SINAR TANI, Tanah Bumbu — Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong regenerasi petani dan pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan, terutama Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara terkuat di dunia melalui pengelolaan pertanian. Ia menekankan pentingnya kerja keras dan integritas dalam sektor ini.
Melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang didukung oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan terus meningkatkan minat generasi muda untuk berwirausaha di bidang pertanian.
Plt. Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menekankan pentingnya akses permodalan bagi petani milenial. “Permodalan adalah faktor penting dalam usaha para petani milenial untuk mengembangkan skala usaha mereka. Akses permodalan, khususnya KUR, harus terus diupayakan,” jelas Dedi.
Kementan secara intensif menyebarkan informasi tentang akses KUR bagi petani milenial. Salah satu inisiatifnya dilakukan oleh SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) program YESS di Kalimantan Selatan.
SMK-PP Negeri Banjarbaru mengadakan Millennial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur dengan tema “Inovasi Sumber Permodalan Alternatif Untuk Petani Muda” secara luring dan daring melalui Zoom.
Acara ini berlangsung di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pada Rabu (07/08/2024).
MAF Tani Akur menghadirkan empat narasumber: Rasidi dari UlaMM Batulicin PNM Cabang Banjarmasin, Zuswan Nirmala dari BPP Sungai Loban, Saipul Fahri sebagai Offtaker di Kabupaten Tanah Bumbu, dan Sulasih, seorang Local Champion dari Kabupaten Tanah Bumbu.
Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru Budi Santoso membuka MAF dengan menekankan pentingnya forum ini bagi petani muda untuk mencari alternatif permodalan dalam pengembangan usaha mereka. “Melalui forum ini, petani muda bisa mencari alternatif terkait permodalan dan mendapatkan pedoman untuk mengembangkan usahanya,” ujar Budi.
Rasidi selaku Kepala Unit UlaMM Batulicin PNM Cabang Banjarmasin menjelaskan tentang inovasi sumber permodalan alternatif untuk petani milenial.
PNM menawarkan tiga jenis modal: finansial, intelektual, dan sosial. PNM Cabang Banjarmasin juga menyediakan pembiayaan PNM Mekar bagi Perempuan Sejahtera dengan peminjaman hingga 10 juta rupiah, serta PNM ULaMM untuk usaha mikro kecil dengan pembiayaan maksimal 200 juta rupiah.
Sulasih, petani perempuan dari Sungai Loban, berbagi pengalaman dalam bertani seledri dan selada secara hidroponik.
Sulasih memulai bertani sejak 2029 dan beralih ke hidroponik pada 2021, berkembang pesat setelah menerima bantuan agribisnis dari Kementan dan akses KUR. Ia mengajak petani muda untuk terus menambah ilmu, relasi, dan pengalaman.
Saipul Fahri, sebagai Offtaker, menyampaikan bahwa kesuksesan usaha pertanian bergantung pada penentuan target, fokus, kerja cerdas, kerja ikhlas, kerja keras, dan kerja tuntas.
Zuswan Nirmala dari BPP Sungai Loban menjelaskan program Gender Equality and Social Inclusion (GESI) dalam YESS, yang mendorong petani perempuan seperti Sulasih untuk muncul sebagai pemimpin. Ia mengajak petani muda untuk berani, edukatif, representatif, inovatif, solutif, informatif, dan kolaboratif.
Manager Program YESS PPIU Kalimantan Selatan Angga Tri Aditia Permana menutup acara dengan mengajak petani muda untuk terus mengunjungi BPP. Ia berharap BPP dapat mengadakan pertemuan dengan offtaker, investor, pengarah, dan petani, sehingga dapat terbentuk bisnis matching dan bisnis pitching.
Penulis:
Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru
Baca juga
Lahan Oplah Terendam Banjir, Polbangtan Kementan Turun Tangan di Jambi
Jaga Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan, Polbangtan Kementan Gelar Operasi Pasar Pangan Murah
Kado Indah Idul Fitri 2025, Polbangtan Kementan Naik Peringkat Akreditasi Jurnal