Sinar Tani, Alor — Sinar Tani, Alor — Ditengah keterbatasan dan medan berat yang harus ditempuh, para penyuluh pertanian (PPL) Kabupaten Alor pantang menyerah. Dengan tekat mendampingi petani dalam mejalankan usaha taninya, para penyuluh yang tergabung dalam Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kabupaten Alor terus berkarya .
Ketua Perhiptani Kabupaten Alor Wilayah 4, Darius Bler Sir. SST menceritakan Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kabupaten Alor terbagi atas 4 wilayah. Wilayah 1-3 ada di pulau besar dengan Pulau Ternate, sedangkan wilayah 4 berlokasi di pulau Pantar yang terdiri dari 5 Kecamatan.
“Perhiptani Wilayah 4 meliputi Kecamatan Pantar dengan kepala BPP Bahudin Djahikada. SST, Kecamatan Pantar Timur dengan Kepala BPP, Kasman Djou Djadi. SST, Kecamatan Pantar Tengah dengan Kepala BPP Darius Bler Sir. SST.,” ungkapnya.
Sedangkan untuk Kecamatan Pantar Barat dipimpin oleh Kepala BPP Rahmat J Hayasi. SST dan Kecamatan Pantar Barat Laut dengan Kepala BPP, Simon Petrus Lema. SST.
Dijelaskan Darius, dalam memimpin Perhiptani wilayah 4 ia dibantu oleh Sekretaris, Bahudin Djahikada. SST dan Hendarti Purwaningsih. SST sebagai Bendahara. Selain itu dari 5 BPP yang bergabung menjadi satu dalam Perhiptani Wilayah 4 terdapat 23 penyuluh, yang terdiri dari 21 ASN, 1 P3K dan 2 orang Penyuluh Kontrak.
“BPP Pantar melayani 10 desa dengan jumlah Penyuluh 3 orang, BPP Pantar Timur melayani 13 desa dengan jumlah Penyuluh 6 orang, BPP Pantar Tengah melayani 10 desa dengan jumlah Penyuluh 6 orang, BPP Pantar Barat melayani 7 desa dengan jumlah Penyuluh 4 orang dan BPP Pantar Barat Laut melayani 7 desa dengan jumlah Penyuluh 4 orang,” ujarnya.
Perhiptani Kabupaten Alor Wilayah 4 memiliki beberapa pulau yakni pulau Tereweng, pulau Lapang, pulau Batang, pulau Kura, pulau Rusa, Pulau Kambing, pulau Kangge dan pulau Pantar, dari 8 pulau ini yang dihuni penduduk yakni pulau Pantar. pulau Tereweng, pulau Kura dan pulau Kangge.
Sedangkan 4 pulau lainnya tidak dihuni penduduk tetapi digunakan sebagai tempat budidaya seperti pulau Lapang dan pulau Batang tempat budi daya rumput laut. Sedangkan pulau kambing hanya khusus digunakan untuk ternak kambing, begitupun pulau Rusa yang merupakan habitat khusus Rusa.
“inilah keadaan kami di wilayah 4 Pantar. Kami terkadang mengalami kesulitan dalam melayani sahabat kami yakni petani . Apabila hujan angin bahkan arus dan gelombang menerpa, kami juga mengalami kewalahan tetapi apalah arti, demi Petani kami harus terjun ke lapangan untuk mendampngi Petani walaupun berbagai kekurangan sarana penunjang tetapi kami tetap melayani,” keluhnya.
Namun Darius bertekad, bersama para pengurus Perhiptani dan penyuluh selalu siap dan setia mendampingi Petani walaupun arus dan gelombang selalu menerjang.
Saat ini diungkapkan Darius bersama penyuluh sedang mempersiapkan demplot sebagai salah satu wahana belajar bagi Petani.
“Karena bila Petani hanya dengar saja maka cepat lupa tetapi kalau lihat maka ingat sampai mati, dengan adanya moto ini maka kami harus membuat lahan percontohan yang ada di Desa Nule Kecamatan Pantar Timur,” ujarnya.
Selain itu ketika masuk musim hujan seperti saat ini, Menurut Darius adalah saat yang tepat untuk mulai turun ke lapang mendampingi petani yang memulai bertanam.
“Kami mengarahkan mereka tentang bercocok tanam yang baik, musuh yang sangat berat bagi petani adalah gulma. Bila tidak mampu membersihkan gulma maka produksi akan menurun apalagi semuanya dengan manual, karena itu petani harus kerja keras baru bisa ada peningkatan hasil produksi,” ungkapnya.
Staf Khusus Menteri Pertanian Pantau Langsung Implementasi Pertanian Modern di Indramayu
Kolaborasi Kementan dan HIMPUNI, Dorong Transformasi Pertanian Modern di Indonesia
DPW Perhiptani NTB Dikukuhkan, Semangat Baru untuk Pertanian Berkelanjutan