14 Oktober 2024

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Mencoba Jadi Petani ? Iqbal Habibi Rekomendasikan Timun

SINAR TANI.CO.ID, Jakarta — Menjadi petani milenial, dewasa ini menjadi trend yang positif di Indonesia. Banyak yang ingin mencoba menjadi petani. Young Ambassador asal Sukabumi, Iqbal Habibi merekomendasikan timun untuk menjadi komoditas yang pantas dicoba oleh petani pemula.

Mentimun atau lebih dikenal sebagai timun, merupakan tanaman sayuran jenis semusim dan merambat. Tanaman ini memiliki banyak kegunaan dan nilai ekonomi yang cukup tinggi serta digemari kalangan masyarakat. Di Indonesia mentimun biasanya dijadikan lalapan, sayuran dan bahan baku asinan.

Peluang usaha budidaya mentimun bisa dibilang menjanjikan karena cara budidayanya yang mudah dan masa tanamnya cepat. Pemasaran buah mentimun juga dibilang mudah karena hampir disetiap warung makan, pedagang sayur dan pasar – pasar tradisional. Pasar mentimun tidak hanya di dalam negeri saja, melainkanjuga di ekspor ke berbagai Negara seperti Jepang, Kamboja, Thailand,Malaysia. Selain menjadi olahan makanan, negara-negera tersebut juga memanfaatkan mentimun sebagai bahan baku industri maupun kosmetik.

Cara menanam timun cukup mudah dan bisa dilakukan oleh pemula sekalipun. Inilah yang kemudian dilakukan pertama kali oleh milenial bernama Iqbal Habibi yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Dari lahan milik orang tuanya seluas 900 meter persegi, dan menggarap hampir 1,5 hektar bersama tetangganya, dia mampu meraup omzet mencapai Rp 20 juta setiap kali panen.

Terlahir dari keluarga petani, di desa Margaluyu Kecamatan Sukaraja, dirinya baru mulai fokus bisnis pertanian pada tahun 2018 dengan fokus pada komoditas hortikultura, terutama timun. “Sebelum fokus pada komoditas sayuran, saya juga pernah mencoba trading tanaman hias, trading ikan cupang hingga budidaya ikan lele. Akan tetapi hanya bisnis pertanian hortikultura yang sampai saat ini saya tekuni,” tuturnya.

Baca Juga :  H. Zekky, Ahlinya Ahli Alpukat

Perawatan tanaman Mentimun relatif mudah, cukup tanam sekali petik bisa berkali-kali. Masa tanam hingga ke panen pun waktunya singkat. “Saya memilih menanam timun itu karena bisa cepat panen. Waktu tanam hingga panen hanya butuh waktu sekitar sebulan, setelah itu panen terus selama sebulan lagi. Jadi perputaran uangnya cepat dan tidak bikin kantong jebol,” jelasnya.

Sedangkan untuk perawatannya, menanam timun relatif lebih santai bila dibanding dengan menanam melon atau bawang merah. Menurutnya, jika tanaman timun penyemprotannya sekitar sepekan dua kali. Lebih sedikit dibanding tanaman melon dan bawang merah yang butuh penyemprotan dua hari sekali.

Bentuk Koperasi

Setelah merasakan manisnya bisnis hortikultura khususnya timun, Iqbal ingin membuktikan bahwa bertani itu keren, bertani itu menjanjikan, bertani itu sangat cocok pagi generasi millenial. “Juni 2021 saya dan rekan-rekan mencoba membentuk kelembagaan yang berfokus pada pemasaran dan kemitraan pertanian yaitu koperasi pertanian dengan nama Koperasi Tani Mandiri Sejahtera Sukabumi.

Mengusung visi Koperasi Bersama Petani, kami berupaya membentuk wadah bagi para petani dalam memasarkan hasil pertanian para petani untuk meningkatkan kesejahteraan petani, karena salah satu masalah di dunia pertanian adalah pemasaran dan harga jual, dimana banyak petani menjual hasil tani dengan harga yang tidak layak karena ketidakpahaman petani terhadap akses pasar.

“Sampai saat ini kita sudah memiliki beberapa mitra pasar yaitu, Paskomnas, Edenfarm, Indofood, Segari, D’Top, Restoran Alam Sunda serta pasar lokal atau pasar tradisional”, rinci Iqbal.

Apa yang dilakukan Iqbal ini sekarang memang sempat dicibir oleh masyarakat sekitar. “Tidak mudah memang memulai usaha bidang pertanian, banyak sekali tantanganya, bukan hanya masalah dilahan saja akan tetapi ada masalah lain yang berada diluar lahan yaitu omongan atau anggapan orang ketika kita sebagai pemuda menjadi petani yang selalu dianggap remeh, namun hal itulah yang menjadi motivasi saya agar terus belajar dan berkembang, untuk menunjukan kepada banyak orang bahwa pertanian adalah satu usaha yang menjanjikan, dan pemuda yang memutruskan untuk menjadi petani adalah hal yang benar”, tegas Iqbal.

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini