14 Oktober 2024

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

BPDPKS dan BRIN Dorong Pemanfaatan Kebaikan Sawit untuk Hortikultura Indonesia

Webinar Produk Sawit Untuk Hortikultura-Kemitraan UKMK Antar Sektor

SINARTANI, Jakarta — Badan Penggelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi dengan  Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) mengadakan  Kegiatan Kemitraan UKMK berupa  Webinar  Produk Sawit Untuk Hortikultura-Kemitraan UKMK Antar Sektor, Selasa (4/10).

Dalam sambutannya Direktur Utama BPDPKS yang diwakili Kepala Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Helmi Muhansyah menyampaikan berbagai upaya terus dilakukan oleh BPDPKS dalam rangka memperkuat kemitraan UKMK Sawit, baik yang dilakukan melaui inisiatif internal BPDPKS maupun kerjasama dengan berbagai stakeholders.

“Kegiatan ini diharapkan semakin mendorong Pemanfaatan  Kebaikan  Sawit untuk Hortikultura Indonesia,” tambah Helmi.

Sementara itu Kepala Badan RIset dan Inovasi Nasional  yang diwakili Kepala Organisasi Riset  Pertanian dan Pangan, Puji Lestari menyampaikan bahwa kelapa sawit berkontribusi dalam peningkatan pendapatan nasional secara kuantitatif sebesar 1,5 samapai 2,5 persen dari PDB.

Kepala Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Helmi Muhansyah

“Dalam menghadapi masalah produktifitas, Teknik Kultur jaringan adalah metode yang cocok untuk produksi klonal kelapa sawit. Teknik ini dapat menjadi solusi peningkatan permintaan bibit yang berkualitas,” ungkap Puji.

Puji menambahkan, arah riset produk turunan sawit mencakup sinergi berbagai Lembaga riset pada produk turunan CPO, mendukung proyek percontohan untuk meningkatkan komersialisasi dan mendorong riset pemanfaatan hasil sawit di sektor baru,

Dirjen Hortikultura  Kementrian Pertanian,  Prihasto Setyanto yang hadir dalam webinar tersebut menyampaikan  program dan kebijakan hortikultura Indonesia. Arah Kebijakan  Hortikultura  diarahkan untuk  peningkatan produksi, produktivitas, akses pasar, logistik, peningkatan nilai tambah dan kesejahteraan petani.

Menurut Prihasto, dalam pengembangan hortikultura perlu memiliki konsep industri hortikultura. Critical mass untuk produksi dan perdagangan tercapai (kuantitas, kualitas, kesejahteraan).

“Saat ini dikembangkan kampung buah-buahan seperti  mangga, pisang, manggis, lengkeng,” tambahnya.

Baca Juga :  Sempat Terpuruk Saat Pandemi, Brownies Thiiwool Arin Makin Diminati

Ia menjelaskan ada lima program Kementerian Pertanian yaitu program ketersedian akses dan konsumsi pangan berkualitas, program nilai tambah dan daya saing industri, program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, program pendidikan dan pelatihan vokasi serta program dukungan manajemen.

Dalam kegiatan ini, selain narasumber dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN)  juga menghadirkan narasumber dari LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) dan APOLIN (Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia). Iqbal

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini