8 Oktober 2024

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Kunjungi P4S Swen, SYL Dorong Intergrated Farming

Mentan SYL saat berkunjung ke P4S Swen Inovasi Mandiri | Sumber Foto:Humas Kementan

Sinar Tani, Jakarta—P4s Swen Inovasi Mandiri bisa menjadi contoh dalam pengembangan integrated farming. Pengembangan pertanian terpadu (integrated farming) akan memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan nilai tambah usaha tani.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menilai P4S Swe Inovasi Mandiri (SIM) yang dipimpin Sri Wahyuni menjadi contoh pengembangan integrated farming. Dengan di lahan seluas 1500 meter persegi dapat mengelola usaha tani secara efektif.

Untuk itu SYL berharap agar replika kawasan integrated farming P4S Swen Inovasi Mandiri Bogor bisa dikembangkan di daerah lain melalui peningkatan peran program P4S pada petani dan penyuluh. Apalagi mampu menambah pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

“Seperti yang barusan kita tinjau, di lahan yang tidak terlalu luas, bisa dijadikan lahan pertanian yang efektif. Ada tanaman pangan, ada ayam, ada sapi, ada domba, lele dan lainnya. Bahkan semua bisa dimanfaatkan dengan baik seperti kotoran ternak untuk pemanfaatan biogas,” ucap saat meninjau integrated farming yang dikelola P4S Swen Inovasi Mandiri di Ciomas, Bogor usai menghadiri pelantikan Rektor IPB periode 2023-2028, Rabu (18/1).

SYL menilai, terjun dan mengurus sektor pertanian tidak ada ruginya, bahkan mampu memberikan hasil yang luar biasa saat diurus secara serius. Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian juga terus meningkatkan SDM pertanian untuk mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan dan tantangan yang ada.

“Kita bisa lihat, disini mulai dari in farm hingga off farmnya ada. Dari domba, selain daging dan kotoran, bulunya pun dimanfaatkan dengan baik diproses dan diolah menjadi karpet yang mewah yang bisa dijual,” katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kemetan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan P4S merupakan lembaga pelatihan pertanian dan pedesaan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh petani secara swadaya baik perorangan maupun berkelompok.

Baca Juga :  Dede Sopyandi : ‘‘Say No to Tengkulak’’

Untuk itu ia berharap P4S dapat berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian, yaitu dalam bentuk pelatihan/permagangan bagi petani dan masyarakat di wilayahnya. Melalui pelatihan akan muncul para generasi petani yang mampu terus menerus berkreativitas untuk peningkatan kuantitas dan kualitas produk pertanian dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi. “Kita harapkan ke depan akan muncul banyak pemuda tani atau petani milenial yang kreatif dan inovatif,” kata Dedi

Paket Skala Kecil

Dengan kiprah nyata P4S Swen Inovasi Mandiri yang langsung menyentuh warga-warga binaan lapas, Sri Wahyuni kembali teringat awal mulai dirinya mendirikan pusat pelatihan pertanian ini. “Saya dulu dosen dan ingin tetap mengabdikan diri sebagai pendidik,” ujarnya mengawali ceritanya saat bertemu Tabloid Sinar Tani.

Awal terjun Sri membuat pertanian terpadu (integrated farming) yang ramah lingkungan  serta berkelanjutan. Bersyukur, kini semakin berkembang dan semakin dicari untuk menjadi mentor, bahkan lokasi berlatih.

P4S Swen Inovasi Mandiri yang mengembangkan usaha dengan konsep Small Scale Integrated Farming System dengan zerowaste yaitu pertanian terpadu tanpa meninggalkan sisa atau sampah. Artinya, semua termanfaatkan dan mempunyai nilai tambah ekonomi bagi petani. Jadi meski kepemilikan lahan yang tidak terlalu luas menjadi satu rangkaian nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Salah satu paket unggulan adalah Budidaya Integrated Farming selama 4 hari 4 malam langsung di lokasi P4S yang berada di kawasan Ciomas, Bogor. “Peserta akan mendapatkan paket-paket pelatihan budidaya peternakan, budidaya perikanan, pertanian hidroponik, pengolahan limbah, biogas, biourine dan lainnya,” tuturnya.

Reporter : Julian

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini