18 Maret 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Swasembada, Ada Peran Penyuluh Pertanian

Swasembada, Ada Peran Penyuluh Pertanian

Sinar Tani, Ungaran — Suka atau tidak, diakui atau tidak namun fakta menunjukkan  keberhasilan Swasembada Beras, baik tahun 1984 atau pada 2019-2021, dikarenakan adanya peran para Penyuluh Pertanian yang optimal. Kehadiran mereka sebagai pendamping petani di garda  terdepan, benar-benar menjadi teman petani dalam menghadapi masalah-masalah riil di lahan usaha tani.

Rekan terdekat para penyuluh pertanian dilapangan ketika mendampingi petani adalah para petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan). Mereka bekerja bahu membahu, agar tanaman pangan yang di usahakan petani dapat tumbuh subur, bebas dari serangan hama dan penyakit, dapat menghasilkan produksi yang tinggi dan lumintu (sustainable) serta dapat mendatangkan keuntungan dan kesejahteraan bagi petani.

Dalam menjaga semangat dan fokus kerja para Penyuluh Pertanian di Jawa Tengah, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Temu Pembinaan dan Evaluasi Kinerja Penyuluh Pertanian Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022.

Gelaran bertema “Penyuluh Masa Depan” pada 30 November 2022 di Kampung Semilir, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dihadiri kurang lebih 1.000 an peserta, yang terdiri dari para Koordinator Penyuluh Pertanian dan perwakilan Penyuluh Pertanian Lapangan, para Koordinator Petugas POPT dari 35 kabupaten/Kota, perwakilan siswa SMK  Bawen dan SMK “Munadi” Ungaran, perwakilan santri dari Ponpes Jimbaran,para Kepala Dinas yang mengampu Pertanian dan Pangan dari 35 kabupaten/Kota dan Undangan Dinas terkait tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Dalam laporan penyelenggaraan Kepala Dinas Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Supriyanto, SP, MP, mengatakan bahwa peran penyuluh pertanian dalam peningkatan provitas dan  produksi pangan tidak perlu diragukan lagi.

Disisilain peran Petugas PPOT juga sangat penting dalam mengamankan tanaman. Sehingga sangat perlu selalu menjaga sinergitas penyuluh dan PPPOT di lapangan.

Baca Juga :  Refleksi, Gejolak Harga Beras Warnai Tahun 2023

Disamping itu, penyuluhan pertanian yang di lakukan oleh penyuluh ASN, penyuluh P3K, penyuluh swadaya dan penyuluh swasta harus di fasilitasi keberlanjutan dan regenerasinya. Untuk itu dilaporkan bahwa pada kegiatan ini juga diundang para siswa SMK dan santri ponpes. Agar wawasan mereka mulai terbuka tentang penyuluhan pertanian.

Pada kesempatan ini juga ditanda tangani Nota Komitmen Bersama antara Penyuluh Pertanian dan Petugas POPT Jawa Tengah untuk meningkatkan Produksi Pangan melalui Sinergitas Sumberdaya Manusia.

Penandatanganan tersebut diwakili Kepala Dinas Pertanian, Koordinator Penyuluh Pertanian dan Petugas POPT Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Semarang, dan dikukuhkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa tengah.

Perhelatan akbar ini menempati sebuah ruang sidang besar, yang unik karena terbuat dari bambu yang tertata rapi, mengakibatkan penyinaran alami yang cukup terang dan  sirkulasi udara yang terasa semilir dan lancar.

Didukung dengan peralatan audio yang bagus disertai layar-layar monitor LCD di berbagai sudut, sehingga peserta terlihat nyaman dan dimudahkan dalam mengikuti semua acara. Terbukti ribuan peserta yang memenuhi ruang sidang, tidak beranjak untuk mengikuti acara dari awal sampai selesai.

Pada sesi pertama, Talk Show menghadirkan dua  pembicara  dari pusat, yaitu Ketua Komisi Penyuluhan Pertanian (KPPN) Prof. Dr. Bustanul Arifin dan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Ir. Bustanul Arifin Caya, M.D.M. Dengan dimoderatori Kabid Penyuluhan, Pasca Panen dan Bina Usaha Distanbun Provinsi Jawa Tengah Dr. Dani Ramdani Harun, SP, MSi,

Selain talk show, ada juga kegiatan Unjuk Karya Penyuluh Pertanian dan POPT. Pada kesempatan ini terpilih  tiga  penyuluh pertanian untuk tampil, dan kelompok POPT mendemokan inovasi baru biosaka.

