Sinar Tani, Alor — Penyuluhan pertanian yang dilakukan pada warga binaan Lapas Kelas IIB Kalabahi, Alor membuahkan hasil. Warga binaan yang telah kembali ke masyrakat Alberto da silva sukses melakukan panen melon perdana.
Panen melon perdana dilakukan bersama Kalapas kelas IIB Kalabahi dan Penyuluh Pertanain Alor, Ponciano Correia, SST di lahan yang terletak di Kelurahan Kabola, Kec Kabola, Kab. Alor.
“Saya sangat mengapresiasi dan bangga sekali dengan hasil karya petani binaan hari ini. Saya dan Kalapas diundang secara khusus untuk mengikuti kegiatan panen melon, sungguh sesuatu yang sangat luar biasa dan membanggakan,” ungkap Ponciano.
Sebagai penyuluh, Ponciano merasa bangga ketika ada petani binaan yang berhasil membawa ilmu dan ketranpilanya selama mengikuti pelatihan untuk diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari setelah kembali ke masyarakat.
Ponciano mengaku apa yang dilakukan Alberto da Silva, dengan mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dari pelatihan yang dilakukan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab Alor dalam kegiatan sehari-hari adalah hal yang diharapkan.
“Selanjutnya Kalapas Kalabahi membeli melon yang dipanenya dan juga banyak pembeli yang datang langsung untuk membeli hasil panen tersebut,” ujarnya
Ponciano berharap agar apa yang dilakukan Alberto da Silva dapat berlanjut dengan menanam jenis tanaman lainnya. Apalagi pada tahun 2023 dunia dan termasuk Indonesia akan menghadapi resesi pangan yang sangat luar biasa.
“Saya berharap ini bisa menjadi contoh buat saudara-saudara kita di desa dan contoh bagi masyarakat di sekitar,” ungkap Kalapas, Yusup Gunawan.
Melihat hasil panen yang didapat, Alberto mengatakan hal tersebut merupakan buah dari pembinaan yang dilakukan penyuluh selama ini.
“Saya memperoleh banyak ilmu dan ketrampilan ketika mengikuti pembinaan dalam bercocok tanam dan selanjutnyadengan kemampuan itu saya berusaha untuk bercocok tanam menghidupi keluarga saya,” ungkapnya.
Alberto menanam melon varietas sakata F1 sebanyak 400 pohon, dan dengan perawatan yang baik hasilnya sangat memuskan yaitu bisa memanen 800 buah melon sakata.
Reporter : Ponciano
Staf Khusus Menteri Pertanian Pantau Langsung Implementasi Pertanian Modern di Indramayu
Kolaborasi Kementan dan HIMPUNI, Dorong Transformasi Pertanian Modern di Indonesia
DPW Perhiptani NTB Dikukuhkan, Semangat Baru untuk Pertanian Berkelanjutan