Sinar Tani, Semarang–Program pompanisasi dan perluasan areal tanam menjadi dua kegiatan yang kini Kementerian Pertanian dorong. DI Jawa Tengah bantuan pompanisasi mencapai 7.000 unit.
Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, melakukan peninjauan dan rapat koordinasi terkait pelaksanaan program pompanisasi di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/7).
Pompanisasi merupakan terobosan yang digagas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebagai upaya mengoptimalkan sumber-sumber air dalam rangka menghadapi fenomena El Niño dan musim kemarau yang berkepanjangan.
Dalam kunjungannya, Prihasto Setyanto menegaskan bahwa program pompanisasi melibatkan banyak pihak. Hal ini bertujuan untuk memastikan produksi padi tetap aman dan kebutuhan pangan masyarakat tercukupi meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem.
Dirinya percaya betul Kepala Dinas dan para Dandim, Danrem seluruh Jawa Tengah, kerjasama yang solid ini membuahkan sesuatu yang cukup baik, cukup signifikan dalam perluasan areal tanam untuk wilayah Jawa Tengah.
“Alhamdulillah, tadi pagi kita sudah mencapai lebih dari 100.000 hektare, dan satu-satunya sudah melebihi 3 digit ya untuk di Jawa Tengah,” ungkap Prihasto.
Koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan TNI menurut Prihasto menjadi modal utama sehingga dengan kerjasama tersebut, tantangan dan kendala di lapangan bisa diselesaikan walaupun ia akui memang ada beberapa permasalahan yang muncul di lapangan yang harus segera mendapatkan penanganan.
“Tapi secara umum kita bisa menghandlenya itu dengan baik melalui rapat-rapat koordinasi seperti ini, kita juga selalu berkomunikasi setiap hari di grup, kita punya grup yang setiap hari terlaporkan situasi-kondisi seperti apa, perkembangan yang ada di Jawa Tengah.
Pompanisasi dirancang untuk mengatasi masalah kekeringan yang tengah dihadapi sektor pertanian kita. Dengan adanya pompanisasi, para petani dapat memanfaatkan sumber air yang tersedia secara optimal, sehingga produksi padi tetap stabil bahkan bisa dinaikkan.
Prihasto mengatakan, Pemerintah sudah melakukan upaya untuk melakukan percepatan dan penambahan areal tanam. Bahkan sudah melakukan refocusing anggaran dan mendapatkan ABT untuk perpompaan. Di Jawa Tengah ada sebanyak 7.000 lebih pompa dan irigasi perpompaan,
“irigasi perpipaan, pompa sedang sama pompa kecil, totalnya lebih dari 7.000 unit yang akan ditambah untuk Jawa Tengah dan tentunya ini akan memberikan kontribusi yang signifikan, yang sangat signifikan untuk bisa mencapai yang 159.000 hektare target itu. Insya Allah itu bisa dicapai,” imbuhnya.
Selain di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Prihasto Setyanto juga mengunjungi beberapa titik lokasi pompanisasi di Kabupaten Magelang dan Purworejo. Ia dan jajarannya di Kementan bersama TNI dan pemerintah daerah harus memastikan pompanisasi berjalan sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan Menteri Amran Sulaiman.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Supriyanto menjelaskan, di wilayahnya sudah teralokasi pompa sebanyak 4.340 unit. Pompa yang sudah dimanfaatkan dan sampai lapangan untuk menarik air sudah sebanyak 325 unit. Sisanya distribusikan dalam proses.
“Prosesnya apa?. Ada yang pengirimannya di minggu keempat bulan Juni, artinya baru datang kan kita harus berproses. Itu yang pompa. Terus yang irigasi perpompaan itu ada 894 unit,” katanya.
Tantangan Peningkatan Produksi Pertanian, Bioteknologi Jadi Alternatif Solusi
Trik Jitu Sido Muncul Menjaga Kualitas Tanaman Obat untuk Masa Depan Jamu
Pemupukan Sayuran dan Tanaman Obat di Musim Hujan, Inilah Saran Ahli