Sinar Tani, Wonosobo — Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah terus berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas petani dalam agribisnis tembakau. Kali ini, petani di Kabupaten Wonosobo mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan bertajuk “Penentuan Grade Tembakau” selama 2 hari pada tanggal 25 hingga 26 September 2024.
Pelatihan yang berlangsung di Hotel Dieng Kledung Pass, perbatasan antara Kabupaten Temanggung dan Wonosobo ini dihadiri 30 petani tembakau dari Kecamatan Kretek dan Kalikajar, dan merupakan angkatan ke-7 dari serangkaian pelatihan yang digelar.
Dalam sambutan pembukaan, Bayu Sasongko, S.Pt, M.Si, menggarisbawahi pentingnya menjaga kualitas tembakau yang dihasilkan. “Kualitas hasil tembakau merupakan cerminan dari kesungguhan, kejujuran, dan tingkat pengetahuan petani,” ungkap Bayu.
Ia menambahkan, jika petani bermitra dengan perusahaan pendamping dan menjaga kualitas hasil adalah hal yang sangat penting.”
Selama dua hari pelatihan, peserta menerima berbagai materi teknis terkait penentuan grade kualitas tembakau, termasuk cara budidaya dan proses pengolahan yang tepat untuk mendapatkan hasil tembakau berkualitas tinggi.
Selain itu, mereka diajak untuk berkolaborasi dalam jejaring usaha, seperti koperasi, yang dapat memperkuat posisi tawar mereka di pasar. “Kita harus meninggalkan kebiasaan bekerja secara individu. Kolaborasi dalam kelompok tani atau koperasi dapat memperkuat daya tawar kita,” tegas Bayu.
Materi pelatihan disampaikan oleh sejumlah praktisi terkemuka, termasuk Ir. Kuscahyo, M.Ed, yang memberikan materi tentang capacity building bagi petani, serta Sumarno dari Dinas Pertanian Kabupaten Wonosobo yang membahas penentuan grade tembakau.
Slamet Wahyuana, SP, seorang praktisi teknologi tepat guna, memberikan materi mengenai posisi daun, warna daun, dan tingkat kebersihan tembakau.
Pelatihan ini juga mencakup sesi tentang “Pengolahan Tembakau Sesuai Syarat Mutu Pabrikan,” yang disampaikan oleh KUB Global Jaya. Pendamping dari KUB Global Jaya memfasilitasi para petani untuk bergabung dalam jejaring pemasaran hasil yang telah mereka bangun.
“Kami ingin memastikan bahwa petani tidak hanya memahami cara menanam, tetapi juga cara memasarkan hasil mereka dengan baik,” ujar seorang perwakilan dari KUB Global Jaya.
Namun, pelatihan ini mengalami insiden yang tidak terduga. Lima peserta, semuanya pria, mengalami kecelakaan lalu lintas akibat kendaraan mereka terpeleset di jalan yang licin. Meskipun mengalami luka ringan, semangat mereka tidak surut.
Pada hari kedua, istri-istri peserta yang terluka hadir untuk menggantikan suami mereka dalam pelatihan. “Ini menunjukkan betapa pentingnya pelatihan ini bagi kami. Kami akan terus belajar untuk meningkatkan kualitas tembakau yang kami hasilkan,” kata salah satu istri peserta, yang ikut menggantikan suaminya.
Pelatihan ini bukan hanya sekadar meningkatkan pengetahuan teknis, tetapi juga membangun semangat kolaborasi di kalangan petani tembakau.
“Kami berharap pelatihan ini dapat mendorong petani untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, sehingga kualitas tembakau dari Wonosobo dapat bersaing di pasar,” tambah Bayu.
Dengan langkah ini, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah menunjukkan komitmennya dalam membangun agribisnis tembakau yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah tersebut.
Harapannya, pelatihan semacam ini dapat terus berlanjut, memberikan manfaat lebih luas bagi komunitas petani tembakau di Jawa Tengah.
Reporter : Djoko W
Tingkatkan Pemanfaatan Pangan Lokal, Dishanpan Jateng Gelar Pelatihan Olahan Pangan
Pelatihan Pasca Panen, Upaya Distanbun Jateng Tingkatkan Kualitas Tembakau Petani
Belajar Smart Farming, Pemkab Luwu Timur Kirim Penyuluh Pertanian ke BBPP Batangkaluku