Sinar Tani, Semarang — Berbagai terobosan telah dilakukan IRRI ( International Rice Resreach Institute ) di Indonesia. Salah satunya, organisasi yang berpusat di Filipina ini telah mengembangkan aplikasi, “Layanan Konsultasi Padi” yang bertujuan membantu petani dan penyuluh memperoleh rekomendasi pemupukan padi secara akurat.
Aplikasi yang sangat bermanfaat tersebut nampaknya agak tersendat sampai ke pengguna utama, yaitu petani. Hal ini karena bahasa yang dipakai IRRI tidak dipahami petani,
Kendala tersebut diakui staff IRRI di Indonesia. Herta Sipayung, PhD, yang hadir dalam rapat kerja DPW Perhiptani (Dewan Pimpinan Wilayah Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia) Provinsi Jawa Tengah.
”Kami minta tolong para Penyuluh Pertanian untuk mensosialisasikan program ini (LKP). Karena Penyuluh paham bahasa kami, dan penyuluh mampu menyampaikan dengan jelas kepada petani, dengan bahasa petan tentunya” ujar Herta.
Lebih lanjut Herta mengatakan bahwa, IRRI membantu meningkatkan pendapatan dan hasil panen petani padi Indonesia. Selain itu IRRI juga berkontribusi terhadap tujuan pemerintah Indonesia untuk kesejahteraan pedesaan, ketahanan pangan, keberlanjutan lingkungan serta mitigasi dan adaptasi terhadap pandemi dan perubahan iklim saat ini melalui pengembangan dan penyebaran RCM (Layanan Konsultasi Padi / LKP).
Hal penting tersebut disampaikan Herta dihadapan 80 orang peserta Pertemuan Sosialisasi DPW Perhiptani Jawa Tengah. Para peserta yang terdiri dari ketua dan sekretaris dari 35 DPD Perhiptani Kabupaten dan Kota, ditambah beberapa pengurus DPW Perhiptani Provinsi Jawa Tengah, mendengarkan dengan penuh perhatian.
Pada kesempatan tersebut Herta mengingatkan kembali kepada para peserta akan fungsi aplikasi “ Layanan Konsultasi Padi” sebagai sebuah perangkat digital untuk manajemen nutrisi dan air.” Aplikasi ini boleh dibilang sebagai Perangkat Digital Agen Perubahan Masa Depan “ kata Herta.
Seperti kita ketahui bersama bahwa bahwa selama dua dekade terakhir, pemerintah Indonesia telah meningkatkan Investasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di bidang pertanian merujuk pada penerapan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan dalam sektor pertanian.
Investasi dalam TIK di bidang pertanian bertujuan untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian, seperti perubahan iklim, keterbatasan sumber daya, dan kebutuhan untuk meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan.
Investasi ini bisa meliputi berbagai aspek, antara lain:Penggunaan Data dan Analitik: Pengumpulan data melalui sensor, satelit, drone, dan alat-alat IoT untuk memantau kondisi tanah, cuaca, dan kesehatan tanaman. Data ini kemudian dianalisis untuk membuat keputusan yang lebih baik mengenai penanaman, irigasi, dan pemupukan.
Kemudian Aplikasi Mobile, Aplikasi yang membantu petani dengan memberikan informasi real-time mengenai harga pasar, cuaca, praktek pertanian terbaik, dan penyakit tanaman. Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk menghubungkan petani dengan pembeli atau penyedia jasa. TIK juga merambah pada Sistem Manajemen Pertanian, E-commerce dan Platform Digital, Teknologi Pengolahan meliputi alat dan mesin berbasis TIK, Sistem Irigasi Cerdas:
Menurut Herta Sipayung, fokus utama IRRI adalah menyediakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berbasis sains untuk menjembatani penelitian ke kesenjangan pembangunan, kemudian memanfaatkan teknologi yang telah ada sehingga petani dan penyuluh pertanian dapat mengakses informasi
Sebagai contoh masalah dilapangan disebutkan bahwa pada saat ini pemupukan tanaman padi yang dilakukan petani belum tepat, dan cenderung terjadi pemborosan. Fakta dilapangan pemberian pupuk pada tanaman padi tidak efektif. Maka konversi nutrisi yang ditambahkan, hanya menghasilkan panen yang rendah, hasil panen yang tidak optimal tersebut dikarenakan tanaman kekurangan nutrisi. Artinya banyak sekali pupuk terbuang percuma.
Pada akhirnya disebutkan Herta bahwa Aplikasi “Layanan Konsultasi Padi” yang berbasis teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat memberi manfaat langsung kepada petan, antara lain menyajikan teknologi praktik pengelolaan terbaik padi yang terbaik, efektif dan efisien, dalam hal pengelolaan nutrisi tanaman.
LKP merupakan teknologi yang cerdas iklim dan informasi iklim di Indonesia. Berdampak untuk mengurangi efek negatif pupuk terhadap lingkungan, kesehatan, dan biaya produksi, sekaligus meningkatkan hasil dan pendapatan petani
Layanan ini intinya akan memberikan rekomendasi kepada para petani terkait jumlah pupuk yang disarankan, pola tanam yang disarankan dan varietas tanaman yang disarankan sesuai apa yang diisikan oleh pengguna di aplikasi LKP tersebut.
Dalam praktiknya, LKP merupakan aplikasi yang bisa diakses melalui http://webapps.irri.org/id/lkp. Atau langsung ketik: Layanan Konsultasi Padi, kemudian klik LKP ID Versi 1.0 Setelah dibuka, disana tercantum pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab jujur oleh pengguna (petani atau seseorang yang hendak menanam padi). Setelah semua pertanyaan dijawab, pusat data computer IRRI akan mengolah data tersebut, di sandingkan dengan hasil penelitian berpuluh tahun, kemudian muncul rekomendasi pupuk Urea dan NPK yang harus dipakai. Baik dosis maupun waktu penaburan termasuk pola tanam yang disarankan dan varietas tanaman yang disarankan
Untuk meyakinkan rekomendasi LKP, di Jawa Tengah mendapat alokasi penelitian LKP di Kabupaten Semarang dan di Kabupaten Boyolali.
Pada kesempatan tersebut Jarot, petani di desa Keyongan, kecamatan Nogosari, kabupaten Boyolali memberikan testimoni. “ Semua perlakuan LKP di petak penelitian memberi hasil yang lebih baik, dibanding petak control perlakuan petani” ungkapnya.
Ketua DPW Perhiptani Jawa Tengah, Warsana, SP, MSi,MP mengharapkan agar informasi tentang LKP tersebut segera disebar kepada anggota Perhiptani di kabupaten / kota masing-masing.
“ LKP ini tolong segera di laksanakan dan rekomendasi yang keluar juga segera di terapkan, sehingga pemupukan yang dilakukan petani benar-benar efektif dan efisien. Ini adalah sebuah solusi masalah keterbatasan ketersediaan pupuk subsidi.” pungkasnya.
Reporter : Djoko w.
Layanan Sianida dan Rak Lahan Rawa Polbangtan YOMA Terinspiratif
Bawa Kopi Robusta MPIG Sirap, Gapoktan Gunung Kelir Raih Penghargaan di Bunex 2024
Kemitraan Champion, Upaya Jawa Tengah Stabilisasi Pasokan dan Harga Cabai