Sinar Tani, Alor — Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) terus bergulir di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kali ini para petani di Kabupaten Pantar mulai menjalan program pinjaman lunak Rp. 10 juta/petani/ha yang digagas Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat.
Program TJPS mendapatkan sambutan luar biasa dari para petani di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Program pinjaman tanpa bunga yang merupakan program Gubernur Nusa Tenggara Timur ini melibatkan seluruh unsur pertanian yang ada.
Mulai dari petani, offtaker, pemerintah, penyuluh pertanian, pendamping khusus program dan pastinya bank daerah dalam hal ini Bank NTT.
Dijelaskan penyuluh pertanian Pantar Tengah, Darius Bler Sir bahwa lewat program TJPS petani berkesempatan mendapatkan pinjaman modal tanpa bunga dengan besaran Rp 10 juta/petani/ha.
Lebih lanjut pria yang juga Ketua Perhiptani Pantar Tengah ini mengatakan bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi petani untuk mendapatkan modal tersebut. Yang pertama Syaratnya petani tidak ada pinjaman KUR, lahan seluas 1 ha/petani, lahan harus ada akses jalan untuk mempermudah kendaraan melakukan pengangkuta.
“Disini lahan berbatu tidak bisa, lahan dengan kemiringan terjalin tidak bisa. Jadi lahan yang bisa itu tidak berbatu dan rata sehingga nanti hasil panen bisa bagus dan bisa mudah untuk pengembalian uang pemerintah,” ungkapnya.
Dalam program ini, hasil panen jagung akan langsung dibeli oleh offtaker dan petani bisa melakukan pengembalian modal usaha taninya (yarnen).
Darius mengatakan program TJPS di Kabupaten Pantar Tengah dengan penanaman varietas jagung hibrida pioner menargetkan produksi jagung lebih dari 5 ton/ha.
Sebagai informasi, untuk Kabupaten Pantar Tengah dana program TJPS yang dikucurkan Bank NTT sebesar Rp 1,4 milyar.
“Kami bersama teman-teman penyuluh pertanian mengucapkan terimakasih banyak kepada Bank NTT khususnya Kepala Bank NTT cabang Pantar Ibu Yessi Dolpali bersama staf yang sudah membantu Petani; Kami juga berterima kasih kepada bapak Gubernur NTT yang sudah membuat gagasan untuk membantu petani, ” ungkapnya.
Darius berharap dengan adanya program ini petani di Kabupaten Alor khususnya petani di pulau Pantar lebih semangat dalam melakukan kegiatan pertaniannya sehingga bisa melakukan pengembalian dana pinjaman dengan lancar.
“Kami Penyuluh Pertanian bersama pendamping program TJPS selalu siap untuk mendampingi petani untuk mensukseskan program TJPS ini,” ungkapnya.
Reporter : Darius
Baca juga
Kunjungi Dokter Tani, MAPORINA Jateng Dorong Pertanian Organik Lewat Kolaborasi
Optimalkan Aliran Air, BBWSPJ dan Pemkab Sidrap Gali Saluran Irigasi
Listrik Masuk Sawah, Dukung Ketahanan Pangan Kabupaten Demak