23 Juni 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Panen Raya Padi Sehat, Buktikan Pupuk Organik Lebih Mantab

Panen Raya Padi Sehat, Buktikan Pupuk Organik Lebih Mantab

Sinar Tani, Tuntang — Pupuk organik menunjukkan tajinya, dalam meningkatkan produktivitas padi. Hal tersebut terungkap pada “ Panen Raya Padi Sehat dan Dialog Ketahanan Pangan ” di Gapoktan Mandiri, desa Candirejo, kecamatan Tuntang, kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Pada kegiatan tersebut terbukti, lahan sawah yang telah lima kali hanya dipupuk menggunakan pupuk kandang, menghasilkan produktivitas lebih baik dibanding pada lahan sawah dengan perlakuan pupuk kimia berimbang.

Pada tahun 2024, Gabungan Kelompok Tani (gapoktan)  Mandiri mendapat kesempatan langka. Mereka mendapat bantuan untuk membenahi kembali kesuburan lahan gapoktan yang umumnya telah  rusak, dan mempraktikan “Pola Pertanaman Padi Sehat”.

Kerusakan ini ditandai dengan keberadaan kandungan Bahan Organik (BO) pada lahan sawah dibawah 10%, kebanyakan tinggal 3%.  Akibat petani hanya menggunakan  pupuk dan pestisida kimia selama puluhan tahun.

Menurut Ketua Gapoktan Mandiri, Ismail Saleh, mereka menerima bantuan dari Maporina (Masyarakat Petani dan Pertanian Organik Nasional) Jawa Tengah , berupa Pupuk Organik Padat sebanyak 8 ton dan POC sebanyak 16 liter untuk Demdarm seluas 4 Ha.

Pada waktu yang sama Gapoktan Mandiri juga menerima bantuan CSR dari Bank Jateng berupa pupuk organik.

Berdasar kesepakatan,  Demfarm Padi Sehat Maporina seluas 4 Ha, dilaksanakan  di  Kelompok – kelompok Tani, anggota Gapoktan yaitu KT. Mitro Upoyo, KT. Ngudi Rejeki, KT. Muji Widodo dan  KT. Sumber Makmur. Lahan yang digunakan sebagai demfarm ini biasanya dibudidayakan secara konvensional menggunakan pupuk kimia berimbang.

Sedangkan bantuan pupuk organik dari CSR Bank Jateng berupa pupuk kandang ayam pedaging, digunakan untuk melanjutkan penggunaan pupuk kandang, pada lahan yang sudah 2 – 4 kali menggunakan pupuk kandang.

Budidaya Padi Sehat

Menurut Ismail Saleh, Gapoktan Mandiri telah memprakarsai budidaya padi sehat di Desa Candirejo sejak 2,5 tahun terakhir dengan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk tanaman padi secara bertahap.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Tinjau Bantuan Pompa di Sulawesi Selatan

Tujuan pemberian pupuk organik adalah untuk memperbaiki kerusakan tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang terus-menerus sehingga tanah kembali subur. Serta menghasilkan produksi pdi yang sehat dikonsumsi. Tanpa residu bahan berbahaya.

Pada sawah yang belum pernah menggunakan pupuk organik, diberikan 5 ton/ Ha pupuk kandang.  Dosis pupuk organik ini akan dikurangi seiring dengan peningkatan kesuburan tanah setelah aplikasi pupuk kandang selama minimal 4 musim tanam.  Sawah petani yang selama 2,5 tahun ini hanya menggunakan pupuk organik seluas 5 ha.

Sehingga pada Musim Tanam ini Gapoktan Mandiri melaksanakan 3 pola pemupukan yang dapat diperbandingkan produktivitasnya.

Pola yang pertama adalah “Padi Sehat Pola Peralihan” yaitu dari perlakuan pupuk kimia berimbang beralih ke perlakuan pupuk organik seluas 4 Ha.  Pola kedua adalah Padi Sehat Pola Lanjut,  yaitu lahan yang yang telah berulang,  3 – 5 musim tanam perlakuan pupuk organik seluas 10 Ha.

