Sinar Tani, Bandung – PT. Global Otomasi Indonesia, yang didirikan pada tahun 2012, terus berkembang pesat dalam industri perdagangan label barcode. Senior Manager Gunawan menyatakan bahwa perusahaan telah membantu berbagai perusahaan, dari skala global hingga menengah kecil, untuk mengintegrasikan penggunaan label beserta aplikasinya guna mendukung dan memperbaiki proses bisnis mereka.
Dengan kemampuan membuat label yang sesuai dengan kebutuhan kustomisasi, PT. Global Otomasi Indonesia menyediakan berbagai opsi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan label pelanggan tanpa mengganggu proses bisnis dengan biaya optimal. Perusahaan ini memberikan solusi label terbaik di berbagai sektor, termasuk gudang, pabrik, transportasi dan logistik, pemerintahan, rumah sakit, ritel, dan perbankan.
Produk yang ditawarkan Global Otomasi Indonesia berkaitan erat dengan digitalisasi. Perusahaan ini bersinergi dengan berbagai instansi pemerintah seperti Kementerian Pertanian, BULOG, BPS, dan Kementerian Sosial.
Produk tersebut akan memiliki kode khusus yang diperkuat oleh PERURI sebagai government teknologi. Kode barcode ini akan dicetak pada kemasan produk sehingga masyarakat dapat melacak jenis padi, tanggal kadaluarsa, status bantuan sosial, berat, serta wilayah distribusinya, sehingga sasaran distribusi lebih tepat.
“Pasar produk kami sangat luas. Saat ini, kami berencana untuk mengimplementasikannya pada makanan, bekerja sama dengan BPJPH (Badan Penerbitan Jaminan Halal) untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim dapat dilacak kehalalannya, mulai dari bahan dasar hingga bumbunya,” kata Gunawan saat ditemui pada Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Ke 9 di Soreang, Bandung, Jawa Barat.
Saat ini, PT. Global Otomasi Indonesia juga mendukung aplikasi Simperbenihan yang digunakan untuk pengawasan produk benih hingga penerapannya. Penerapan QR Code pada Simperbenihan dalam proses sertifikasi diharapkan dapat mempermudah pengawasan benih, memastikan alur distribusi, jumlah stok, dan peredaran benih tanaman pangan lebih akurat.
“Produk akhir dari proyek ini adalah Rantai Industri Pasokan Nasional (Rapin), yang akan mendukung ketahanan pangan nasional” tambahnya.
Meski demikian, Gunawan mengakui masih banyak kendala dalam penyebaran produk ini karena melibatkan banyak pemangku kepentingan. “Kami masih dalam tahap diskusi untuk menemukan rumusan yang tepat, mengingat ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Kami harus berhati-hati agar semuanya dapat bersinergi demi mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia,” ujarnya.
Dengan situasi politik dunia yang dinamis,Global Otomasi Indonesia berharap dapat memaksimalkan sistem pelacakan dan memastikan sasaran distribusi yang tepat agar tidak terjadi kelaparan di Indonesia. Perusahaan ini juga berkomitmen untuk membantu negara lain yang membutuhkan.
Sebagai bagian dari layanan mereka, Global Otomasi Indonesia menawarkan konsultasi dan pelatihan gratis bagi perusahaan yang ingin menjual produk mereka dan membutuhkan sistem pelabelan. “Kami akan membuat prosesnya lebih mudah bagi mereka,” tutup Gunawan.
Baca juga
Kunjungi Dokter Tani, MAPORINA Jateng Dorong Pertanian Organik Lewat Kolaborasi
Optimalkan Aliran Air, BBWSPJ dan Pemkab Sidrap Gali Saluran Irigasi
Listrik Masuk Sawah, Dukung Ketahanan Pangan Kabupaten Demak