Sinar Tani, Soropadan — Sarana produksi menjadi bagian penting dalam dunia pertanian. Karena itu, ketepatan menjadi faktor utama produksi pertanian bisa meningkat. Misalnya, untuk benih harus memenuhi enam tepat yakni, tepat varietas, tepat mutu, tepat jumlah, tepat tempat, tepat harga dan tepat waktu.
Begitu juga sarana produksi lainnya. Untuk sarana perlindungan tanaman dan pupuk, petani harus tepat dalam jenis, sasaran, dosis, cara, waktu dan mutu. Untuk mengupas lebih lanjut bagaimana petani harus tepat dalam pemakaian sarana produksi pertanian, Tabloid Sinar Tani menyelenggarakan webinar hybrid langsung dari SOROPADAN EXPO yang berlangsung di Magelang, Jawa Tengah pada 22 Agustus 2024.
Saat membuka acara, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan, Gunawan mengatakan, perbenihan menjadi salah satu bagian penting terkait dengan sarana produksi. Bahkan saat menjadi fokus perhatian pemerintah, kini pemerintah tengah melakukan perbaikan tata kelola perbenihan.
Meski dalam budidaya, benih menjadi bagian kecil dalam biaya produksi, Gunawan menilai, kontribusi benih varietas unggul memberikan dampak significan dalam peningkatan produksi dan produktivitas tanaman. Selain itu juga meningkatkan mutu produk serta sebagai sarana dalam pengendalian OPT.
”Ketersediaan benih saat ini menjadi isu sangat penting. Karena itu, kita harus bisa pastikan dalam penyediaan perbenihan. Kita harus bisa memastikan ketepatan waktu, mutu, varietas, jumlah, lokasi, harga dan tentu sesuai dengan tempat. Kita juga ingin memastikan varietas unggul ini tahan terhadap kondisi iklim dan serangan OPT,” katanya.
Sementara itu, Dipl.-Ing. Agr. Dudy Kristyanto, Business Development Manager PT. Fajar Nasional Cipta (FNC) mengatakan, pestisida sebagai sarana produksi pertanian menjadi sesuatu yang harus petani perhatian, khususnya dalam penggunaannya. Apalagi saat ini banyak beredar pestisida palsu.
”Pestisida palsu merugikan petani, karena tanaman akan rusak dan hasil panen tidak maksimal,” katanya. Sebab, memproduksi, menyimpan dan mengedarkan pestisida palsu adalah kegiatan melanggar hukum dan bisa dipidana penjara dan denda.
Karena itu, ia menyarankan agar petani membeli di toko yang resmi dan dipercaya. Selain itu, Dudy juga menyarankan agar wadah bekas pestisida jangan dijual ke pengepul, karena bisa dipakai untuk pemalsuan. “Jadi botol atau wadah bekas pestisida sebaiknya dirusak,” katanya.
Sebagai salah satu anak perusahaan Grup Kodel, FNC saat mempunyai produk pestisida Furadan 3GR, Curaterr 3GR (Carbofuran), Boomflower (Specialty nutrition) dan Enfuse 200SC (Chlorantraniliprole). “Kami memiliki petugas-petugas lapang sebanyak 50 orang yang mengedukasi petani dan kios yang tersebar di Sumatra, Jawa dan Sulawesi,” katanya.
Sementara itu, Reserach and Development PT. Raja, salah satu produsen jagung, Yusuf Mufti Bimantara mengatakan, salah satu upaya meningkatkan produksi jagung dalam negeri adalah menggunakan benih hibrida. Selama periode 2022-2023, produksi jagung dalam negeri cenderung mengalami penurunan. Misalnya, pada tahun 2021 sebanyak 16,53 juta ton, namun tahun 2023 turun menjadi 14,46 juta ton. Padahal, kebutuhan jagung, baik untuk pakan maupun pangan terus meningkat mencapai 60 persen pada tahun 2050.
Benih Hibrida
Salah satu cara untuk meningkatkan produksi jagung adalah penggunaan benih hibrida. Ada beberapa keunggulan jagung varietas hibrida. Diantaranya, produktivitas bisa mencapai 8-12 ton/ha, lebih tahan terhadap hama dan penyakit, lebih adaptif dan hasilnya seragam. “Memang kalau dari harga lebih mahal, tapi petani bisa mendapatkan hasil yang jauh lebih tinggi,” ujarnya.
Saat ini penggunaan jagung hibrida sudah memang sudah cukup tinggi hingga 77,23 persen, jagung komposit 16,4 persen dan jagung lokal hanya 6,37 persen. Dengan pengalihan 100 persen penggunaan jagung hibrida, Yusuf memperkirakan, akan ada peningkatan produksi jagung 8,7 persen atau sebanyak 1,2 juta ton.
Sebagai produsen benih padi hibrida, Dirktur Utama, PT. Primasid Andalan Utama, Ayub Darmanto mengatakan, salah satu cara meningkatkan produksi pada adalah dengan menggunakan benih padi hibrida. Target peningkatan produktivitas padi hibrida dibandingkan dengan padi Inbrida yaitu 2 ton gabah kering panen (GKP) per hektar.
“Kalau misalkan rata-rata padi inbidria rata-rata 5 ton, maka dengan padi hibrida produktivitasnya bisa 7 ton/ha, tapi syaratnya ditanam di lahan yang subur. Nah, kalau padi inbrida produksinya 7 ton/ha, padi hibrida bisa naik menjadi 9 ton/ha. Bahkan petani yang rajin memberikan pupuk kandang, produksinya bisa di atas 10 ton/ha,” tuturnya.
Hitungan jika benih padi hibrida bisa digunakan untuk areal seluas 500 ribu ha, maka akan didapatkan kenaikan produksi pangan sebanyak 1 juta ton GKP. Dengan rendemen 60 persen, produksi beras ekuivalen dengan 600.000 ton.
Dengan penambahan areal penanaman padi hibrida secara bertahap dan konsisten, Ayub berharap produksi padi bisa terus ditingkatkan dan impor beras bisa dikurangi secara bertahap. “Kalau kita mimpi bagaimana supaya tidak impor beras, berarti kita harus bisa menanam padi hibrida seluas 5 juta ha, supaya kita bisa mendapatkan produksi sebanyak 10 juta ton GKP atau 6 juta ton beras,” tuturnya.
Dengan benih yang tepat dan varietas yang baik, Ayub yakin dapat menunjang peningkatan produksi tanaman pangan. Namun demikian, peningkatan produksi beras tidak bisa hanya dilakukan swasta, perlu dukungan dari pemerintah.
Bagi Sahabat Tabloid Sinar Tani yang ingin mendapatkan e-Sertifikat dan materinya bisa diunduh di link bawah ini.
Link Materi : Klik Disini !!!
Link e-Sertifikat: Klik Disini !!!
Link e-Sertifikat Berdasarkan Nomor : Klik Disini !!!
Reporter : TIM SINTA
Zoom yg bermanfaat
Zoom yg bagus sekali
Semoga Sinar Tani Terus memberi manfaat terkhusus untuk petani
Dan kami bisa terus teredukasi bersama Sinar Tani
#sahabattani
Terimakasih Sinar Tani. Semoga selalu sukses jingga mancanegara
Supaya lebih meningkatkan lagi pelayanan,materi yang di publikasikan lebih berkualitas dan mudah di cerna
Supaya lebih meningkatkan lagi pelayanan,materi yang di publikasikan lebih berkualitas dan mudah di cerna
Semoga tambah sukses dalam berkarya demi kemaslahatan orang banyak
Terimaksih Sinar tani yang telah memberikan edukasi tentang pertanian semoga berkah