Sebagai pembanding adalah pola Pertanaman Padi pupuk kimia berimbang.  Dosis pupuk yang digunakan adalah Urea 225 kg/ha, Phonska 225 kg /ha dan pupuk organik 500kg/ha seluas 10 Ha.

Pada kesempatan panan raya tersebut Penyuluh Pertanian  bersama Gapoktan telah mengadakan ubinan padi pada lahan sawah Gapoktan Mandiri dengan mengambil 3 sample dari 3 perlakuan. Dengan hasil yang berbeda-beda..

Di lahan Padi Sehat Pola Peralihan (Demfarm Maporina)  yang baru pertama  kali menggunakan pupuk organik penuh, rata-rata produktivitas ubinan  6,75 ton GKP/ha

Selanjutnya pada lahan “ Padi Sehat Pola Lanjut ”,  yang telah berulang menggunakan pupuk  kandang ayam. Pada petak yang telah   mengunakan pupuk organik selama 5 musim tanam,  rata-rata produktivitas ubinan  9,5 ton GKP/ha

Sedang pada lahan pola pembanding, dengan pupuk kimia berimbang (Urea, NPK dan organik) rata-rata produktivitas  8,3 ton GKP/ha

Baca Juga :  Kendalikan Hama Tikus, Pemda Banyuwangi Kenalkan Lesti Syantik

Dari hasil ubinan dan evaluasi pelaksanaan teknis pola pemupukan, para pendamping dilapangan yang terdiri dari Penyuluh Pertanian di BPP Tuntang, Pendamping Teknis Maporina Jateng,  Dinas Pertanian, Perikanan Dan Pangan Kabupaten Semarangdan  Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah membuat kesimpulan sementara bahwa :

Di lahan sawah yang telah berulang kali, paling tidak 5 kali, menggunakan pupuk organik dosis penuh, menunjukkan kondisi kesuburan tanah telah pulih kembali. Terbukti menghasilkan produktivitas yang terbaik.

Sedangkan  lahan sawah yang pertama kali beralih menggunakan pupuk organik penuh, justru mengalami penurunan hasil. Diperkirakan tanah belum pulih dari kerusakan fisik, biologi dan kimia yang dialami.

Kondisi ini mungkin akan berlanjut sampai MT ke 4. Tergantung perlakuan petani juga. Apabila petani mengaplikasi pupuk organik dengan cara, dosis, waktu dan jumlah yang benar, kondisi kesuburan tanah akan lebih cepat pulih kembali.

Pada pola Pertanaman Padi pemupukan kimia berimbang ditambah pupuk organik, ternyata masih memberikan hasil yang baik. Pola ini merupakan pola yang sekarang berlaku pada sebagian besar lahan sawah.

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, SH,MH didampingi Komandan Kodim 0714, Letkol Inf. Guvta Alugoro Koedoes dan Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra SIK, yang hadir dalam acara panen raya tersebut mengatakan akan terus mendorong pola pertanaman padi sehat.

“Melihat hasil ubinan tadi, kami akan terus mendorong pola pertanaman padi sehat untuk menuju padi organik. Karena kedepan tututan masyarakat akan tersedianya bahan pangan sehat akan bertambah besar “ tegasnya.

Acara panen raya tersebut berlangsung cukup meriah. Dihadiri tidak kurang dari 300 orang terdiri dari Forkopimda, Distanbun Jateng, Maporina Jateng, BSIP Jateng, Dinas terkait kabuapten Semarang, Camat se-Kabupaten Semarang.

Baca Juga :  Pangdam XIV/Hsn Pimpin Penanaman Padi dan Jagung Serentak

Hadir pula  Danramil Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,  Kapolsek Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, Ketua Hamong Projo Kecamatan se-Kabupaten Semarang, Kepala Desa se-Kecamatan Tuntang, Pimpinan DBM Eks Mandiri Perdesaan se-Kabupaten Semarang serta anggota gapoktan Mandiri.

Reporter : Djokowi

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini