3 November 2024

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Muhammad Toha Berdayakan Masyarakat Lewat Kopi Gayo

Sinar Tani, Hamparan Perak — Muhammad Toha membuktikan bahwa kerja keras dan inovasi dapat mengubah nasib. Berawal sebagai karyawan di perusahaan keluarga,  pemuda Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang,  ini  memutuskan untuk memulai usahanya sendiri pada 2018 dengan mendirikan penggilingan kopi Gayo.

Dorongan untuk maju, mandiri, dan adaptif terhadap perkembangan zaman membuat Toha bertekad mengembangkan usaha kopi yang berbeda. Dengan semangat untuk belajar dan berinovasi, ia pun beralih dari sekadar pembeli biji kopi mentah menjadi pengusaha yang memproses dan menjual produk kopi siap saji.

Ketua Kelompok Tani Rukun, Samiran yang juga mertua Toha menceritakan  bahwa mereka menikmati secangkir kopi Gayo Arabica yang disajikan dengan cita rasa khas yang kaya akan aroma dan karakter unik.

“Toha memang tak pernah berhenti belajar dan berinovasi. Ia selalu mencari cara baru dalam mengelola pembelian biji kopi dari petani lokal di Sumatera Utara dan Aceh. Kini, kopi Gayo yang diproses di sini tak hanya diminum oleh penduduk lokal, tetapi juga menjadi produk yang terkenal hingga ke mancanegara,” ujar Samiran di Kafé Bias Rasa milik menantunya.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Saiful Bahri, yang dikenal sebagai penyuluh teladan, juga turut bangga dengan pencapaian Toha. Menurut Saiful, usaha kopi milik Toha yang berlabel UD Ganefo adalah salah satu contoh sukses dari UMKM yang berkembang berkat pembinaan dari pemerintah daerah.

Melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Deli Serdang, Toha mendapat bimbingan dan dukungan dalam pengembangan usahanya, hingga produk kopi Gayo miliknya mampu berpartisipasi dalam pameran UMKM.

Tidak hanya itu, produk kopi Gayo hasil usahanya kini telah diekspor ke berbagai negara, termasuk Eropa, Korea, Cina, hingga Jepang.

Baca Juga :  Kades-Poktan Apresiasi Pendistribusian Bantuan Benih Korban Banjir Bekasi

Tidak hanya menjual kopi untuk kebutuhan domestik maupun ekspor, Toha juga membuka cafe Bias Rasa yang menyajikan kopi Gayo dalam berbagai varian. Cafe ini menjadi tempat bagi masyarakat lokal untuk menikmati kopi berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.

Produk kopi dalam bentuk serbuk siap saji dijual dengan harga mulai dari Rp 35.000 hingga Rp 55.000 per 250 gram, sedangkan biji kopi yang telah di-roasting ditawarkan dengan harga bersaing.

Selain kopi, Toha juga menyediakan berbagai mesin pengolahan kopi, seperti mesin roasting dengan kapasitas 10 kg hingga 100 kg, alat penyaring, dan penyeduh kopi. Dengan menyediakan mesin-mesin ini, Toha membantu petani lokal yang tertarik untuk memulai usaha kopi skala kecil atau rumahan.

Menariknya, Toha juga memanfaatkan limbah kopi dari usahanya. Kulit ari kopi yang biasanya dibuang, ia olah menjadi campuran pakan ternak. Upaya ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan peternak di sekitar tempat usahanya.

Kiprah Toha yang sukses tidak menghalanginya untuk tetap peduli dengan masyarakat sekitar. Di tengah kesibukan bisnisnya, ia secara rutin terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Saat ini, Toha tengah menunaikan ibadah umroh bersama keluarga dan beberapa karyawannya sebagai wujud syukur atas pencapaian yang telah diraih. Selain itu, ia juga aktif dalam kegiatan sosial dengan membangun dan mengelola pesantren di sekitar pabrik kopi miliknya.

Pesantren ini tidak hanya menjadi tempat pendidikan agama, tetapi juga memberikan pelatihan keterampilan kepada generasi muda agar mereka dapat mandiri dan memiliki kemampuan untuk terjun ke dunia kerja.

Melalui usaha kopi Gayo yang dikelolanya, Muhammad Toha bukan hanya menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitarnya, tetapi juga turut mendukung perekonomian lokal. Dari seorang karyawan yang merintis usaha kecil, Toha kini telah menjelma menjadi sosok pengusaha sukses yang membawa dampak positif bagi banyak pihak.

Baca Juga :  Sore Hari, Jalan Desa Aras Kabu Semakin Ramai Jadi Tempat Bersantai

Usaha kopi yang dirintisnya, mulai dari hulu ke hilir, menunjukkan bahwa ketekunan, inovasi, dan semangat untuk selalu belajar bisa membawa perubahan besar. Toha telah membuktikan bahwa usaha berbasis produk lokal, jika dikelola dengan baik, bisa sukses dan menjadi andalan di pasar domestik maupun internasional.

Ke depan, Toha berharap dapat terus mengembangkan usahanya dan membuka peluang lebih luas bagi masyarakat untuk bergabung di sektor kopi, baik sebagai produsen, pengolah, maupun penjual.

Dengan visinya yang besar, Toha ingin mengangkat kopi Gayo sebagai produk lokal kebanggaan Indonesia yang mendunia, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat lokal.

Melalui kerja kerasnya, Toha telah mengubah kopi Gayo dari sekadar biji kopi menjadi simbol ketekunan dan keberhasilan anak negeri yang membanggakan.

Reporter : Istansu

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini