Sinar Tani, Banyumas – Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Banyumas menandatangani kesepakatan kerjasama dengan PT. Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) serta menjalin kemitraan dengan PT. Food Station Tjipinang (FST) (Persero) Jakarta.
Acara penandatanganan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan ulang tahun ke-37 Perhiptani dan Hari Krida Pertanian ke-52. Kegiatan bertema “Bersatu, Maju Bersama Perhiptani” ini dilaksanakan di Pendopo Balai Desa Panembangan Cilongok, Banyumas.
Ketua Panitia Konsolidasi dan Temu Usaha, Indra Mulya Kusuma, yang didampingi Ketua DPD Perhiptani Banyumas, Sumarsono, mengungkapkan bahwa kemitraan dengan PT. Pupuk Kaltim bertujuan memfasilitasi petani dalam hal distribusi pupuk.
Konsolidasi ini juga mencakup penyuluhan pertanian melalui kegiatan out bound yang mengusung tema kepemimpinan dan kerja sama kelompok.
“Acara ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara penyuluh dan petani serta menandatangani kemitraan strategis,” jelas Indra.
Perhiptani Banyumas berkomitmen untuk mendukung para pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian, dengan harapan tercapainya jaminan bagi petani dalam budidaya dan pembelian hasil panen dengan harga yang memadai.
Kolaborasi antara PT. Pupuk Kaltim dan PT. FST Jakarta juga bertujuan untuk mempererat hubungan dengan 114 penyuluh pertanian yang ada. “Peran penyuluh sangat penting sebagai fasilitator untuk memastikan teknis budidaya yang baik dan benar sehingga semua pihak dapat diuntungkan,” tambahnya.
Perwakilan Agronomis Jawa Tengah PT. Pupuk Kaltim, Kukuh Rasianto, mengungkapkan bahwa ke depan akan ada program kemitraan budidaya padi dengan target seribu hektare di Kabupaten Banyumas. Program ini menekankan pada kualitas dan produktivitas.
“Kami berharap kemitraan ini dapat menguntungkan semua pihak, dengan kualitas pupuk Kaltim yang lebih baik untuk budidaya padi,” kata Kukuh.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Krido Yuwono dan Kelompok Tani (Poktan) Krido Yuwono 2 di Desa Panembangan, Cilongok, Soleh menyambut baik prospek kemitraan ini. Namun, ia juga menekankan perlunya analisa ekonomi terkait penggunaan pupuk non-subsidi yang harganya relatif mahal.
“Kami tertarik dengan peluang ini, namun perlu kajian lebih lanjut mengenai dampak ekonomi penggunaan pupuk non-subsidi untuk budidaya padi sawah,” ungkap Soleh.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Jaka Budi Santoso, melalui Sekretaris Dinas, Arif Sukmo Buwono, menyampaikan harapannya agar penyuluh pertanian terus mendukung percepatan produksi padi dalam mencapai tujuan pangan nasional.
“Penyuluh pertanian harus berperan aktif dalam mengawal dan mempercepat perubahan pola produksi padi demi tercapainya Indonesia emas dan kedaulatan pangan,” pungkas Arif.
Reporter : Wasis
Tantangan Peningkatan Produksi Pertanian, Bioteknologi Jadi Alternatif Solusi
Trik Jitu Sido Muncul Menjaga Kualitas Tanaman Obat untuk Masa Depan Jamu
Pemupukan Sayuran dan Tanaman Obat di Musim Hujan, Inilah Saran Ahli