Sinar Tani, Ungaran — Dalam budidaya jamur, baglog memiliki peran yang sangat penting sebagai media tanam. Karena itu, baglog berkualitas bisa memberikan dampak signifikan pada jamur yang dihasilnya. Seperti apa cara membuat baglog yang baik dan benar?
Dalam budidaya jamur tiram, baglog memiliki peran yang sangat penting dalam menyediakan nutrisi dan lingkungan yang sesuai bagi jamur untuk tumbuh dan berkembang.
Baglog yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :baglog harus memiliki komposisi nutrisi yang tepat agar jamur tiram dapat tumbuh dengan baik, sterilisasi baglog harus sempurna guna mencegah pertumbuhan organisme patogen yang dapat bersaing dengan jamur tiram.
Baglog yang diolah dengan baik memiliki tekstur yang tepat, tidak terlalu padat atau terlalu renggang, baglog harus dapat lembab dan mempunyai sirkulasi udara yang cukup.
Untuk membuat baglog yang baik, BPP Ungaran Timur, Kabupaten Semarang mempunyai beberapa tips yang dapat dicoba:
Persiapan Bahan:
Bahan dasar pembuatan baglog adalah serbuk kayu. Yang dimaksud serbuk kayu adalah limbah serbuk kayu yang keluar dalam proses penggergajian kayu, atau disebut grajen (Jawa). Menurut pengalaman yang terbaik adalah grajen dari kayu kayu sengon Solomon (Albisia Chinensis).
Lalu untuk bahan tambahan sebagai penunjang kehidupan jamur, tambahkan beberapa nutrisi, berupa tepung jagung, bekatul, kapur, maupun gipsum.
Campurkan serbuk kayu dengan nutrisi tambahan tersebut dalam perbandingan tertentu (misalnya 4:1 atau 5:1). Proses pencampuran bahan ini dapat dilakukan secara manual, atau menggunakan mesin mixer. Di Sodong pekerja menggunakan mesin pemotong rumput yang dimodifikasi sebagai mixer.
Kemudian tambahkan air ke campuran serbuk kayu dan sekam/dedak, dan aduk hingga bahan tercampur rata, dengan kelembaban 50% – 60%. Bahan harus cukup lembab tetapi tidak terlalu basah. Coba remas bahan dengan tangan; jika airnya cukup, bahan akan membentuk gumpalan yang mudah hancur. Setelah tercampur merata, bahan baglog difermentasi terlebih dahulu selama sehari.
Pengantongan
Masukan campuran serbuk kedalam kantong plastik polipropilen (PP), kapasitas antara 1,2 kilogram maupun 1,3 kilogram. Setelah itu kantong di pres, agar bahan menjadi padat tetapi tidak terlalu padat.Pengantongan ini juga dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mesin.
Masukkan kantong plastik kedalam oven untuk proses sterilisasi. dalam oven. Panaskan dalam suhu 90º – 100º selama 12 jam. Tujuan sterilisasi adalah untuk menonaktifkan mikrobia, bakteri, kapang, khamir yang dapat menghambat pertumbuhan jamur.
Pendinginan
Keluarkan bahan baglog dari oven. Tiriskan selama 1 malam, agar dingin secara alami hingga mencapai suhu kamar.
Inkubasi dan Penutupan
Langkah berikutnya adalah mengisi satu per satu kantong plastik dengan inokulan. Inokulan yang baik memiliki konsentrasi miselium yang tinggi untuk memastikan pertumbuhan yang baik saat diinokulasi ke dalam substrat.
Beberapa jenis inokulan yang dianjurkan adalah : 1) Biji Jamur Tiram: Ini adalah inokulan berupa biji jamur tiram yang telah diolah sebelumnya. 2) Serbuk Sengkelit atau serbuk gergaji dari kayu keras yang telah terkontaminasi oleh jamur tiram alami atau diinokulasi secara sengaja dengan inokulan jamur tiram,3) Inokulan Cair: yaitu Inokulan yang berbentuk cairan yang berisi suspensi miselium jamur tiram 4) Kultur Cair: yaitu inokulan yang berupa cairan media pertumbuhan dengan spora atau fragmen miselium jamur tiram.
Setelah kantong bahan ditambah inokulan, kemudian ujung kantong ditutup kembali. dengan cara lipat bagian atas kantong plastik atau menggunakan tutup tabung plastik. Masih ada satu langkah penting lagi yang penting. Letakkan baglog di tempat yang bersih dan gelap dengan suhu sekitar 25-28°C untuk masa inkubasi.
Baglog siap di budidayakan sendiri atau dikirim ke konsumen.
Reporter : Djoko W
Baca juga
Pasar Lapak Petani Cilacap, Solusi Segar Pangan Lokal
Mora Lubis, Bawa Lidi Sawit ke Pasar Internasional
Alumni Polbangtan Fikri Immanuddin, Buktikan Bisnis Pakan Menjanjikan