Sinar Tani, Sidrap — Tanggul jebol di Daerah Irigasi Saddang membuat Pemerintah Daerah (Pemda) dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidrap bergerak cepat. Pasalnya bila tidak diperbaiki, ribuan hektar sawah Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulsel.
Dua alat berat berupa ekscavator dan mobil truk tongkang dikerahkan utntuk menutup tanggul yang jebol sekira 4 meter tersebut. Proses perbaikan tanggul dipantau langsung Anggota DPRD Sidrap Sudarmin Baba dan Sekretaris Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sidrap Drs.M. Yusuf.
M.Yusuf menjelaskan Saluran irigasi tersebut merupakan Daerah Irigasi Saddang yang merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, dengan Satker TTOP Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Sulsel, namun karena saat ini petani di dua kecamatan yakni Tellu Limpoe dan Panca Lautang mulai melakukan penggarapan sawah, sehingga perlu segera dilakukan penanggulangan sementara.
“Mulai titik jebol ini, jika tidak segera diperbaiki ada 1200 hektar sawah yang terdampak dan terancam tidak bisa mendapatkan air, khusunya di dua Kecamatan yakni Tellu Limpoe dan Panca Lautang,” ujarnya.
Jebolnya tanggul tersebut, kata Yusuf berada di titik bangunan silang, dimana dibawah Daerah irigasi saddang terdapat sungai. Dan waletnya terlalu tinggi, sehingga air tidak mengalir lancar, kemudian air saluran DI Saddang mencari jalan sendiri.
“Sehingga terjadi rembesan air dalam waktu yang lama dan akhirnya jebol. Terjadinya itu, sejak April dan semakin parah terjadi pada pertengahan Mei 2023,” ungkapnya.
Untuk anggarannya lanjut M.Yusuf berasal dari sumbangan termasuk dari Anggota DPRD Sidrap Sudarmin Baba.
“Karena, di dinas kami tidak memiliki alokasi untuk perbaikan tanggul tersebut, karena ini kewenangan pusat,” ucapnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Sidrap dari Partai Demokrat Sudarmin Baba mengatakan, usai mendapat laporan warga, ia langsung melakukan koordinasi dengan pemerintah dalam hal ini Dinas PSDA Sidrap.
“Kami terima informasi dari tokoh tani pak Syarif bahwa ada tanggul jebol, sehingga kami datang kesini, dan alhamdulillah, sudah mulai proses perbaikan sementara,” ujar Legislator DPRD Sidrap tiga periode tersebut.
Selaku anggota DPRD dirinya mendorong agar pemerintah melakukan penanganan serius terhadap tanggul jebol tersebut, sebab tidak lama lagi para petani di sejumlah desa dan kelurahan yang terdampak akan mulai menggarap sawahnya, jika tidak segera diperbaiki maka petani akan terancam tidak bisa menggarap sawahnya.
”Ini demi kepentingan para petani, apalagi ini terjadi di daerah pemilihan kami, sehingga kami bertanggung jawab untuk mencari solusi agar petani kita bisa terpenuhi kebutuhan air untuk sawahnya,” ucapnya.
“Tentu kami juga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah demi untuk kepentingan masyarakat kita,” tambahnya.
Dijelaskannya, Tanggul jebol di Daerah saluran irigasi Saddang tersebut bukan kewenangan pemerintah daerah, namun karena kondisi darurat, sehingga terkait kewenangan tersebut dikesampingkan demi petani yang tidak lama lagi akan menggarap sawahnya.
“Kami dari fraksi partai Demokrat terpanggil untuk turut membantu kesulitan para petani, dan ini dananya merupakan hasil patungan,” ungkapnya.
Sudarmin Baba juga menyampaikan agar masyarakat petani yang terdampak jebolnya tanggul tersebut agar bersabar. Karena proses perbaikan masih berlangsung.
Sementara itu terdapat dua titik tanggul jebol yang kini dilakukan perbaikan sementara yang juga terjadi d wilayah kecamatan Tellu Limpoe, sementara proses perbaikan sementara tanggul di DI Saddang titik Amparita sendiri diperkirakan rampung selama tiga hari.
Reporter : Suriady
Pompanisasi di Gunung Kidul, Langkah Nyata Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
Hujan Datang, Wamentan Ajak Petani Demak Percepat Tanam Padi untuk Kesejahteraan
Ketersediaan Pupuk Aman, Kementan Dorong Petani Maksimalkan Tanam di Bulan Oktober