SINARTANI, Jakarta — Badan Penggelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) mengadakan Kegiatan Kemitraan UKMK berupa Webinar Produk Sawit Untuk Hortikultura-Kemitraan UKMK Antar Sektor, Selasa (4/10).
Dalam sambutannya Direktur Utama BPDPKS yang diwakili Kepala Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Helmi Muhansyah menyampaikan berbagai upaya terus dilakukan oleh BPDPKS dalam rangka memperkuat kemitraan UKMK Sawit, baik yang dilakukan melaui inisiatif internal BPDPKS maupun kerjasama dengan berbagai stakeholders.
“Kegiatan ini diharapkan semakin mendorong Pemanfaatan Kebaikan Sawit untuk Hortikultura Indonesia,” tambah Helmi.
Sementara itu Kepala Badan RIset dan Inovasi Nasional yang diwakili Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Puji Lestari menyampaikan bahwa kelapa sawit berkontribusi dalam peningkatan pendapatan nasional secara kuantitatif sebesar 1,5 samapai 2,5 persen dari PDB.
“Dalam menghadapi masalah produktifitas, Teknik Kultur jaringan adalah metode yang cocok untuk produksi klonal kelapa sawit. Teknik ini dapat menjadi solusi peningkatan permintaan bibit yang berkualitas,” ungkap Puji.
Puji menambahkan, arah riset produk turunan sawit mencakup sinergi berbagai Lembaga riset pada produk turunan CPO, mendukung proyek percontohan untuk meningkatkan komersialisasi dan mendorong riset pemanfaatan hasil sawit di sektor baru,
Dirjen Hortikultura Kementrian Pertanian, Prihasto Setyanto yang hadir dalam webinar tersebut menyampaikan program dan kebijakan hortikultura Indonesia. Arah Kebijakan Hortikultura diarahkan untuk peningkatan produksi, produktivitas, akses pasar, logistik, peningkatan nilai tambah dan kesejahteraan petani.
Menurut Prihasto, dalam pengembangan hortikultura perlu memiliki konsep industri hortikultura. Critical mass untuk produksi dan perdagangan tercapai (kuantitas, kualitas, kesejahteraan).
“Saat ini dikembangkan kampung buah-buahan seperti mangga, pisang, manggis, lengkeng,” tambahnya.
Ia menjelaskan ada lima program Kementerian Pertanian yaitu program ketersedian akses dan konsumsi pangan berkualitas, program nilai tambah dan daya saing industri, program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, program pendidikan dan pelatihan vokasi serta program dukungan manajemen.
Dalam kegiatan ini, selain narasumber dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) juga menghadirkan narasumber dari LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) dan APOLIN (Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia). Iqbal
Indonesia Pamerkan Inovasi Pertanian di JIRCAS 2024, Fokus pada Padi dan Biomassa
Gropyokan Massal di Tomoni Timur Sukses, Ribuah Tikus Dimusnahkan
LSO Pemprov Permudah Proses Sertifikasi, Pertanian Organik Jateng Makin Bergairah