21 Maret 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Bukan Apel, UMKM di Malang Produksi Bolu Jeruk

Bukan Apel, UMKM di Malang Produksi Bolu Jeruk

Sinar Tani, Batu — Bila biasanya makanan yang berasal dari Batu, Malang identic dengan buah Apel, ada yang berbeda dari kue yang dibuat Rodiah. Ya, UMKM asal Batu Malang ini membuat bolu jeruk sebagai produk andalan yang dipasarkan kepada para konsumennya.

Ekssitensi buah apel yang ditanam oleh masyarakat di Batu, Malang kini mulai bergeser. Para petani di Batu saat ini mulai banyak yang mengganti tanaman apel mereka dengan jeruk sebagai komoditas utama.

Melihat mulai melimpahnya buah jeruk dan ingin membuat sesuatu yang berbeda dari daerahnya, Siti Roidah mencoba membuat olahan kue berbahan jeruk.

Menurut Roidah usaha ini sudah berdiri sejak Juli 2019 dan menjadi oleh-oleh khas dari batu malang.

“Banyak petani beralih dari tanaman apel ke tanaman jeruk, karena biaya produksi apel jatuhnya sangat mahal. Ternyata olahan jeruk lebih ekonomis,”ungkapnya.

Menurut Roidah, dalam membuat bolu jeruk tidak jauh berbeda dengan membuat bolu pada umumnya.

”Proses produksinya dimulai dengan menyiapkan margarin dan susu dimasukkan ke dalam wadah dan dilelehkan dengan api kecil. Kemudian terigu, maizena, baking powder, diaduk rata, dan ditambahkan kuning telur serta perisai,” ujarnya.

Setelah itu Roidah menambahkan bahwa proses selanjutnya ialah mencampur gula dan putih telur sampai terlihat kaku. Dilanjutkan dengan mencampur semua bahan dan diaduk sampai rata. Bila sudah merata, bahan dituang ke dalam loyang dan di masukkan ke oven pada suhu 190 derajat selama 35 menit.

Produk bolu jeruk dipasarkan di Kota Batu dan sekitarnya, selain itu pemasaran dibantuan oleh  mahasiswa yang menngadakan KKN dari berbagai Universitas.

“Karena produk kita tidak memakai bahan pengawet hanya bisa bertahan selama 3 hari saja. Dan untuk harga kita jual Rp 25 ribu per box,” ujarnya

Baca Juga :  Ingin Usaha Jajanan Pasar? Ini Saran Khurun

Roidah berharap pandemi yang membawa dampak pada produksi menjadi menurun secara drastis segera berlalu.

Reporter : Soleman

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini