Sinar Tani, Majalengka — Kementerian Pertanian (Kementan), bekerja sama dengan Komisi IV DPR dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (5/6).
Kegiatan ini diikuti 100 peserta yang terdiri dari petani, penyuluh, milenial, taruna tani, kelompok tani, KWT, dan gapoktan di Kabupaten Majalengka.
Bimtek ini merupakan bagian dari program aspirasi anggota DPR untuk menjawab berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat tani dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petani.
Plh Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor, Yoyon Haryanto, dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya kegiatan ini dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan pertanian lainnya.
“Melalui bimbingan teknis ini, kami berharap dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani, serta merubah sikap menjadi lebih baik dalam mendukung upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan,” ujarnya.
Tujuan jangka pendek dari penyuluhan adalah meningkatkan pengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap, dan motivasi petani terhadap kegiatan usaha tani.
Sementara itu, tujuan jangka panjangnya adalah peningkatan taraf hidup masyarakat tani sehingga kesejahteraan hidup petani terjamin.
Metode penyuluhan yang diajarkan dalam kegiatan ini beragam, menyesuaikan dengan karakteristik sasaran penyuluhan agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Diharapkan, dengan pemilihan metode yang tepat, para penyuluh pertanian dapat efektif dalam menyampaikan pengetahuan dan keterampilan kepada petani.
Seperti diketahui, Kementerian Pertanian terus berkomitmen meluncurkan program-program inovatif guna meningkatkan nilai ekspor produk pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Terobosan-terobosan yang telah dilakukan memberikan dampak positif, namun upaya untuk mengoptimalkan dukungan dari berbagai sektor harus terus ditingkatkan.
Kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian di Majalengka ini menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan mendukung kesejahteraan petani di Indonesia.
Seperti yang diharapkan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman yang terus mengajak para generasi muda untuk sama-sama membangun sektor pertanian.
Sebab menurutnya, untuk membangun pertanian dibutuhkan SDM pertanian yang berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis.
“Regenerasi petani merupakan hal utama yang harus dipercepat dan menjadi fokus utama selain peningkatan produksi dan produktivitas,” katanya.
Amran menambahkan, tak hanya jumlah, tetapi setiap individu pertanian harus bisa membekali diri dengan pengetahuan serta keterampilan sesuai dengan perkembangan zaman. Terlebih, pertanian telah menjadi isu global.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan secara rinci bahwa karakter yang harus dimiliki petani milenial adalah yang pertama mampu bekerja keras, tekun, tidak mudah menyerah, maju terus pantang mundur dalam membangun pertanian Indonesia.
Baca juga
Lahan Oplah Terendam Banjir, Polbangtan Kementan Turun Tangan di Jambi
Jaga Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan, Polbangtan Kementan Gelar Operasi Pasar Pangan Murah
Kado Indah Idul Fitri 2025, Polbangtan Kementan Naik Peringkat Akreditasi Jurnal