Podcast “Panggung Penyuluhan” dari Kabupaten Kebumen, digawangi 8 Penyuluh Pertanian (ASN dan P3K). Podcast yang menggunakan peralatan sederhana ini setiap minggu dapat mengudara.

Baca Juga :  Dukung Swasembada Pangan, Polres Sidrap Tanam Perdana Ubi Kayu

Panggung Penyuluhan menampilkan tema-tema seputar pembangunan pertanian. Dengan menampilkan tokoh-tokoh lokal mereka dapat manyajikan konten yang cukup menarik. Podcast ini di siarkan melalui media sosial, seperti Youtube, Instagram, Telegram dan lain-lain.

Bioremediasi Lahan hasil karya Penyuluh Pertanian Kabupaten Brebes Fx. Hery Priyono juga ditampilkan. Ide pembuatan bioremediasi lahan ini berawal dari keprihatinan Hery dengan penggunaan pupuk dan pestisida kimia sintetis dengan dosis yang sangat tinggi di daerahnya. Hery telah meracik formula dari bahan-bahan organik yang mudah ditemukan, hingga menjadi cairan yang mampu memulihkan kesuburan tanah.

Selain itu juga ada Kampung Gagot, sebuah inovasi dari seorang Penyuluh Swadaya di Kabupaten Banjarnegara Bersama teman-temannya. Mereka berhasil menyulap (dengan susah payah) pemukiman di desa Kutawuluh, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara menjadi sebuah desa wisata.

Dengan mengusung nama “Kampung Gagot” mereka mengukuhkan diri sebagai Desa Wisata Edukasi Berkelanjutan, Berwawasan Lingkungan. Desa ./ini telah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata di kabupaten Banjarnegara.

Dihalaman Gedung Pertemuan juga ditampilkan 2 kegiatan, yaitu demo pembuatan biosaka dan Penyuluhan On The Spot dari Mobil Keliling “Ngobras” dari Pusat Penyuluhan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementrian Pertanian,

Pembuatan elisitor  Biosaka dilakukan oleh para siswa SMK. para santri dan juga para pejabat yang hadir,  yang di bimbing petugas dari BPTPH (Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura) Jawa Tengah. Biosaka merupakan bahan penyubur tanaman yang ditemukan M. Anshar, petani dari Blitar, yang dibuat dari rerumputan, dan langsung dapat diaplikasikan.

Untuk Ngobras Penyuluhan On The Spot menghadirkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Susilan, SP dan Ketua Perhiptani DPW Jawa Tengah, Warsana, SP, MSi.

Baca Juga :  Inovasi Hery Priyono, Panen Bawang Merah di Halaman Rumah

Dalam sambutan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo,  yang diwakili Dr Ir AP Sujarwanto Dwiatmoko M.Si, ada lima yang ditekankan untuk para penyuluh. Yang pertama membangun kerjasama dengan berbagai pihak seperti Pengamat Hama dan Babinsa/ Jajaran Koramil untuk membahas upaya peningkatan produksi PAJALE.

Lalu mengaktifkan pertemuan rutin antar pe-nyuluh, petugas lapangan lainnya dan ketua-ketua kelompoktani untuk mengambil langkah-langkah pemecahan masalah pe-ningkatan produksi PAJALE.

Selain itu, Ganjar juga menyampaikan selalu mencari informasi teknologi kekinian dan konsultasi dengan Perguruan Tinggi dan Peneliti mengenai penentuan varietas tanaman yang toleran terhadap kekeringan dan hama penyakit.

Disamping itu juga melakukan kaji terap/demonstrasi teknologi bekerjasama dengan ketua kelompok tani di wilayah binaan masing-masing. Dan bersama-sama dengan petani melakukan peningkatan kualitas pengolahan tanah, per-cepatan tanam, dan budidaya tanaman sehat.

Pesan tersebut sempat dipakai Sujarwanto menjadi kuis. Peserta yang dapat mengulang lima pesan Gubernur tadi diberi hadiah sepeda, dan seorang petugas POPT yang berhasil mendapat hadiah sepeda.

Reporter : Djoko W

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini