22 April 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Benih, Kecil tapi Penting

Benih, Kecil tapi Penting

Sinar Tani, JAKARTA—Benih, kecil tapi penting. Meskipun bentuk kecil, tapi peran benih sangat mempengaruhi kehidupan ke depan. Dalam dunia pertanian, peran benih menjadi vital sebagai faktor utama keberhasilan produksi. Karena itulah dalam upaya meningkatkan produki pangan, kepastian terhadap ketersediaan benih unggul menjadi sangat penting.

Teori Robert Malthus mengibaratkan populasi penduduk meningkat seperti deret ukur. Sementara peningkatan produksi pangan ibarat deret hitung. Artinya apa? Pertambahan penduduk akan jauh lebih cepat ketimbang pertumbuhan produksi pangan.

Karena itu, kini dunia terus berupaya meningkatkan produksi pangan untuk mengimbangan pertumbuhan penduduk dunia. Namun hal itu bukan persoalan mudah. Pasalnya, tantangan dalam dunia pertanian kini kian berat. Bukan hanya laju konversi lahan pertanian ke non pertanian yang makin besar, perubahan iklim yang kian sulit ditebak menjadi tantangan yang berat.

Salah satu kunci peningkatan produksi pangan adalah benih. “Saat ini peran benih sangat penting dan tiap tahun kita harus bisa memastikan ketersediaan dalam rangka mendukung peningkatan produksi, serta mengimbangi jumlah pertumbuhan penduduk,” kata Direktur Perbenihan, Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Gunawan saat webinar webinar Tingkatkan Produktivitas, Bantuan Benih jadi Solusi?” yang diselenggarakan Tabloid Sinar Tani pada, Kamis (11/7).

Menurut Gunawan, konsumsi pangan, terutama beras saat ini terus meningkat setiap tahun mengimbangi laju pertumbuhan penduduk. Karena itu, produksi beras dalam negeri menjadi sesuatu hal yang penting dan mendesak. Padahal di sisi lain, produktivitas padi nasional saat ini masih relatif rendah 5.22 ton/ha (BPS, 2022).

Dengan kondisi terseut, Gunawan melihat, ketersediaan benih menjadi isu penting untuk merespon permasalahan isu keberlanjutan penyediaan dan ketahanan pangan. Bahkan, akses terhadap benih merupakan faktor vital dalam produksi tanaman pangan. Meski diakui, memang harus ditunjang faktor produksi lain (pupuk, air, pestisida, dll).

Baca Juga :  Herman Khaeron: Filosopi Benih dalam Pembuatan Regulasi

Gunawan pun mengakui, benih bermutu dari varietas unggul baru sangat penting bagi petani untuk meningkatkan produktivitas.  Karena itu, pemerintah terus mendorong petani menggunakan benih bermutu secara serius, khususnya dengan hadirnya sistem perbenihan nasional. Sistem perbenihan nasional bertujuan untuk memastikan penyediaan benih memenuhi 6 tepat yaitu tepat varietas, mutu, jumlah, waktu, tempat dan harga.

“Saat ini memang kita masih berkutat dalam ketepatan jumlah/volume benih. Tapi ke depan mudah-mudahan lima tempat lainnya bisa kita penuhi dengan perbaikan sistem perbenihan nasional dan strategi pemantapan,” katanya.

Empat Subsistem Perbenihan

Setidaknya ada empat subsistem perbenihan. Pertama,  bagaimana penelitian, pemuliaan dan pelepasan varietas untuk menghasilkan varietas unggul baru dan mendorong penyebaran VUB. “Jadi bagaimana setelah varietas unggul dilepas, kita mendorong penyebaran VUB bisa lebih masif dan bisa segera mengganti varietas-varietas yang memang resistensinya tinggi atau sangat mudah mengalami gangguan terhadap perubahan iklim dan OPT,” tuturnya.

Kedua subsistem produksi dan distribusi yakni bagaimana meningkatkan ketersediaan benih sumber dan benih sebar. Kemudian, meningkatkan penyerapan benih sumber dan benih sebar. Dengan meningkatnya sistem produksi dan distribusi ini.

Selama ini konsentrasi produksi benih masih terpusat di Jawa, sehingga membuat distribusinya tidak bisa cepat, bahkan mengalami kerusakan di perjalanan dan faktor-faktor lain yang tidak bisa mengikuti. Khususnya terkait dengan kecepatan rencana tanam dan ketepatan waktu.

Ketiga lanjut Gunawan, subsistem pengawasan mutu benih. Pemerintah akan mengoptimalisasikan pengawasan mutu benih dan sertifikasi benih. “Kami juga akan mengoptimalisasikan pengawasan peredaran benih, khususnya terkait enam tepat. Dalam penggunaan benih unggul bersertifikat, kita harus optimalisasikan pengawasan peredaran,” tuturnya.

Keempat, subsitem penunjang. Pemerintah saat ini telah membuat dan meninjau ulang Peraturan Perbenihan. Kemudian, mengoptimalisasikan kinerja kelembagaan perbenihan dan meningkatkan kemampuan usaha perbenihan. “Kita selalu meninjau dan mereview peraturan perbenihan yang memang harus mulai mengikuti perubahan lingkungan strategis dan bagaimana melakukan optimalisasi kinerja kelembagaan perbenihan dan meningkatkan kemampuan usaha lanjut,” katanya.

Baca Juga :  Kementan Ungkap Tiga Jurus Kunci Penyuluh Tingkatkan Produksi Petani

Karena itu, menurut Gunawan, varietas yang disalurkan harus sesuai dengan kebutuhan dan diterima pada saat petani membutuhkan. Selain itu, sesuai dengan cara tanam yang baik melalui persamaian ataupun tanam tebar langsung. Varietas itu juga harus tepat mutu dan kualitasnya terjaga.

“Kita harus sama-sama bisa memastikan bahwa ketepatan mutu ini melalui uji mutu yang selama ini dilakukan BPSB. Produsen dan penangkar juga harus patuh terkait dengan ketepatan mutu, tepat harga, tepat jumlah sesuai kebutuhan dan tepat tempat sesuai lokasi yang membutuhkan,” katanya.

Agar ketersediaan benih bisa sesuai 6 tepat, Gunawan mengatakan, kebijakan pemerintah saat ini mendorong free market. Karena itu, program bentuan benih alokasinya (pagu anggaran) tidak dipastikan tiap tahunnya dan tergantung dari kondisi fiskal negara.

Dengan kondisi bantuan benih tersebut, diharapkan pemberdayaan dan penguatan benih melalui free market akan lebih diutamakan. Jadi, sistem perbenihan kedepan tidak hanya tergantung pada program bantuan benih pemerintah.  “Dengan kebijakan free market benih, kita perlu meningkatkan sosialisasi penggunaan benih bersertifikat, sehingga akan memaksimalkan produktifitas hasil usaha tani,” katanya.

Gunawan menegaskan, pihaknya berkomitmen memajukan industri benih, dengan memberikan ruang industri untuk berkembang. Salah satunya menyiapkan regulasi yang mendukung. Pemerintah juga berupaya menumbuhkan penangkaran benih in situ untuk memastikan penyediaan benih 6 tepat.

Bagi sahabat Sinar Tani Yang telah mengikuti webinar link materi dan e sertifikat bisa diunduh di bawah ini

– Link Materi Webinar

– Link e Sertifikat Webinar

 

 

Link Materi : Klik Disini !!!

Link Esertifikat : Klik Disini !!!

Link Esertifikat Berdasarkan Nomor : Klik Disini !!!

Reporter : Julian

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini