Sinar Tani, Muara Bungo — Peringatan Hari Krida Pertanian ke-52 tahun 2024 di Kabupaten Muara Bungo menjadi ajang istimewa bagi para penyuluh pertanian.
Acara ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi wadah temu profesi bagi Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) se-Provinsi Jambi.
Organisasi yang menaungi para penyuluh pertanian ini memiliki peran penting dalam mendorong profesionalisme anggotanya.
Perhiptani menjadi pilar utama dalam pemberdayaan masyarakat tani dan komunikasi pembangunan pertanian.
Dalam pertemuan tersebut, seluruh pengurus DPW Perhiptani Provinsi Jambi menghasilkan beberapa poin penting, di antaranya mendukung pengembalian semua divisi penyuluh pertanian di bawah kendali Kementerian Pertanian.
Selain itu pengurus DPW Perhiptani Provinsi Jambi juga sepakat untuk mendorong peran DPW Perhiptani sebagai alat strategis dalam pembangunan pertanian.
Dan yang ketiga mereka sepat untuk menjadikan Perhiptani sebagai wadah konsultasi dan payung hukum bagi petani.
Kesepatan tersebut juga akui Ketua DPW Perhiptani Provinsi Jambi, Ir. Rumusdar, menyatakan komitmennya dalam mendukung kebijakan nasional yang bertujuan meningkatkan kedaulatan pangan.
“Perhiptani Provinsi Jambi mendukung penuh penarikan penyuluh pertanian di bawah kendali Kementerian Pertanian (satu komando). Kami juga berkomitmen untuk menyukseskan program Nawacita Presiden Prabowo demi terwujudnya swasembada pangan secara cepat,” ujar Rumusdar.
Ia juga berharap melalui pertemuan ini, profesionalisme penyuluh pertanian terus meningkat sekaligus mempererat silaturahmi di antara para penyuluh.
Hari Krida Pertanian ke-52 di Muara Bungo menjadi momentum berharga untuk memperkokoh peran strategis penyuluh dalam mewujudkan visi pertanian yang maju, mandiri, dan berkelanjutan.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, langkah menuju swasembada pangan kian nyata.
Reporter : Iskandar Pasha (Penyuluh Merangin Jambi)
Pernyataan bapak ir.rumusdar sangat pantas dan perlu di pikirkan kedepan dimana untuk pencapaian swasembada pangan yang di sampaikan bapak prabowo presiden indonesia dimana diperlukan satu komando untuk pencapaian mudahan apa bila satu komando swasembada pangan yang diharapkan akan tercapai.
Sangat setuju Penyuluh dikembalikan ke Pusat sehingga hanya satu garis komando.