPP Baki. Karena di KWT, mereka dapat belajar bersama memanfaatkan lahan untuk bertanam sayur, buah dan beternak guna menambah gizi dan pendapatan   keluarga.

Kepala Desa Baki Pandeyan pun serta merta mendukung dengan menyediakan lahan untuk praktek kebun KWT.

Para ibu-ibu ini tidak asing dengan kegiatan bertani. Karena desa Baki Pandeyan terletak dikawasan pertanian “ngare” atau datar yang produktif,di kabupaten Sukoharjo. Sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian, demikian pula lingkungan yang terbentuk adalah lingkungan masyarakat agraris.

Menurut Ketua KWT Bakti Pertiwi, Surini Winingsih kegiatan pertama  yang dilakukan adalah mencoba bertanam sayur di kebun KWT. Namun, hal tersebut ternyata tidak mudah karena lahan yang tersedia ternyata merupakan lahan kosong yang telah lama tidak dimanfaatkan.

“Sehingga tanah menjadi keras dan tidak subur. Karena itu seluruh anggota KWT harus bekerja keras untuk mengembalikan kesuburan tanah dan membangun kebun.” Ujar Wanita yang akrab disapa Rini Ayoung ini.

Berkat keuletan dan semangat kebersamaan yang tinggi, akhirnya tanah “tidur” tersebut  dapat disulap menjadi sebuah kebun sayur. Ada bunga kol, bawang merah, kacang panjang, sawi yang tumbuh subur dan tertata apik.

Baca Juga :  Panggung Penyuluhan Untuk Penyuluh Era Digital

Rini dan teman-temanya bergiliran untuk menggarap dan memelihara kebun. Setiap pagi dan sore tentu ada anggota yang sedang bekerja di kebun.

Setelah berhasil dengan kebun, yang belakangan disebut Demplot KWT, mereka bersepakat untuk memperluas tanaman sayur mayur dirumah-rumah anggota. Maka dimulailah “ Gerakan Tanam Sayuran di Pot/Polybag”.

KWT menanam cabai, terong, tomat dipolibag, setelah tumbuh subur pot/polybag-polybag tersebut dibagi kepada anggota KWT.

Untuk menjaga kesuburan  tanaman mereka belajar juga dari PPL cara membuat pupuk Bokashi, baik Pupuk Organik Cair (POC) dan Pupuk Organik Padat .

Sedangkan untuk mengendalikan hama dan penyakit, mereka juga telah bisa membuat pestisida hayati. Mereka juga telah membuat ecoenzym, yang bermanfaat untuk kebun dan rumah tangga.

Pada tahun 2022, BPP Baki membagi bibit pisang Cavendis hasil pembiakan kultur jaringan IPB ke desa-desa wilayah binaan. Koordinator BPP Baki, Triyanto mengatakan kebetulan desa Baki Padeyan tidak termasuk desa yang mendapat jatah bibit pisang tersebut.

Namun kepala Desa Baki Pandeyan yang mengetahui adanya bibit pisang kultur jaringan tersebut, mendesak Triyanto agar diberi bagian juga. Alhasil, terpaksa Triyanto minta kerelaan desa-desa terjatah.

“Masing-masing di kurangi 5 batang, sampai terkumpul kurang lebih serratus batang, yang kemudian diserahkan Kepala Desa Baki Pandeyan. Didesa tersebut bibit pisang 50 batang diserahkan KWT Bakti Pertiwi dan sisanya dibagi ke masyarakat.” ungkapnya.

Untuk bertanam pisang, KWT Bakti Pertiwi mendapat pinjaman lahan lseluas kurang lebih 300 m².

Karena sudah berpengalaman berkebun, tanpa kesulitan yang berarti bibit pisang Cavendish tersebut berhasil ditanam dan dipelihara dengan baik.

“Tidak sampai setahun, kebun pisang Cavendis telah membuat takjub. Karena  tanaman pisang   sudah berbuah bertandan-tandan. Tandanan pisang tumbuh panjang , setiap tandan dapat berisi 16 sampai 18 sisir.” Ujarnya.

Baca Juga :  Dorong Pertanian Organik, Ahmad Jazilil Jadi Penyuluh Berprestasi

Dari hasi pisang tersebut, KWT dapat menambah gizi keluarga anggota, mengisi kas kelompok dan terlebih dapat mengembangkan kegiatan pengolahan hasil.

Keaktifan KWT Bakti Pertiwi ternyata dilihat positif oleh banyak pihak dan melirik untuk bekerja sama.

Yang pertama KWT bekerja sama dengan Posyandu dan PKK Desa pokja 4 untuk menanggulangi stunting, dengan mengirim hasil kebuh untuk makanan tambahan di Posyandu.

“Mereka juga membuat MoU dengan SDN Baki Pandeyan 2 untuk membimbing para siswa siswi bercocok tanam  sebagai kegiatan extra kurikuler.” tambah Triyono.

Untuk menyalurkan hasil kebun dan olahan dari anggotanya, KWT Bakti Pertiwi aktif mengikuti bazar, pameran di kecamatan maupun di kabupaten.

Bahkan. setiap hari Jumat mereka aktif menawarkan hasil kebun dan olahan pangan di pasar tani kabupaten Sukoharjo.

“Saat ini mereka sedang giat berbenah, untuk menyambut tim verifikasi Desa Binaan.” ungkapnya.

Kegiatan KWT Bakti Pertiwi yang terbilang sangat aktif ini mendapat apresiasi dari Pemda Kabupaten. Sehingga beberapa waktu lalu mereka mendapat bantuan hibah yang diserahkan langsung Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, SE,MM.

Reporter : Djoko W

 

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini