21 Maret 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » MAF 2025: Saatnya Petani Milenial Ambil Alih Ketahanan Pangan Nasional

MAF 2025: Saatnya Petani Milenial Ambil Alih Ketahanan Pangan Nasional

SINAR TANI, Bogor — Generasi muda kini jadi ujung tombak pertanian! MAF 2025 hadir sebagai wadah bagi petani milenial untuk berinovasi, berkolaborasi, dan mengamankan masa depan pangan Indonesia.

Pertanian bukan cuma soal mencangkul di sawah, tapi juga tentang inovasi, teknologi, dan masa depan! Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor kembali hadir dengan terobosan keren melalui Millenial Agriculture Forum (MAF) yang digelar Sabtu (8/3/2025).

Forum ini bukan sekadar diskusi biasa, tapi ajang bagi anak muda yang punya passion di dunia pertanian untuk berbagi ide, berdiskusi, dan mencari solusi cerdas dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.

MAF kali ini mengangkat tema “Sinergi Multi Pihak sebagai Kunci Sukses Swasembada Pangan Nasional”. Artinya, pertanian bukan hanya tanggung jawab petani saja, tapi harus melibatkan semua pihak!

Salah satu aktor penting dalam ekosistem pangan adalah Kamar Dagang dan Industri (KADIN), yang berperan dalam memperkuat rantai pasok dan membuka peluang pasar bagi hasil pertanian.

Selain itu, koperasi milenial juga mendapat sorotan karena mampu mengoptimalkan Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA), yang mendukung mekanisasi pertanian dan meningkatkan efisiensi produksi.

Untuk memastikan regenerasi petani berjalan lancar, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kementan terus mendorong pendidikan vokasi dan beasiswa pertanian.

Harapannya, semakin banyak anak muda yang tertarik menekuni sektor ini dan membawa pertanian Indonesia ke level berikutnya!

Forum ini menghadirkan para ahli dan praktisi pertanian yang berbagi wawasan berharga. Masbukhin, selaku Ketua Komite Tetap Hubungan Kerjasama Kementerian, Lembaga, dan Industri Bidang Vokasi serta Sertifikat Profesi KADIN Indonesia, turut hadir untuk memberikan perspektifnya. Rudi Hartono, Wakil Direktur 3 Polbangtan Bogor, juga menyampaikan berbagai strategi dalam mendukung regenerasi petani. Selain itu, Muhammad Alfadilah, alumni Polbangtan Bogor yang kini aktif sebagai pendamping Koperasi Milenial Program Pertanian Modern Indramayu, berbagi pengalaman dan tantangan yang dihadapi petani muda dalam mengembangkan usaha pertanian modern.

Baca Juga :  Timor Leste Belajar Ke PEPI, Pelajari Pertanian Modern

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa regenerasi petani bukan sekadar wacana, melainkan sebuah keharusan. Jika anak muda tidak terjun ke dunia pertanian, siapa yang akan melanjutkan perjuangan para petani saat ini? Oleh karena itu, Kementerian Pertanian siap memberikan dukungan penuh bagi petani milenial dengan menyediakan akses permodalan, pelatihan, hingga jaringan pasar yang lebih luas.

Dukungan ini semakin diperkuat oleh Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, yang menyoroti pentingnya akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani muda. Dengan modal yang cukup, generasi muda dapat mengembangkan usaha pertanian yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan, sehingga sektor pertanian Indonesia semakin kuat dan mandiri.

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini