Sinar Tani, Banjarbaru — Di tengah bayang-bayang krisis regenerasi yang mengancam sektor pertanian Indonesia, lima sosok muda dari Kalimantan Selatan muncul sebagai pahlawan pangan. Mereka bukan hanya sekadar petani biasa, tetapi juga inovator yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas hasil tani.
Berdasarkan data BPS pada 2022, sektor pertanian berkontribusi sebesar 12,98 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, sayangnya si tengah prospek cerah ini, sektor pertanian Indonesia justru menghadapi krisis regenerasi.
Jumlah petani berusia lebih dari 55 tahun terus meningkat, sementara petani muda berusia 19-39 tahun hanya sekitar 9 persen atau sekitar 2,7 juta orang.
Minimnya minat generasi muda terhadap profesi petani disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tingginya urbanisasi, pendapatan yang tidak menentu, kurangnya daya tarik profesi petani di kalangan anak muda, dan rendahnya keterampilan di bidang pertanian.
Penurunan minat ini menjadi tantangan besar bagi kedaulatan pangan Indonesia, terutama karena kebutuhan suplai pangan terus meningkat setiap tahunnya.
Namun, di tengah krisis ini, muncul lima sosok muda yang rela terjun menjadi petani untuk menjaga kedaulatan pangan Indonesia. Mereka tidak hanya bertani, tetapi juga memberikan edukasi kepada sesama petani agar bisa menghasilkan produk berkualitas dengan teknologi yang ada.
Salah satu provinsi yang terus melahirkan generasi muda di bidang pertanian adalah Kalimantan Selatan.
Di antara mereka, terdapat sosok-sosok inspiratif yang menjadi pejuang pertanian dari Bumi Kalimantan Selatan. Siapa saja mereka? Mari kita kenali lebih dekat para pejuang pertanian inspiratif ini.
Ai Awang Hayati: Sukses Membawa Kopi Sumedang Mendunia
Eks Bos ASABRI, Wahyu Suparyono, Kini Pimpin Bulog!
M. Ansar, Penemu Biosaka Kini Hadirkan N Level 1