8 Oktober 2024

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Kenalkan Pertanian, Pondok Pesantren Syariful Hidayah Terapkan PMS

Sinar Tani, Labuhanbatu Selatan — Memperkenalkan dunia pertanian sejak dini untuk menumbuhkan petani-petani milenial terus dilakukan berbagai pihak, salah satunya Pesantren Syariful Hidayah, Batanggogar, Labusel yang memanfaatkan lahan pesantren untuk kegiatan ekstra kulikuler para santrinya.

Kementrian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian terus menggenjot regenerasi petani salah satunya dengan program Pertanian Masuk Sekolah. (PMS).

Pada setiap kegiatan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof.Dr.Ir.Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa seluruh kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan akan mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial, salah satunya melalui Program Pertanian Masuk Sekolah (PMS)

Diungkapkan Dedi Nursyamsi, Pertanian Masuk Sekolah sebagai upaya untuk mengenalkan pertanian kepada genarasi milenial Indonesia dan menarik minat mereka untuk terjun ke ke sektor pertanian.

Berbagai sekolah dasar, menengah dan atas mulai menerapkan materi pembelajaran dengan mengenalkan pertanian sedari dini. Salah satunya Pondok Pesantren Syariful Hidayah, Batanggogar, Labuhanbatu Selatan.

Selain pelajaran kepesantrenan, pondok pesantren yang didirikan Ustad Marataon Nasution S.PdI ini juga memiliki ekstrakulikuler khusus yaitu memanfaatkan pekarangan pesantren dengan bertanam sayur-sayuran , bertenak ikan di kolam yang juga sekaligus untuk membudidayakannya untuk dikembangkan.

“Setiap kelas yang ada, diberi 1 kolam ikan sehingga ada enam kolam ikan dengan sistem pengairan yang cukup baik dari sumber air yang yang ada didekat pesantren,” ungkapnya.

Dengan adanya kegiatan ekstrakulikuler ini, Marataon Nasution mengaku santri tidak  jenuh dalam melakukan kegiatan.

“Selain itu untuk mendukung pembelajaran biologi, lahan pondok pesantren seluas 20.000 meter yang saat ini ditanami sawit dan karet nantinya bisa dijadikan laboratorium lapanganuntuk ditanami berbagai komoditas lainnya,” ungkap Marataon.

Sementara itu, terkait program Pertanian Masuk Sekolah (PMS) di Pesantren Syariful Hidayah, Koordinator BPP Sei Kanan, H Saifuddin Harahap SP mengatakan bahwa memang dilakukan pembinaan pertanian oleh PPL WKPP Tapian Nadenggan, Ananisa Kasanra br Lubis S.TP.

Baca Juga :  DKPKP DKI Jakarta Latih Pengurus Pesantren Ber-Urban Farming

“Marataon Nasution juga merupakan tokoh pertanian (Ketua Kelompok Tani Pelita Jaya), sehingga tidak sulit melakukan pembinaan, seperti apa yang diprogramkan Gubernur Sumatera Utara agar memanfaatkan lahan pekarangan ditanami sayur-sayuran seperti tomat, terong dan dan lainnya termasuk cabai yang mempengaruhi inflasi,” ungkapnya.

Saifuddin Harahap  menambahkan dalam waktu dekat (bulan November 2022) tim BPP Sei akan membuat program mina padi dan pemijahan sistem kelenjar hipofisa perbayakan ikan lele bersama PPL Perikanan Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Pesantren Syariful Hidayah

Pesantren yang terletak di Desa Batang Nadenggan, Kecamatan Sei Kanan, Kabupaten  Labuhanbatu Selatan, Provinsi Sumatera Utara ini berdiri pada tahun 1986 ini baru beroperasi tahun 2017.

Pesantren Syariful  Hidayah berdiri didaerah yang cukup jauh dari keramaian dengan jarak tempuh dari ibu kota Kabupaten lebih kurang 90 km.

Berbentuk sekolah MTs dan Aliyah, Pesantren saat ini memiliki 201 orang siswa dengan 26 tenaga pengajar

Visi pondok pesantren Syariful  Hidayah adalah terdepan dalam Iman dan taqwa, unggul dalam segala prestasi, tedepan dalam penguasaan ilmu dan teknologi,

Sedangkan Misinya yaitu berani dalam segala hal yang positif, sabar dalam berbagai ujia dan cobaan, ikhlas dalam setiap amal, dan tawakkal dalam setiap usaha.

Untuk mencapai visi dan misi tersebut, Marataon Nasution mengatakan Pondok Pesantren Syariful  Hidayah mempunyai 12 tujuan unutk mewujudkannya.  \

“Intinya adalah memperbaiki akhlak generasi muda yang islami serta menyuburkan dan menumbuh lembangkan pelajaran kitab kuning yang mengadopsi pembelajaran Ponpes Islamiyah dan Islamic center Medan serta Ponpes Musthafaqiyah Purba Baru Mandailing Natal.” Ungkap Marataon.

Reporter : Istansu

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini