19 Mei 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Kelola Rumah Bibit, KWT Aisyiyah “Pertama” Produksi Sayur dan POC

Kelola Rumah Bibit, KWT Aisyiyah “Pertama” Produksi Sayur dan POC

Sinar Tani, Cilacap – Kelompok Wanita Tani (KWT) Aisyiyah “Pertama” Perempuan Tani Maju berhasil mengelola rumah bibit berukuran 30 meter persegi yang berlokasi di halaman Kampus STIE Muhammadiyah Cilacap.

Rumah bibit ini sudah mulai memproduksi dan menjual bibit sayuran Pakcoy dan Selada. Keberhasilan ini terungkap saat kunjungan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Pusat Aisyiyah (PPA), Rabu (18/9).

Ketua KWT Aisyiyah “Pertama”, Tusmulyani, yang juga merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna, menyampaikan bahwa persemaian tahap kedua Pakcoy dan Selada tumbuh dengan baik.

Bibit yang dihasilkan telah berhasil dijual dan sebagian ditanam di polibag untuk dijual setelah panen.

“Kami sudah mulai menjual bibit dan menanamnya di polibag. Rencananya, hasil panen sayuran akan dijual terlebih dahulu kepada anggota KWT,” ungkap Tusmulyani.

Selain bibit, KWT juga memproduksi Pupuk Organik Cair (POC) setelah mempelajari cara pembuatannya melalui pelatihan yang diikuti oleh anggotanya.

Tusmulyani mengungkapkan bahwa KWT telah berhasil menjual POC, yang diproduksi dengan komposisi EM4, molase, telur bebek, dan MSG, yang difermentasi selama tiga hari. “Setelah tiga hari, POC siap digunakan dengan dosis 1 banding 500,” jelasnya.

Harga bibit yang ditawarkan bervariasi, yaitu Rp500 per pohon untuk Pakcoy dan Rp700 untuk Selada. Sementara itu, POC dijual dengan harga Rp30 ribu per kemasan setengah liter.

“Alhamdulillah, pelan-pelan kami mulai merasakan hasilnya, meskipun penyemaian tahap pertama untuk cabai tidak maksimal karena media tanam kurang subur,” ujarnya.

Ketua Divisi Ketahanan Pangan MEK PP Aisyiyah, Mulyati, menyarankan agar penyiraman tanaman dilakukan dua kali sehari karena cuaca panas.

Ia juga menekankan pentingnya berjejaring dengan pedagang bibit dan Dinas Pertanian untuk membantu penjualan hasil produksi saat volume produksi meningkat.

Baca Juga :  Kementan: Agrobisnis Jamin Keberlangsungan Pembangunan Pertanian

“Rumah bibit ini diharapkan bisa menjadi percontohan di Jawa Tengah dan memberikan manfaat besar bagi anggota, terutama PMI Purna,” kata Mulyati.

Sementara itu, Ketua pilot proyek pelatihan pembibitan dan budidaya tanaman sayur dari MEK PP Aisyiyah, Indah Lestari, menyampaikan bahwa peserta pelatihan sangat antusias dalam pengelolaan rumah bibit.

Namun, ia mencatat beberapa aspek teknis yang perlu ditingkatkan, seperti pemilihan media tanam yang lebih subur dan pemeliharaan yang lebih optimal.

“Cuaca panas juga memerlukan pengendalian suhu di dalam rumah bibit agar tanaman tumbuh lebih baik,” tambahnya.

Reporter : Wasis

 

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini