Sinar Tani, Labuhanbatu Selatan — Rasakan khasiat madu trigona yang luar biasa, Sunatri Batubara atau yang akran disapa Fitorajo kini mengembangkannya. Lewat Rumah Edukasi Lebah Trigona, ia juga mengajarkan kelompok tani didaerahnya untuk melakukan hal serupa.
Pilihan untuk beternak lebih trigona tidak lepas dari kehidupan Fitorajo dari pertanian tanaman hutan yang dijalankan orang tuanya. Budidaya tanam nilam dan mengolah minyaknya sudah dijalankan Fitorajo dan keluarga.
“Kalau keluarga sakit kami yang biasa keluar masuk hutan selalu mengkonsumsi madu lebah liar yang diambil di hutan. Khasiatnya untuk tubuh luar biasa sehingga kami tidak mengkonsumsi obat kimia,” ungkapnya.
Dari kebiasaan tersebut, membuat Fitorajo mendapaktan ide untuk mengembangkan budidaya lebah madu trigona agar bila ingin mengkonsumsinya tidak harus keluar masuk hutan.
Lewat Pondok Edukasi yang didirikannya, Fitorajo menaman berbagai jenis tanaman hutan seperti Santos yang merupakan makanan utama lebah trigona serta berbagai jenis bunga lainnya.
Selain itu, lahan Pondok Edukasi seluas 5000 meter yang berbatasan langsung dengan ribuan hektar perkebunan karet dan sawit, menjadikan budidaya lebah tirgona yang dijalankan Fitorajo semakin berkembang.
“Rumah Edukasi yang terletak di jalan Amir Hamzah, Kelurahan Kotapinang, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan Sumut memiliki 56 koloni lebah, dengan satu koloni berjumlah sekitar 6000 lebah dan satu ratu,” jelasnya.
Diungkapkan Fitoraja, Rumah Edukasi telah melahirkan 6 kelompok tani peternak lebah trigona yang tersebar di beberapa desa se kabupaten Labuhambatu Selatan.
“Saat ini produksi dari 250 koloni lebah madu trigona miliki ladang edukasi dan enam kelompok mencapai 125 liter/21 hari,: tambahnya.
Melihat prospek yang menjanjikan, Fitoraja mempersiapkan lahan seluas 30.000 meter yang ditanami akasia. Ia juga berharap masyarakat sekitar juga mulai mengembangkan lebah madu trigona di ladang mereka.
“Paling tidak hasilnya untuk memenuhi kebuhutuhan keluarga sebagai minuman antioxidan dan manfaat lainnya untuk kesehatan,” ujarnya
Ditambahkan Fitorajo, untuk masyarakat yang ingin belajar beternak lebah madu trigona, ladang edukasi siap memberikan tempat pelatihan secara gratis.
Selain itu ia juga membuka kesempatan untuk mereka yang ingin bermitra dengan menjadi reseler atau agen pemasaran madu trigona.
“Kita ada madu Apis Darsata 500 ml dengan harga Rp 130.000/botol dan 250 ml Rp70 000/botol. Ada juga Trigona 500 ML dengan harga Rp 250.000/botol dan Trigona 250 ML dengan harga Rp 130 000/botol,” ungkapnya.
Terkait kegiatan Ladang edukasi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu Selatan, H. Syarifudin Rambe ST MM, menyampaikan dukungan sepenuhnya guna memanfaatkan lahan hutan dan ladang masyarakat dijadikan peternakan Lebah madu dan melahirkan peternak madu.”
“Sekaligus membantu ekonomi keluarga dan membantu pemerintah mengatasi stanting,” ujarnya.
Reporter : Istansu
Baca juga
Pasar Lapak Petani Cilacap, Solusi Segar Pangan Lokal
Mora Lubis, Bawa Lidi Sawit ke Pasar Internasional
Alumni Polbangtan Fikri Immanuddin, Buktikan Bisnis Pakan Menjanjikan