21 April 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Amankan Demfarm Maporina, DP4 Blora Laksanakan Gerdal Tikus

Amankan Demfarm Maporina, DP4 Blora Laksanakan Gerdal Tikus

Sinar Tani, Blora — Demfarm padi pupuk organik di desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Blora seluas 5 hektar sudah masuk vase generatif. Satu dua bunga padi mulai muncul dari pucuk anakan padi, yang terlihat hijau merata. Namun dari hasil pengamatan petani bersama petugas POPT, ditemukan beberapa batang tanaman rusak, serta ditemukan pula lubang aktif  hama tikus (rattus argeventer).

Maka segera dilakukan koordinasi antara kelompok tani, pemerintah desa Gondel, Forkopimcam Kedung tuban dan Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora, untuk mengatasi masalah tersebut.

Gerakan Pengendalian (Gerdal) hama tikus dilakukan kelompok tani tidak hanya di lokasi Demfarm, namun diseluruh area lahan tanaman padi di desa Gondel.

Kegiatan Gerdal Hama Tikus dihadiri Kepala DP4 Kabupaten Blora, Ngaliman, SP, MP dan staf, Camat Kedungtuban beserta Forkopimcam, Babinsa, Babinkamtib,  Kepala Desa Gondel beserta pamong desa, Penyuluh Pertanian BPP Kedung tuban, juga Petugas POPT

Pada kesempatan tersebut Ngaliman, mengatakan bahwa gerdal hama tikus menjadi prioritas untuk segera dilaksanakan, ketika ada tanda-tanda serangan, walau masih dalam prosentase rendah.

“ Hama tikus ini populasi atau berkembangbiaknya sangat cepat, daya rusaknya juga tinggi. Kerusakan yang dapat ditimbulkan akibat tikus di persemaian sekitar 300 batang tunas, pertanaman stadia vegetatif sekitar 110 tunas dan pertanaman stadia generatif 70 tunas per malam per ekor. “ jelas Ngaliman.

Hama yang satu ini juga  tidak mudah dikendalikan, karena tikus sawah memiliki laju reproduksi yang sangat tinggi. Pada banyak literatur menyebutkan bahwa masa kehamilan tikus biasanya sekitar 19-23 hari.

Setiap Tikus betina biasanya melahirkan antara 6 hingga 12 anak dalam satu kali beranak. Sehingga sepasang tikus dalam waktu 6 bulan, bila keadaan normal, dapat berkembang mejadi minimal 200 ekor.

Baca Juga :  Berbasis Climate Smart Seed, IPB uji Padi IPB 9G

Lebih lanjut Ngaliman menegaskan pengendalian hama tikus harus serentak dan meliputi hamparan yang ada. Karena apabila hanya dilakukan pada spot-spot kecil, tikus hanya berpindah kesana kemari, akhirnya kurang berhasil.

Gerdal hama tikus kali ini menggunakan cara terpadu. yaitu penggeropyokan, pengemposan dan cara alami memanfaatkan musuh alami.

Pengemposan menggunakan asap belerang sekarang dapat dilakukan dengan menggunakan rodentisida  “Basmikus” yang lebih praktis. Basmikus berupa kemasan seperti sebatang rokok yang besar, tinggal di sundut api pada ujungnya. Setelah berasap dimasukan lubang tikus aktif, kemudian ditutup tanah.

Cara ini cukup efektif   serta ramah terhadap lingkungan, bila dalam satu lubang aktif terdapat ≥1 ekor tikus maka populasi yang ada pada lubang tersebut akan mati semua,  dan menimbulkan jera terhadap tikus lain

Menurut Kepala Desa Gondel, Suko Hadi Wiyono dalam Gerdal Hama Tikus, kali ini pemerintah desa Gondel membantu petani berupa Rumah Burung Hantu atau rubuha sebanyak 75 unit. Rubuha tersebut akan disebar keseluruh areal sawah di desa Gondel.

“ Untuk pengadaan rubuha tersebut berasal dari Dana Desa “ ujar kepala desa yang sangat aktif memperhatikan kemajuan pertanian didesanya tersebut.

Pelaksanaan Demfarm Padi Pupuk Organik seluas 5 Ha, juga tak lepas dari peran kepala desa. Atas prakarsa kepala desa serta didukung Kepala Dinas DP4 Blora, berhasil dilaksanakan kegiatan Demfarm yang bekerjasama dengan Maporina Provinsi Jawa Tengah.

Maporina membantu sarana produksi berupa pupuk organik padat granul  sebanyak 5 ton, pupuk organik padat remah sebanyak 5 ton, POC sebanyak 20 liter.

Kepercayaan Maporina kepada kelompok tani di desa Gondel nampaknya tidak sia-sia. Keragaan Demfarm tanaman padi penggunaan pupuk organik menunjukkan pertumbuhan yang subur, merata dan bebas serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Baca Juga :  Kementan Galakkan Genta Organik sebagai Solusi Pupuk Mahal

Dalam pengendalian hama tikus,  peran kepala desa, pamong desa beserta tokoh masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengedukasi petani . Karena masih banyak petani yang punya anggapan tidak benar, bahwa ketika membunuh tikus maka yang lain akan membawa banyak temannya dan merusak sawah habis-habisan.

Reporter : Djoko w.

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini