Sinar Tani, Boyolali — Kualitas ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) sudah tidak diragukan. Jenis ayam unggulan ini sekarang sudah banyak dibudidayakan masyarakat, slah satunya Komandan Koramil Kec. Klego, Boyolali, Kapten Infantri, Sardi.
Ayam KUB memang menjadi salah satu ayam unggul yang direkomendasikan Pemerintah. Diseleksi selama 6 generasi, Ayam KUB-1 mendapatkan SK Menteri Pertanian RI No. 274/KPTS/SR.120/2/2014, Anton Sujatmiko, (2022)
Ayam yang merupakan hasil penelitian Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian RI ini diakui memiliki banyak keunggulan.
Keunggulan Ayam KUB-1 dan Ayam KUB-2, Anton Sujatmiko, Balitnak, Bogor, (2022) diantaranya ayam KUB-1 Agrinak menghasilkan produksi telur mencapai 180 butir/induk/tahun. Selain keunggulan dalam sifat bertelur, ayam KUB-1 juga mempunyai potensi pedaging yang baik. Untuk usia panen 12 minggu, bobot ayam KUB-1 mampu mencapai 0,8 – 1 kg.
Ayam Sensi-1 Agrinak memiliki pertumbuhan dengan bobot hidup pada umur 70 hari yaitu bisa mencapai 800 – 1.000 gram/ekor, yang lebih tinggi dari bobot hidup atau populasi dasarnya (Sentu non seleksi) yang hanya mencapai rata-rata 627/g/ekor. Untuk produksi telur rata-rata Sensi-1 sampai umur 65 minggu mencapai 39,92%.
Ayam KUB-2 Janaka Agrinak adalah galur ayam hasil perbiakan dari ayam KUB-1 yang sudah ditingkatkan lagi produktivitasnya. Ayam KUB-2 mendapatkan SK Menteri Pertanian RI No. 768/KPTS/PK.020/M/12/2021.
Ayam KUB-2 Janakan Agrinak menghasilkan rataan produksi telur 60% atau setara dengan 200 butir/ekor/tahun serta mempunyai bobot potong umur 10 minggu jauh lebih tinggi dibandingkan ayam KUB-1 yaitu 1,2 kg untuk jantan dan 0,9 untuk betina.
Ayam Gaosi Agrinak menghasilkan pada usia 10 minggu telah mencapai bobot panen sesuai preferensi pasar, yaitu 800 gram (betina) dan 1.000 gram (jantan), dengan porsi karkas ayam jantan lebih besar dibandingkan rataan persentase karkas ayam sentul.
Melihat berbagai keunggulan itulah, Kapten Infantri, Sardi Komandan Koramil Kec. Klego, Boyolali, tertarik membudidayakan ayam ini.
Kapten Sardi memulai usaha budidaya ayam KUB pada Mei 2020. Saat pandemi melanda, Kapten Sardi harus terus menggerakan ekonomi masyarakat, dan saat itulah ia memilih beternak ayam KUB.
Diungkapkan Kapten Sardi, ia belajar budidaya ayam KUB secara otodidak yaitu melalui youtube dan mendatangi peternak Ayam KUB yang berhasil. BUkan hanya itu, ia juga melakukan koordinasi dengan BPTP Jawa Tengah serta membeli Day Old Chicks (DOC)/anak ayam KUB di BPTP Jawa Tengah sebanyak 500 ekor.
Awalnya Kapten Sardi memilih Koramil sebagai lokasi pemeliharaan dan didampingi langsung oleh BPTP Jawa Tengah.
Dengan semakin banyaknya ayam yang dipelihara, membuat Kapten Sardi harus memindahkan kandangnya ke rumah yang terletak di dukuh Pelem Renteng, Kacangan, Andong, Boyolali.
Budidaya ayam KUB yang dilakukan semakin berkembang, selain kandang khusus ayam dewasa dan anakan, Kapten Sardi juga memiliki 1 mesin pengeraman (setter), dan 1 mesin penetasan (hatcher) yang dibuat sendiri.
Bukan hanya itu, melihat kesuksesannya saat ini banyak warga sekitar Kec. Andong tertarik untuk beternak Ayam KUB. Saat ini Kapten Sardi memiliki 10 petani sebagai mitra penghasil telur ayam KUB.
Setiap minggunya Kapten Sardi menerima kurang lebih 1900 butir telur Ayam KUB dari petani yang kemudian ditetaskan dengan tingkat keberhasilan hingga 80%;
Paling tidak setiap minggunya, Kapten Sardi bisa menjual 1.500 DOC ke konsumen di berbagai daerah seperti Kerasidenan Surakarta, dan kota-kota lainnya di luar pulau Jawa.
Omzet yang diperoleh Kapten Sardi mencapai keuntungan bersih kurang lebih Rp 5 juta/minggu dari hasil penetasan telur tetas. Pembeli DOC hingga saat ini pembeli antri dan terus bertambah. Semangat Bapak Kapten Sardi, lanjut
Reporter : Iswanto/Zuhroti Enis Afifah
Baca juga
Pasar Lapak Petani Cilacap, Solusi Segar Pangan Lokal
Mora Lubis, Bawa Lidi Sawit ke Pasar Internasional
Alumni Polbangtan Fikri Immanuddin, Buktikan Bisnis Pakan Menjanjikan