6 Oktober 2024

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Kedai Ning Kopi, Tempat Ngopi Sambil Diskusi

Sinar Tani, Cilacap — Kabar gembira bagi para pencita kopi tanah air, Kedai Ning Kopi yang menawarkan kopi khas Cilacap kini telah dibuka dan siap memberikan sensasi berbeda.  Bukan hanya itu,kedai kopi yang terletak di Jl. Kemerdekaan Timur, komplek Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin Kesugihan Cilacap ini juga membuka peluang bermitra untuk produk Kopi Cilacap dan tempat bergabungnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Produk Kopi Kabupaten Cilacap dapat bermitra. Selain itu, ada  space penempatan barang, untuk produk UMKM,” kata Komisaris Kedai Ning Kopi, Shoiman Nawawi.

Diungkapkan Shoiman, Kedai Ning Kopi sebelumnya adalah Majelis Kopi Santri Nusantara (Makosan) Reborn yang telah berdiri sejak 2016. Dengan penataan ulang manajemen dan tempat serta menu Kopi yang disajikan, Kedai Ning Kopi berusaha untuk memanjakan para pelanggan setia Makososan dan juga pencinta kopi lainnya.

Pada acara soft launching yang digelar bebeberapa waktu lalu, Shoiman dihadapa para pengunjung  yang datang dari kalangan Mahasiswa, Banser, Ansor, tokoh masyarakat, serta UMKM ini mengaku pada setengah tahun pertama pihaknya akan memperkuat Kedai Ning Kopi.

Manajemen Kedai Ning Kopi, menjadikan pelanggan sebagai tempat untuk melakukan riset menu kopi yang disajikan. Sehingga dengan masukan dari para pelanggan akan lebih menguatkan dan mendukung kemajuan Kedai Ning Kopi kedepan.

“Soft opening Ning Kopi, menjadikan langkah lebih marketable untuk menarik pelanggan dari berbagai kalangan,” ujarnya.

Shoiman menambahkan, langkah selanjutnya ialah membuat Cabang Kedai Ning Kopi baru di satu tahun pertama. Maka, Kedai Ning Kopi pusat harus sudah siap dalam waktu yang tidak terlalu lama , khususnya dalam manajemen.

“Harapan nya tahun depan kita sudah buka Cabang Kedai Ning Kopi,” harapnya.

Dalam memasok bahan baku kopi, Kedai Ning Kopi mendapatkan pasokan dari Kelompok Tani (Poktan) “Harapan Makmur” Desa Bantar Wanareja Cilacap, Selain itu poktan Harapan Makmur melalui Kedai Ning Kopi juga membuka peluang bermitra kepada siapa saja yang ingin membangun usaha maupun mencicipi kopi khas dari Cilacap ini.

Baca Juga :  Gelar Public Hearing, BPSIP Jawa Timur Sosialisasikan Standar Pelayanan Publik

“Kopi sudah dibudidaya secara intensif sejak 35 tahun lalu. Untuk mengolah hasil panen secara tradisional menjadi kopi bubuk sejak 5 tahun terakhir” ungkap Rokhidayat .

Sementara itu, Direktur Kedai Ning Kopi Scohiburrohman mengatakan Kedai Ning Kopi dikemas dengan tema khusus literasi dan dilengkapi dengan live musik. Berbagai menu kopi ditawarkan Kedai Ning Kopi mulai dari varian kopi kelas menengah hingga bawah.

Diantaranya, Manual Brew yaitu kopi jenis Robusta dan Arabika tubruk serta V60 Robusta, V60 Arabika juga Vietnam Drip. Tersedia juga, Milk Base yang terdiri dari Es Kopi Susu Strem, Es Susu Vanila, hingga Es Kopi Susu Hazelnut. Juga disediakan menu lai yaitu Milk Base Hot dan Ice

“Harga yang ditawarkan terjangkau mulai dari Rp 5 ribu sampai Rp 12 ribuan,” ujarnya.

Salah satu penikmat Kopi yang datang ke Kedai Ning Kopi, Livia Amalia Rahmania mengaku Kedai Ning Kopi sangat bagus dan nyaman untuk bisa menikmati kopi sambil diskusi. Apalagi, Mahasiswa Unugha Cilacap  ini menambahkan bahwa konsep literasi yang ditawarkan juga semakin menambah betah para pencinta kopi yang datang.

“Kedai Ning Kopi, dengan menyajikan food, drink dan literasi, sangat cocok sebagai tempat diskusi yang nyaman,” katanya.

Komisaris Utama yang juga Ketua Yayasan Badan Amal Kesejahteraan Ittihadul Islamiyah (Ya BAKII), Lubbul Umam mengungkapkan bahwa konsep-konsep Kedai Ning Kopi untuk enterpreneur dengan menyisihkan pendapatan untuk zakat penghasilan 2,5 persen.

‘Menyesuiakan dengan jamannya, Makosan menjadi Ning Kopi. Ngopi yakni ngolah pikir, bagaimana kita beramal,” paparnya.

Diharapkan, lewat ngopi di Kedai Ning Kopi akan memunculkan ide-ide kretaif dan juga banyaknya ide baru.

“Konteks kita, sesuai kodratnya dengan keahliannya masing-masing. Maka diskusi di Kedai Ning Kopi sebagai tempat kajian membahas kondisi masyarakat di lingkungan masing-masing,” pungkasnya.

Baca Juga :  Regenerasi Petani, Penting Kenalkan Kopi Sejak Dini

Reporte : Wasis

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini