Sinar Tani, Maros — Hama burung pipit yang menyerang lahan pertanian di Kabupaten Maros membuat para petani resah. Pasalnya serangan burung pipit ini terjadi menjelang panan, bahkan ditaksir kerugian dari serangan ham aini mencapai Rp 3 Milyar.
Serang burung pipit membuat para petani di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan mengadukan hal tersebut ke Pemerintah kabupaten.
Bupati Maros, Chaidir Syam yang mendapatkan informasi tersebut bergerak cepat dengan turun langsung memantau kondisi sawah petani di Desa Alatengae Kecamatan Bantimurung. Dan menginstruksikan dinas terkait agar mengambil langkah demi menyelamatkan gabah para petani.
Chaidir juga mengerahkan ratusan satuan pamong praja (Satpol PP), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga pilar sosial lainnya seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana).
“Pengerahan pasukan ini dilakukan sebagai bentuk gerakan cepat atas bencana hama burung pipit yang merugikan petani di beberapa desa di Maros,” ujarnya.
Menurut Chaidir, tenaga para petani sudah banyak terkuras akibat mengusir hama burung ini sehingga butuh bantuan tenaga misalnya untuk memasang jaring yang bisa menghambat serangan hama ini.
Sementara itu, Kepala Desa Alatengae Kec. Banturung, Abd. Azis menjelaskan, serangan hama burung pipit ini diakibatkan jadwal tanam para petani yang tidak seragam sehingga burung pipit yang jumlahnya melebihi dari biasanya kemungkinan bermigrasi dari kecamatan bahkan kabupaten lain yang sudah selesai panen.
Ia pun optimis dengan langkah cepat pihak pemerintah misalnya bantuan jaring serta pendirian posko pengendalian dan pendataan korban serangan hama burung pipit maka hama ini bisa teratasi meskipun sudah banyak mengalami kerugian.
Reporter : Suriady
Polbangtan Kementan Dorong Produktivitas Pertanian di Gobang melalui Program Pompanisasi
Pompanisasi di Gunung Kidul, Langkah Nyata Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
Hujan Datang, Wamentan Ajak Petani Demak Percepat Tanam Padi untuk Kesejahteraan