Sinar Tani, Semarang — Bagi Anda yang ingin belajar tetang kopi dan berwirausaha kopi, mungkin “ Doesoen Kopi Sirap” bisa menjadi salah satu reverensi. Ya, di dusun Sirap, Jambu, kabupaten Semarang Anda bisa belajar tentang kopi dari hulu sampai hilir langsung dari ahlinya yaitu para petani kopi sekaligus pelaku usaha kopi yang tergabung dalam kelompok Tani Rahayu IV.
Hari masih pagi ketika 2 pasang anak muda keren, tiba di kafe “Wande Kopi”. Kafe yang berada ditengah kerimbunan kebun kopi itu baru saja dibuka. Ke empat anak muda tersebut ternyata bukan mau santuy sambil ngopi, tetapi mereka justru mau belajar. Mereka adalah Rizky, William, Sherly dan Gabriella yang berangkat bersama dari kampus mereka, fakultas Teknologi Pangan , Universitas Katolik (UNIKA) “Soegija Pranoto” di Semarang untuk menimba ilmu tentang kopi. Langsung dari pelaku usaha kopi di dusun Sirap.
Gabriella, biasa dipanggil gabey lah yang lebih dahulu mengetahui dari ayahnya, bahwa di dusun Sirap siapa saja bisa belajar tentang per kopi an. Dapat ditebak kemudian, mungkin karena sejalur dengan jurusan yang ditekuni di bangku kuliah, jadilah mereka melakukan “kunbel” kunjungan belajar di dusun Sirap, Jambu, kabupaten Semarang.
Kelompok Tani “Rahayu IV” yang berada didusun Sirap, memang telah berhasil mengembangkan budidaya tanaman kopi, menjadi sebuah agribisnis kopi dari hulu sampai hilir.
Dari usaha on farm, bercocok tanam sampai usaha off farm yang berupa pasca panen buah kopi, pengolahan, prosesing, pengemasan sampai pemasaran. Bahkan atas pendampingan dari berbagai pihak, agribisnis tersebut telah berkembang lebih jauh. Menjadi destinasi wisata edukasi juga rekreasi.
Seperti yang terjadi pada hari itu. Para mahasiswa yang haus ilmu tersebut, setelah diterima basa basi sebentar oleh Rafi’I, salah seorang mentor pelatihan, langsung dibawa ke kebun kopi yang berada disekitar kafe.
Di kebun kopi yang sangat subur dan terawat tersebut, Rafi’I menjelaskan dengan lancar tentang budidaya tanaman kopi. Rafi’I dapat fasih berbicara tentang kopi karena disamping sebagai pelaku petani kopi, dia juga seorang kepala dusun Sirap.
Menurut Ketua Kelompok Tani Rahayu IV, Ngadiyanto, dalam upaya memperkuat citra usaha kopi, mereka membranded usaha taninya dengan nama “ Doesoen Kopi Sirap”. Salah satu potensi yang dapat menjadi cabang usaha adalah menawarkan paket wisata edukasi yang berfokus tentang kopi dari hulu sampai hilir.
Hal itu dirasa cocok banget buat anak muda yang mau belajar menjadi Barista atau sekedar mengenal tentang kopi.
“Berbagai kalangan telah datang kesini untuk belajar pada kami. Mulai pelajar, mahasiswa, pemuda, pegawai maupun calon pengusaha,” ungkap Ngadiyanto
Ngadiyanto menuturkan bahwa ada beberapa paket yang ditawarkan. Disesuaikan dengan kebutuhan yang akan dipelajari dan budget yang disediakan pengunjung.
Paket pertama, boleh dikata paket hemat, dengan biaya Rp 30.000,- per orang, peserta akan mendapat ilmu tentang Roasting Kopi, Seduh Kopi didampingi pemandu dan mendapat minuman. Paket ini minimal harus diikuti 10 peserta.
Paket ke dua dengan biaya Rp 50.000,- per orang. Peserta akan mendapat ilmu tentang Perawatan Kebun Kopi, Roasting Kopi, Seduh Kopi dengan Pemandu dan Minuman
Sedang paket VIP yang dihargai Rp 100,- per orang, peserta mendapat ilmu dan hiburan berupa : Tari Gadung Melati, Jelajah Kebun Kopi, Roasting Kopi, Seduh Kopi, Pemandu, Minuman dan Snack
Bagi yang ingin menjadi Barista di Doesen kopi sirap ada 3 macam ilmu kopi yang dapat dipelajari yaitu Roasting yang merupakan proses memasak biji kopi dari biji kopi mentah (greenbeans) menjadi biji kopi matang (roastedbeans).
Pada sesi ini kita akan dikenalkan jenis- jenis biji kopi, proses pengolahan serta mempersiapkan greenbeans sebelum di roasting.
Selanjutnya akan diperkenalkan mesin sangrai kopi ( mesin roasting ) komponen pada mesin apa saja dan cara penggunaanya. Tahap terakhir tentu saja praktek roasting, disini dipelajari tingkat kematangan kopi serta pengaruh roasting terhadap rasa pada biji kopi.
Manual Brewing, pada kelas ini ada beberapa metode penyeduhan menggunalan alat alat manual. Pertama akan belajar penyeduhan paling dasar, yaitu memyeduh dengan metode tubruk.
Metode ini juga bisa di bilang metode paling banyak di ketahui orang. selanjutnya belajar menyeduh menggunakan metode V60. Ada kemiripan dengan metods tubruk, namun ada tambahan alat berupa V60, V60 filter, dan server. Masih ada metode suh yang diperkenalkan seperti metode dengan alat Aero press, Chemex , Kalita wave, dan beberapa metode seduh lainnya .
Dan untuk kelas Pembuatan Espresson yang sudah tidak asing lagi dengan minuman panas terutama kopi susu dengan berbagai macam gambar di atas cangkir kopi.
Dari kopi tersebut kita bisa membuat berbagai macam minuman ber bahan dasar kopi, mulai dari kopi susu, kopi susu hula aren, es kopi rum dan macam macam kopi kekinian lainya.
Gabey mengaku sesi edukasi kopi “Doesoen Kopi Sirap” seru, ilmu dan pembelajaran yg didapatkan juga sangat menambah wawasan. Selain itu tempatnya nyaman, pemandunya juga sangat jelas dalam menjelaskan tentang budidaya dan pascapanen kopi.
“Kalo bisa sih kita pengennya balik lagi waktu saat panen biar bisa melihat prosesnya karena kemarin belom liat seluruhnya” pungkasnya.
Reporter : Djoko w
Tingkatkan Kapasitas Petani, Distanbun Jateng Gelar Pelatihan Grade Tembakau
Tingkatkan Pemanfaatan Pangan Lokal, Dishanpan Jateng Gelar Pelatihan Olahan Pangan
Pelatihan Pasca Panen, Upaya Distanbun Jateng Tingkatkan Kualitas Tembakau Petani