Sinar Tani, Pasaman — Program IPDMIP merubah kehidupan para petani di Pasaman, Sumatra Barat menjadi lebih baik. Salah satunya adalah Hadi Irpandi yang sukses menjadi penangkar benih padi berkat Sekolah Lapang IPDMIP yang diikuti.
Program IPDMIP ( Integrated Participatory Development and Management Of Irrigation Project) yang dilaksanakan di kabupaten Pasaman sejak tahun 2018 sangat dirasakan manfaatnya oleh petani.
Peningkatan produktivitas, perbaikan tata niaga gabah atau beras, tumbuh kembangnya kelembagan ekonomi petani hingga perubahan perilaku dan praktek budidaya kearah yang lebih baik merupakan mafaat yang didapat Kelompok-Kelompok Tani didaerah Irigasi target kegiatan IPDMIP..
Dampak positif tersebut tidak terlepas dari keberhasilan pelaksanaan Sekolah Lapang (SL) yang merupakan salah satu kegiatan proyek IPDMIP untuk meningkatkan kapasitas petani.
Sekolah Lapang ini menjadi sangat bermanfaat bagi petani karena materi yang disampaikan pemandu secara aktual menginformasikan teknik-teknik peningkatan produksi yang mendorong petani menjadi lebih mandiri.

Sekolah lapang dilakukan dalam rangka proses pembelajaran non formal bagi petani dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani. Utamanya untuk menerapkan teknologi pertanian demi meningkatkan produktivitas komoditi pertanian terutama padi sawah.
Salah satu yang sukses menerapkan ilmu Sekolah Lapang IPDMIP di Kabupaten Pasaman adalah Hadi Irpandi. Petani milenian di Daerah Irigasi (DI) Batang Petok, Kecamatan Panti ini merasakan dampak nyata program IPDMIP yang kini merubah kehidupannya.
Ketua Petani milenial Kabupaten Pasaman ini berhasil menangkarkan benih padi jenis Inpari Zinc dan Cisokan. Saat ini, Hadi mampu menproduksi benih padi unggul berlabel sebanyak 10 Ton Per musim/20 ton per tahun, dengan perincian 5 ton untuk Varietas Cisokan dan 5 ton untuk Varietas Inpari Zinc.
Petani Milenial yang memasarkan benih padinya dengan merk Multi Jaya ini mengaku menangkarkan benih padi, terinspirasi oleh peluang pasar beniih unggul yang cukup besar di Kabupaten Pasaman.
Hadi mengatakan motivasinya semakin berlipat ketika ia mengikuti Sekolah Lapanag IPDMIP pada tahun 2021 di Kelompok Tani Sepakat Padang Petok. Disana, ia tertarik dengan materi SL yang disampaikan Pemandu terkait teknis penagkaran Benih Padi.
Hadi menceritakan hasil yang didapat dari penangkaran benih cukup lumayan dibandingkan dengan menjual gabah dalam bentuk GKG atau Konvensional. Apalagi biaya penangkaran benih padi tidak jauh berbeda dengan biaya pada budidaya padi secara konvensional.
“Paling-paling hanya ada tambahan biaya sebesar Rp 300 ribu per hektar untuk biaya roughing.” Tambahnya.
Dengan kesuksesan yang dirasakannya, Hadi mengajak para generasi muda di Kabupaten Pasaman untuk mau menangkarkan benih padi.
“Jangan gengsi bertani karena dapat mendatangkan “Cuan” yang cukup besar,” ungkapnya.
Himbauan tersebut bukan tanpa alasan, dari data tercatat Jumlah petani milenial kabupaten Pasaman berkisar 435 0rang (data Distan Pasaman, 2022). Andaikan 10 persennya saja menjadi penangkar benih padi tentunya ini menjadi potensi yang luar biasa hebat terutama untuk dikaitkan dengan penyediaan benih padi unggul berlabel Nasional.
Langkah kearah itupun sudah mulai terlihat, dimana beberapa petani milenial lain di Kabupaten Pasaman sudah mulai mencoba menanam benih pokok, walaupun masih belum bisa dikatakan sebagai penangkar Tapi mereka berpotensi menjadi penangkar benih Padi Milenial.
Penumbuhan penangkar Benih Padi Milenial melalui Sekolah Lapang merupakan salah satu target Proyek IPDMIP . Alasannya, benih unggul merupakan salah satu pengungkit produktivitas padi dengan harapan mendukung pencapaian ketahanan pangan yang sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI, Syahtrul Yasin Limpo.
Ditengah belum tercukupinya benih unggul untuk kebutuhan petani, kehadiran penangkar benih padi milenial di Kabupaten Pasaman sudah sesuai dengan target IPDMIP mencetak petani penangkar benih padi didaerah irigasi.
Reporter : Ade Candra
Baca juga
Tokoh Papua Selatan Sebut Lumbung Pangan sebagai Kunci Ekonomi Baru untuk Kesejahteraan
KTNA NTB Siap Sukseskan PEDA 2025 dan PENAS 2026
Perhiptani Jambi Dukung Penyuluh Dibawah 1 Komando