Sinar Tani, Cilacap — Setiap Minggu pagi, suasana Alun-Alun Kabupaten Cilacap berubah menjadi pusat kegiatan ekonomi dan rekreasi yang hidup. Salah satu daya tarik utama Car Free Day (CFD) adalah Lapak Petani, tempat berbagai produk segar dari petani lokal dijual.
Lapak ini menjadi favorit warga Cilacap, khususnya dari Kecamatan Tengah, Selatan, dan Utara, yang mencari bahan pangan berkualitas langsung dari tangan petani. Kristina Titi Setyowati, seorang pelanggan setia, mengungkapkan alasannya membeli beras merah di Lapak Petani.
“Saya pilih beras merah untuk menambah asupan serat, apalagi makanan khas Cilacap biasanya berlemak. Tapi tetap saya campur dengan beras putih,” ujarnya sambil tersenyum.
Kristina memesan beras merah kemasan tiga kilogram seharga Rp 48 ribu. Menurutnya, harga beras merah yang Rp 16 ribu per kilogram masih terjangkau, hanya terpaut sekitar seribu rupiah dari beras putih.
“Harapan saya lapak ini terus bertahan. Semoga generasi muda juga tertarik masuk ke dunia pertanian agar teknologi pertanian bisa semakin maju,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Margo Dadi Maju, Sya’roni, mengamini tingginya minat konsumen terhadap beras di CFD. Beberapa jenis beras yang paling diminati adalah Ciherang, Mapan, Mentik Wangi, dan Mentik Susu.
“Harga beras Ciherang hanya Rp 12.800 per kilogram, sedangkan Mapan Rp 25 ribu. Mentik Wangi dan Mentik Susu masing-masing Rp 15 ribu per kilogram. Dalam satu CFD, kami bisa menjual hingga dua kuintal beras,” jelasnya.
Gapoktan Margo Dadi Maju, melalui program Pengembang Usaha Pangan Masyarakat (PUPM), juga memproduksi beras dengan merek dagang “SeHati Dua”. Beras ini hadir dalam kemasan tiga kilogram yang higienis, segar, dan terjangkau.
Harga Lebih Murah
Ketua Petani Hortikultura Cilacap (PHC), Sudarso, menambahkan bahwa produk di Lapak Petani ditawarkan dengan harga lebih murah dibandingkan pasar, karena langsung dari petani. Tak hanya beras, lapak ini juga menyediakan sayuran segar dan buah-buahan yang diminati masyarakat.
“Alhamdulillah, antusiasme warga sangat tinggi. Peluang untuk menjual produk petani di sini sangat besar. Namun, kami perlu terus meningkatkan tahapan produksi, khususnya dengan melibatkan petani milenial,” kata Sudarso.
Menurutnya, pelibatan generasi muda penting untuk memastikan keberlanjutan pertanian. Dukungan pemerintah dalam program swasembada pangan juga menjadi harapan besar bagi petani lokal.
Lapak Petani Cilacap bukan hanya tempat transaksi jual beli, tapi juga simbol kemitraan antara petani dan konsumen. Dengan produk segar berkualitas, harga bersahabat, dan semangat swasembada pangan, kegiatan ini menjadi harapan cerah bagi masa depan pertanian lokal.
Reporter : Wasis
Baca juga
Mora Lubis, Bawa Lidi Sawit ke Pasar Internasional
Alumni Polbangtan Fikri Immanuddin, Buktikan Bisnis Pakan Menjanjikan
Warung Qirana, Cara Yudit Promosikan Produk Organik Petani