Sianr Tani, Merauke — Kementerian Pertanian (Kementan) baru saja menyelesaikan program optimasi lahan rawa (opla) seluas 40 ribu hektare di Merauke. Dengan selesainya proses konstruksi ini, para petani kini dapat langsung mengolah lahan dan menanam padi, yang diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan di wilayah tersebut.
Sebanyak 40 ribu hektare lahan opla ini tersebar di enam distrik, yaitu Distrik Tanah Miring (10.540 Ha), Distrik Kurik (10.674 Ha), Distrik Semangga (6.000 Ha), Distrik Malindo (6.629 Ha), Distrik Merauke (1.609 Ha), dan Distrik Jagebob (4.549 Ha).
“Alhamdulillah, proses optimasi lahan rawa di Merauke hari ini sudah selesai. Dari target 40 ribu hektare, semua telah terealisasi,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Hermanto.
Hermanto menjelaskan bahwa dalam proyek ini, pembangunan meliputi jaringan irigasi, jembatan usaha tani, dan pompa air. Untuk jaringan irigasi, sudah terealisasi sepanjang 732.716 meter, 178 unit jembatan usaha tani, serta 49 unit pompa air, semuanya 100% selesai.
“Dengan selesainya proses konstruksi opla rawa ini, petani bisa langsung masuk ke lahan dan mulai menanam,” tambahnya.
Tak hanya itu, Hermanto menambahkan bahwa penggunaan alat modern tidak hanya diterapkan saat konstruksi, tetapi juga akan digunakan dalam pengolahan lahan dan penanaman. Berkat mekanisasi pertanian ini, para petani diharapkan mampu mengelola hingga 5 hektare lahan per individu.
“Sama seperti saat konstruksi, dalam pengolahan lahan dan penanaman, kami akan menerjunkan alat-alat modern. Ini akan memudahkan para petani,” jelas Hermanto.
Program optimasi lahan ini akan terus berlanjut dengan pendampingan bagi petani, memberikan harapan baru untuk menjadikan Merauke sebagai lumbung pangan Indonesia.
“Saat ini, pemerintah akan mendampingi pengembangan budidaya padi dan pemanfaatan alat modern agar para petani dapat lebih produktif,” ujar Hermanto.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa langkah ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam menghadapi dampak El Niño dan krisis pangan. Kementan bersama TNI telah secara intensif mengembangkan lahan pertanian di Papua Selatan, khususnya di Kabupaten Merauke.
“Dengan mekanisasi dan teknologi pertanian modern, kami ingin meningkatkan jumlah panen dari lahan yang sebelumnya hanya dapat ditanami sekali, menjadi 2-3 kali setahun. Kami optimis lumbung pangan di Merauke akan terus berkembang,” pungkas Mentan.
Hujan Datang, Wamentan Ajak Petani Demak Percepat Tanam Padi untuk Kesejahteraan
Ketersediaan Pupuk Aman, Kementan Dorong Petani Maksimalkan Tanam di Bulan Oktober
Kementerian Pertanian Bagikan Benih Gratis untuk Percepat Tanam di Oktober