Sinar Tani, Bogor – Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertanian Kementerian Pertanian bersama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) baru-baru ini menyelenggarakan kegiatan Recognition Current Competency (RCC) Asesor.
Acara yang bertajuk “Peningkatan Kapasitas Ketenagaan Sertifikasi Profesi Dalam Rangka Perpanjangan Sertifikat Asesor Kompetensi atau Recognition Current Competency (RCC)” ini diadakan pada 24 hingga 27 September 2024 di Hotel Rizen Padjadjaran, Bogor, Jawa Barat.
Acara RCC ini digelar sebagai upaya memastikan akurasi dan kualitas pelaksanaan uji kompetensi di LSP Kementan. Dalam aturan yang berlaku, asesor yang masa berlaku sertifikasinya telah habis diwajibkan untuk mengikuti kegiatan upgrading kompetensi melalui RCC ini agar dapat melanjutkan tugasnya.
Salah satu peserta, Warsana, SP, M.Si, MP, seorang Penyuluh Pertanian Utama, menuturkan, masa berlaku sertifikasi kompetensi saya sebagai asesor akan selesai pada Oktober 2024, dan untuk bisa tetap menjalankan tugas sebagai asesor, saya harus mengikuti kegiatan RCC ini.
Warsana hadir bersama rekan sejawatnya, Ir. Sri Purwati, M.Si, dari Jawa Tengah. Mereka bergabung dengan 18 peserta lainnya dari berbagai profesi untuk mengikuti upgrading kompetensi ini. Kegiatan RCC tersebut dibimbing oleh Master Asesor BNSP, Ir. Ari Hastuti, MM dan Sutri Lasmini, MA, yang menyampaikan materi-materi penting mengenai kebijakan sistem sertifikasi kompetensi, perencanaan aktivitas dan proses asesmen, pelaksanaan asesmen, serta kontribusi dalam validasi asesmen.
Menurut para narasumber, RCC memiliki peran krusial dalam meningkatkan pemahaman asesor terhadap perubahan dan pengembangan dalam kebijakan sistem sertifikasi kompetensi.
“Tujuan utama RCC adalah memastikan bahwa setiap asesor memiliki kompetensi terkini dalam merencanakan dan melaksanakan asesmen secara tepat serta mampu memberikan kontribusi dalam validasi asesmen,” jelas Ir. Ari Hastuti, salah satu Master Asesor BNSP.
Dikalangan Penyuluh Pertanian, uji kompetensi profesi telah menjadi syarat utama untuk mendapatkan sertifikasi profesi, yang merupakan pengakuan formal atas kompetensi, keterampilan, dan pengetahuan seorang penyuluh. Sertifikasi ini menawarkan sejumlah manfaat yang signifikan, termasuk peningkatan kredibilitas profesional.
“Dengan sertifikasi, seorang penyuluh pertanian memiliki bukti resmi atas kemampuan mereka, yang tentu meningkatkan kepercayaan diri dan kredibilitas di mata para pelaku industri,” ungkap Warsana.
Selain itu, sertifikasi juga memperluas peluang karir bagi para penyuluh. Banyak perusahaan pertanian mencari tenaga profesional yang telah bersertifikat karena dianggap lebih kompeten dan siap kerja.
Sertifikasi ini juga memberikan keuntungan dalam skala internasional, karena beberapa sertifikasi profesi diakui secara global, memungkinkan seseorang untuk bekerja di berbagai negara dengan standar yang sama.
Dari sisi organisasi, keberadaan asesor kompeten yang bersertifikasi memastikan standar kualitas dan profesionalisme dalam industri pertanian tetap terjaga. Asesor dengan sertifikasi yang valid memiliki kewenangan untuk menentukan apakah seseorang sudah kompeten atau belum dalam satuan unit standar yang diujikan. Mereka tak hanya menilai, tapi juga membimbing peserta uji agar mampu menampilkan kemampuan terbaik dan menyajikan bukti-bukti yang dipersyaratkan selama proses asesmen.
“Sebagai asesor, tugas kami tidak hanya menilai kompetensi, tapi juga membimbing peserta uji untuk menunjukkan performa terbaiknya,” tambah Warsana.
Proses upgrading kompetensi bagi para asesor sangat penting dalam menjaga kualitas sertifikasi profesi. Kegiatan RCC ini memastikan para asesor dapat terus melaksanakan tugas mereka dengan mengikuti perkembangan terbaru di bidang asesmen kompetensi.
Hal ini juga menjadi wujud komitmen LSP Pertanian Kementan dalam meningkatkan profesionalisme di sektor pertanian.
Setelah mengikuti kegiatan RCC, sebanyak 18 peserta yang hadir dari berbagai profesi ini berhak melanjutkan tugas mereka sebagai asesor kompetensi. Mereka menerima sertifikat RCC yang ditandatangani langsung Ketua BNSP, Dr. Muhammad Amin, S.Pt., M.Si.
Sertifikat ini menjadi bukti bahwa para asesor telah memperbarui keahlian mereka dan siap kembali melaksanakan tugas-tugas sertifikasi dengan standar kompetensi yang lebih tinggi.
Acara RCC Asesor ini menjadi langkah penting dalam mendukung profesionalisasi sektor pertanian Indonesia. “Kami berharap kegiatan RCC ini dapat terus dilaksanakan secara rutin untuk memastikan semua asesor tetap memiliki kompetensi yang up-to-date,” ujar salah satu Master Asesor BNSP dalam penutupan acara.
Dengan berakhirnya kegiatan RCC ini, diharapkan para asesor dapat terus berkontribusi dalam memastikan keberlangsungan proses sertifikasi profesi di sektor pertanian, sekaligus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang ini.
Sektor pertanian Indonesia kini semakin siap bersaing dengan tenaga profesional yang kompeten dan bersertifikasi.
Reporter : Djoko W
Mendorong Pertanian Modern, Kolaborasi Multipihak di Kapuas
Meningkatkan Kompetensi Siswa, SMPP Kementan Kenalkan Teaching Factory
Kementan Ajak Desa Bantu Permodalan Petani Muda Banjar