13 Januari 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » M. Ansar, Penemu Biosaka Kini Hadirkan N Level 1

M. Ansar, Penemu Biosaka Kini Hadirkan N Level 1

Sinar Tani, Soropadan — Muhammad Ansar, penemu terkenal dari Blitar yang menciptakan larutan Biosaka, kembali hadir dengan inovasi terbarunya yang menarik perhatian banyak pihak. Di tengah polemik yang masih berlangsung terkait penemuan sebelumnya, Ansar tetap tidak berhenti untuk berinovasi demi membantu petani Indonesia.

Biosaka, yang ia ciptakan beberapa waktu lalu dan diklaim sebagai elisitor—bukan pupuk atau pestisida—sempat menjadi topik kontroversial di kalangan petani dan ahli pertanian. Elisitor ini dipahami sebagai senyawa kimia organik yang dapat memicu respon fisiologi dan morfologi pada tanaman menjadi lebih baik.

Meskipun banyak yang meragukan manfaatnya, tidak sedikit pula yang merasakan dampak positif dari Biosaka dan bahkan membentuk komunitas “Relawan Biosaka” yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dalam Jateng Agroinovasi Expo (JAE) yang diadakan di Jawa Tengah, Ansar kembali dengan penemuan baru yang ia beri nama “N Level 1”. Di stand KTNA Jawa Tengah, Ansar membagikan ratusan botol berisi cairan bening yang merupakan hasil temuannya tersebut kepada pengunjung.

Ia mengajak mereka untuk mencoba dan membuktikan sendiri khasiat dari larutan N Level 1 di daerah masing-masing.

Bersama Kepala BPTPHP Jateng, Ir. Herawati Prarastyani,  Ir. Edy Darmanto dari Maporina Jateng, dan Munaji, Wakil Ketua KTNA Jateng, Ansar memberikan penjelasan langsung mengenai produk barunya.

Meski begitu, Ansar memilih untuk tidak terlalu banyak berbicara mengenai detail teknis dari N Level 1, dengan alasan untuk menghindari polemik seperti yang terjadi pada Biosaka.

N Level 1, menurut Ansar, merupakan larutan yang dapat digunakan sebagai Pupuk Organik Cair (POC) setelah dicampur dengan urine kambing atau sapi. Larutan ini disebut mampu mempercepat proses fermentasi yang biasanya memakan waktu hingga berbulan-bulan menjadi hanya dalam hitungan menit. Ansar percaya bahwa para petani akan menjadi penilai sejati dari manfaat N Level 1 ini.

Baca Juga :  Tangani Ganoderma, PKT Raih Penghargaan Inovasi Teknologi pada Medbun Award 2024

“Saya tidak akan bercerita tentang apa dan mengapa tentang N Level 1 ini. Biar para pakar dan peneliti yang menerangkan. Saya tidak mau terjebak lagi dalam polemik berkepanjangan seperti ketika mengembangkan Biosaka.” Ungkapnya.

Dengan kata-kata tersebut, Ansar tampak memilih untuk tetap rendah hati dan membiarkan hasil nyata yang berbicara.

Ansar memproduksi N Level 1 dalam dua bentuk larutan murni dan larutan yang sudah diencerkan. Proses pembuatan POC menggunakan N Level 1 ini sangat sederhana. Cukup campurkan 1 liter N Level 1 encer dengan 3.000 liter urine, dan dalam waktu 2 menit, urine tersebut sudah berubah menjadi POC yang siap digunakan.

Aplikasi POC ini dilakukan dengan mencampur 1 gelas POC dengan 15 liter air, kemudian disemprotkan ke tanaman dan tanah menggunakan tangki sprayer.

“Salah satu manfaat utama dari N Level 1 adalah kemampuannya mempercepat proses fermentasi. Bila dekomposer lain butuh waktu 1 minggu sampai 3 bulan, larutan ini hanya butuh waktu 2 menit.” Jelasnya.

Larutan N Level 1 ini juga dapat digunakan untuk membuat kompos padat, meskipun Ansar lebih merekomendasikan penggunaan POC karena lebih praktis dalam hal distribusi dan aplikasi di lahan. “POC lebih simple, mudah didistribusi, dan aplikasi penyemprotannya juga lebih praktis,” tambahnya.

Untuk mempromosikan penemuan terbarunya, Ansar sengaja membagikan N Level 1 secara gratis kepada para pengunjung pameran. Ia berharap para petani sendiri yang akan menilai manfaat dari produk ini.

“Biarlah para petani sendiri yang menjadi penilainya. Apabila kemudian produk ini benar bermanfaat bagi petani, tanpa heboh dan gaduh, saya yakin N Level 1 akan berkembang dengan sendirinya,” pungkas Ansar.

Reporter : Djoko W

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini