Sinar Tani, Cilacap—Simbiosis mutualisme petani dan perusahaan dapat memberikan jalan keluar bagi kedua pihak. Seperti yang dilakukan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Sari Mukti, Cilacap dengan perusahaan benih.
Seperti diketahui, permasalahan yang paling mendasar di perusahaan penangkar benih adalah terbatasnya lahan produksi, kualitas dan kontinuitas bahan baku. Sedangkan, ditingkat petani mengalami kendala keterbatasan modal dan penggunan teknologi yang belum maksimal.
Poktan Sari Mukti, Dusun Karangsari, Desa Madura, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap bermitra dengan perusahaan benih, PT. Benih Citra Asia (BCA). “Perusahaan Benih Citra Asia memberikan benih semangka secara gratis. Petani memerlukan pupuk disediakan dan pendampingan mulai perawatan sampai penyerbukan sampai pasca panen,” kata Sukadi, Ketua Poktan Sari Mukti.
Adanya kemitraan diharapkan dapat dilakukan pemilihan benih bernas dan bermutu. Pemilihan benih merupakan faktor yang sangat penting dalam rangkaian budidaya tanaman. Karena benih merupakan awal kehidupan, sehingga untuk mendapatkan produksi yang tinggi perlu dipilih benih yang baik dan bermutu.
Berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kemitraan Penangkar Benih Hortikultura yang dikembangkan perusahaan dalam budidaya semangka. Petani mitra dalam proses budidaya semangka melakukan penyerbukan, penyimpanan di suhu ruangan sebelum diambil bijinya. Karena outputnya dari kerjasama petani mitra adalah benih semangka.
Sukadi menjelaskan, lahan yang tersedia untuk tanaman semangka seluas 2.000 meter persegi, dengan target jumlah tanaman 5.000 pohon. Karena cuaca ekstrim serta bibit masih variental, Sukadi mengaku yang dapat berbuah hanya sekitar 60 persen. Padahal perawatan sudah secara maksimal dam intensif.
“Buah semangka di panen perdana pada Selasa, 10 Januari 2023. Kami mengundang petani untuk makan daging semangka sepuasnya di kebun. Bijinya nanti akan diambil untuk benih dengan harga biji kering Rp 3 juta,” ujarnya.
Sementara, M. Faruq Abadi dari Managemen PT. Benih Citra Asia (BCA), Desa Rejodadi Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap mengatakan, pihaknya tertarik untuk bermitra memperbanyak biji semangka dengan petani. Perhitungannya untuk satu butir semangka rata-rata diambil benih sekitar 4-5 gram, sehingga untuk medapatkan 1 kg benih biji semangka kering dibutuhkan sekitar 250 butir.
“Kalau petani kekurangan modal perusahaan menyediakan, saprotan dibayar setelah panen. Sedangkan untuk bibit semangkanya gratis. Biji diambil buat benih lagi. Jika panen berhasil, kami akan melanjutkan kerjasama. Saat ini kami tahap merintis bermitra dengan petani hortikultura wilayah Cilacap Barat,” tuturnya.
BCA merupakan perusahaan benih nasional berbasis riset dengan kemampuan produksi dan pemasaran yang handal untuk kejayaan petani Indonesia. Produk Bintang Asia terjamin kualitasnya karena didukung tenaga ahli berpengalaman dan telah menerapkan sistem managemen mutu ISO 9001-2008.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Wilayah Binaan (Wilbin) Desa Madura, Jejen Sukrilah berharap ke depan petani harus kreatifitas, inovatif dan pintar mencari peluang, terutama dengan menerapkan teknologi pertanian. Dengan demikian, akan mengangkat nilai ekonomi hasil produk di pertanian.
“Petani harus maju, dan dapat merasakan keberhasilan dari jerih payah mulai tanam dan memanennya,” katanya. Apalagi sebagai sentral pertanian khususnya hortikultura, Cilacap menjadi daerah yang banyak menarik relasi pihak perusahan swasta untuk bermitra dengan petani.
“Harapan kami sebagai penyuluh pertanian berusaha mendapingi petani dalam kegiatan pertanian. Juga dengan karya nyata hasil pertanian dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkasnya
Muhammad Hariyono, Santri Sukses Berbisnis Kacang Tanah hingga Tembus Pasar Nasional
Berawal Dari Ketidaksengajaan, Tabilasip Temuan Aris Berikan Hasil Optimal
Berdayakan Petani Gurem, Ini Konsep Jitu Penggiat Pertanian Budi Dharmawan