SINAR TANI.CO.ID, Bogor — Mendapatkan Golden Certificate menjadi
kebanggaan tersendiri bagi penyuluh
dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Dede Sopyandi.
Gelar champion kini disandang Dede Sopyandisetelah ia dianggap berhasil mengajak petani memutus mata rantai pemasaran yang selama ini berada di tangan tengkulak.
“Terima kasih kepada Menteri Pertanian atas apresiasi yang telah diberikan kepada penyuluh pertanian. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bupati Bogor atas dukungannya kepada petani dan penyuluh di Kabupaten Bogor. Kami penyuluh pertanian sebagai garda terdepan siap menyukseskan dan mendukung
program Kementan maju, mandiri, modern untuk petani berdayamenuju petani sejahtera!,” ungkapnya.
Dede berhasil menembus nasional karena memberdayakan fungsi kelompoktani dan Gapoktan dalam memotong rantai pemasaran. Dengan upayanya tersebut, petani kini tidak lagi tergantung tengkulak. Bahkan petani mendapatkan harga yang menguntungkan dari hasil jerih payahnya.
Apa yang dilakukan lulusan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THLTBPP) Angkatan 2 (2008) ini? Dede mengkoordinir kelompok tani dalam memproduksi aneka hortikultura untuk kemudian masuk Pasar Induk TU Kemang, Bogor.
“Setiap tiga hari sekali minimal 2-2,5 ton dikirim ke Pasar Induk. Dalam satu bulanpengiriman sayuran bisa 20-25 ton. Aneka sayuran ada cabai, timun, pengiriman tersebut dikelola langsung oleh kelompok tani lho,”tuturnya.
Tak hanya memotong mata rantai distribusi, Dede mendampingi petani mengembangkan pertanian beras organik dengan merk Beras Organik Jayabakti yang terdiri dari Beras Putih Aromatik dan Beras merah Aromatik. Semuanya hasil produksi Gapoktan Jayabakti Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Beras organik ini dihasilkan menggunakan
pupuk organik dan pupuk nabati. Bahkan Dede berhasil membawa Gapoktan Jayabakti sebagai Juara II pengolahan kopi Tahun 2019. Kini petani kopi Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan sudah bisa menjual green bean yang memiliki kualitas cukup baik.
Kopi Desa Purwabakti juga telah mendapatkan Identifikasi Geografis (IG) dengan Merk Kopi Gunung Gagak.
Baca juga
Kabupaten Blora Apresiasi Pejuang Ketahanan Pangan
Mengenal Fauzan, Mahasiswa Inspiratif dari Polbangtan Kementan yang Aktif di Kampus dan Sosial
Koperasi KBMI, Angkat Potensi Kelor