Sinar Tani, Luwu Utara — Dalam rangka memantapkan Sekolah Lapang (SL) tahap II 2023, Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara menggelar Pertemuan Koordinasi Program READSI (Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling Up Initiative), Jumat (7/7).
Pertemuan dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian, Rusydi Rasyid, serta dihadiri Kepala Bidang Penyuluhan sekaligus Manajer Program READSI Luwu Utara, Made Sudana, serta Tim DPMO Program READSI. Total peserta sebanyak 52 peserta, di antaranya delapan Koordinator BPP, 18 Fasilitator Desa Wilayah Program READSI, dan 18 PPL Pendamping.
Kepala Dinas Pertanian Luwu Utara, Rusydi Rasyid, mengatakan bahwa Program READSI di Kabupaten Luwu Utara mulai masuk pada 2018 yang lalu, kemudian mulai intens melaksanakan program tersebut pada 2019.
“Program READSI ini sangat berdampak luar biasa terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Rusydi.
Rusydi mengatakan tahun ini ada 18 desa dengan jumlah 126 kelompok tani (poktan). 126 poktan ini diperkirakan ada sekitar 3.150 KK.
“Saya kira ini luar biasa apa yang kita upayakan, bagaimana masyarakat kita ini diharapkan dapat meningkat secara ekonomi, termasuk kesejahteraannya,” terang dia.
Rusydi berharap Fasilitator Desa (FD) dan PPL Pendamping di wilayah Program READSI dapat melaksanakan semua program sesuai petunjuk teknis yang sudah ditetapkan.
“Nanti secara teknis akan disampaikan oleh teman-teman yang tergabung dalam DPMO. Bagaimana mekanismenya dan seperti apa cara kerjanya, termasuk terkait dengan masalah administrasi dan pelaporannya. Semua nanti akan dijelaskan,” jelas dia.
Rusydi juga berharap FD dan PPL tetap bekerja dengan baik demi kesejahteraan masyarakat.
“Meskipun belum ada yang tahu apa yang kita lakukan, tetapi Allah SWT tahu apa yang sudah kita kerjakan dan seperti apa manfaat yang diperoleh. Jangan berpikir apa yang kita peroleh dari kegiatan ini, tetapi paling tidak, akan tercatat bahwa kita sudah berjuang untuk masyarakat, siapa pun yang terlibat dalam kegiatan ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, Manajer Program READSI, Made Sudana, menyebutkan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta dalam melakukan pendampingan. “Melalui program ini, kita harap peserta dapat memberikan materi agroforestry kepada petani untuk memastikan diversifikasi sumber pendapatan petani,”tandasnya.
Reporter : Suriady
Staf Khusus Menteri Pertanian Pantau Langsung Implementasi Pertanian Modern di Indramayu
Kolaborasi Kementan dan HIMPUNI, Dorong Transformasi Pertanian Modern di Indonesia
DPW Perhiptani NTB Dikukuhkan, Semangat Baru untuk Pertanian Berkelanjutan