Sinar Tani, Malang — Mie sebagai makanan yang banyak diminat masyarakat saat ini memiliki daya tarik bagi Zainul Arifin untuk terjun dalam pembuatan mie. Selain mie, Zainul juga membuat pangsit yang legit sebagai produk pendampingnya.
Siapa tidak kenal mie, makanan yang satu ini banyak diminati mulai dari anak-anak hingga orang tua. Kulit pangsit juga tidak kalah tenar, produk ini ternyata banyak digunakan sebagai campuran berbagai macam masakan/.
Karena itulah, Zainul membuat usaha produksi mie dan pangsit sebagai penghasilan utamanya.
“Kulit pangsit banyak digunakan sebagai bahan masakan, salah satu kunci agar adonan pangsit tidak cepat robek saat dimasak adalah diuleni hingga kalis dan tidak ada bagian yang menggumpal lagi, setelah adonan jadi kemudian digiling dan mencetak kulit pangsit, disarankan untuk menaburkan tepung pada alat penggiling adonan dan meja supaya tidak lengket,”paparnya.
Zainul menjelaskan cara membuat kulit pangsit hanya menggunakan bahan dan proses yang sederhana, menyimpannya jangan meletakan kulit pangsit secara menumpuk karena bisa membuat kulitnya menempel satu sama lain, dan ketika digoreng atau dipanaskan, kulit pangsit jadi lebih mudah robek.
Dalam satu hari, Zainul dapat memproduksi sekitar 2000 kg mie dan 1000 kg kulit pangsit, pemasarannya meliputi, pasar Batu, Dinoyo, Malang, Dampit, Gadang, Kepanjen, dan Pasar Blimbing, untuk harganya bervariasi antara Rp 55 ribu – Rp 60 ribu, setiap plastik ukuran 5 kg.
Reporter : Soleman
Baca juga
Pasar Lapak Petani Cilacap, Solusi Segar Pangan Lokal
Mora Lubis, Bawa Lidi Sawit ke Pasar Internasional
Alumni Polbangtan Fikri Immanuddin, Buktikan Bisnis Pakan Menjanjikan