18 Maret 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Dengan Kelengkeng, Kades Milenial ini Pikat Pemuda jadi Petani

Dengan Kelengkeng, Kades Milenial ini Pikat Pemuda jadi Petani

Sinar Tani, Grobogan — Dengan keunikan pendekatan menggunakan kelengkeng, seorang Kades Milenial berhasil memikat hati pemuda-pemudi untuk terjun ke dunia pertanian.

Muhamad Puji Hendriyanto menunjukkan dedikasinya dalam mengembangkan kebun kelengkeng dan budidaya bawang merah di Desa Sumberagung, Kabupaten Grobogan.

Dengan luas 5 hektar untuk kelengkeng varietas Itoh dan 2 hektar untuk bawang merah, ia membuktikan hobi dan ketekunan dapat membawa kesuksesan dalam dunia pertanian.

“Sejak tahun 2013, saya mengembangkan kelengkeng varietas Itoh seluas 5 ha. Varietas ini sangat cocok dikembangkan di desa saya,” ungkapnya.

Dengan luasnya, Desa Sumberagung di Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, yang berada di ketinggian 50-100 meter di atas permukaan laut (mdpl), menjadi lokasi yang sangat cocok untuk pengembangan budidaya kelengkeng.

“Saya masih punya mimpi untuk mengembangkan kelengkeng lebih luas lagi, sehingga Desa Sumberagung nanti dikenal sebagai destinasi agrowisata kelengkeng dan memenuhi kebutuhan kelengkeng dalam negeri,” lanjut pria yang sekarang juga menjabat sebagai Kepala Desa Sumberagung.

Di usianya yang masih muda, terjun ke dunia pertanian menjadi hal menarik bagi Hendri dan sesama milenial.

Terlebih lagi, di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 yang memunculkan banyak informasi pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan meningkatnya tingkat pengangguran.

Dalam situasi ini, Hendri melihat agribisnis sebagai solusi yang baik untuk mengatasi tantangan tersebut, terutama dengan peluang yang ada di dunia pertanian.

“Rata-rata anak muda jaman sekarang lebih tertarik bekerja di kantor, berdasi, kerja di ruang yang sejuk, sektor konstruksi/ bangunan, untuk terjun kedunia pertanian sangat minim. Maka saya ajak anak muda yang lain jangan takut bertani, kesempatannya masih terbuka lebar,” ujarnya.

Hendri menambahkan, secara umum usaha pengembangan kebun kelengkeng dan bawang merah tidak ada  kendala yang signifikan.

Baca Juga :  Menjawab Tantangan Krisis Regenerai, 6 Petani Muda dari Kalsel Muncul sebagai Pahlawan Pangan

Namun dirinya tetap menerapkan Good Agricultural Practice (GAP) sesuai petunjuk Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini