Sinar Tani, JAKARTA—Program pompanisasi yang digencarkan Kementerian Pertanian bersama TNI mendapat tanggapan dari Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor. Apalagi bantuan pompanisasi tersebut hingga ujung Indonesia bagian Timur.
Yadi menilai, program pompa merupakan solusi cepat yang ditawarkan di waktu yang tepat. Terlebih saat ini hampir semua sentra tengah dilanda kekeringan panjang yang bisa mengakibatkan gagal panen.
Karena itu, ia mendukung penuh kegiatan yang dijalankan Kementan sejak awal tahun 2024. “Pompanisasi merupakan upaya nyata dari pemerintah dalam menjaga pangan dan petani agar terus berproduksi,” katanya.
Yadi menilai, kehadiran Mentan Amran Sulaiman yang berpindah-pindah tempat hingga ke Merauke memasang pompa menjadi bukti keseriusan untuk mengamankan produksi pangan. “Seperti ini yang kita butuhkan. Semestinya PUPR juga aktif seperti Kementan,” katanya.
Saat ini, menurut Yadi, KTNA sudah melihat dampak baik dari pompanisasi yang dilakukan Kementan bersama TNI. Diantaranya beberapa daerah yang awalnya hanya bisa tanam satu kali, kini bisa tanam dua hingga tiga kali.
“Saya melihat banyak daerah yang sudah meningkatkan indeks pertanamannya. Padahal tadinya hanya satu kali tetapi dengan pompanisasi bisa 3 kali,” jelasnya.
Diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) terus melaksanakan perluasan areal tanam atau PAT melalui program pompanisasi yang dipasang di sejumlah daerah sentra. PAT sendiri adalah instruksi Menteri Pertanian melalui Kepmentan No. 243/2024 tentang Satgas Antisipasi Darurat Pangan untuk melakukan pertambahan areal tanam.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebelumnya menegaskan bahwa pompanisasi adalah solusi cepat dalam memperkuat pangan nasional. Dia berharap lewat program tersebut Indonesia mampu swasembada dan juga menjadi lumbung pangan dunia.
“Kami optimasi melalui pompanisasi Indonesia dapat memperkuat pangan yang jauh lebih kuat. Kita yakin Indonesia bisa swasembada dan juga menjadi lumbung pangan dunia,” katanya.
Menurutnya, pompanisasi adalah solusi cepat dalam mengantisipasi kekeringan panjang yang telah menurunkan produksi dalam negeri beberapa waktu lalu. Dia ingin, ke depan petani terus bergerak meningkatkan produktivitas sehingga mampu mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia.
“Saat ini seluruh jajaran kementan bergerak di lapangan memastikan solusi cepat pompanisasi terpasang secara baik, terutama di daerah-daerah sentra seluruh Indonesia,” katanya.
Hujan Datang, Wamentan Ajak Petani Demak Percepat Tanam Padi untuk Kesejahteraan
Ketersediaan Pupuk Aman, Kementan Dorong Petani Maksimalkan Tanam di Bulan Oktober
Kementerian Pertanian Bagikan Benih Gratis untuk Percepat Tanam di Oktober