15 Januari 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Teknik Tabilasip, Bangkitkan Asa Kebun Durian Pendem

Teknik Tabilasip, Bangkitkan Asa Kebun Durian Pendem

Sinar Tani, Surakarta — Kebun bibit buah Pendem kini bergairah, setelah hampir punah karena kemarau panjang dan anomali iklim. Hal tersebut tidak lepas dari teknik Tabilasip yang dikembangkan Aris Munandar, SP, MP,.

Aris yang baru menjabat sebagai Kepala Balai Benih Wilayah Surakarta pada Oktober 2023, langsung menghadapi tugas berat untuk merehabilitasi Kebun Buah Pendem yang kini berada di bawah tanggung jawabnya.

Ia bertanya-tanya, mengapa tanaman durian di kebun yang terpelihara dengan baik tidak mampu bertahan, sementara durian di desa sekitar tetap tegak meski sama-sama mengalami kemarau panjang.

Setelah diskusi dan analisis bersama tim teknisnya, Aris menemukan bahwa tanaman durian yang bertahan hidup di desa-desa ditanam dari benih biji secara langsung, sementara yang tidak bertahan berasal dari benih polybag.

Benih yang ditanam langsung memungkinkan akar tunggang dan serabut berkembang sempurna, sedangkan pada benih polybag, akar tunggang terpangkas dan akar serabut tidak tumbuh maksimal akibat keterbatasan ruang.

Dengan pemahaman ini, Aris dan timnya mencoba menanam biji alpukat di Kebun Bibit (KB) “Tawangmangu” dan biji durian di KB “Pendem” pada awal musim hujan tahun 2023.

Tiga bulan kemudian, benih biji tersebut telah tumbuh setinggi sekitar 30 cm dan dilakukan proses sambung sisip dengan entres dari durian dan alpukat unggul. Teknik ini kemudian dinamai “Tabilasip” (Tanam Bibit Langsung dan Sisip) oleh Aris Munandar.

“Teknik ini adalah pengembangan dari teknik grafting yang telah lama dikenal. Dua bagian tanaman dari spesies yang sama atau berbeda digabungkan menjadi satu tanaman untuk mendapatkan sifat unggul dari masing-masing bagian,” jelas Aris Munandar.

Batang bawah atau rootstock dipilih dari tanaman dengan sistem perakaran kuat dan adaptasi tinggi terhadap kondisi lingkungan, sementara batang atas atau scion diambil dari tanaman dengan kualitas buah unggul.

Baca Juga :  Antisipasi Dampak El Nino, Kementan Salurkan Pompa ke Petani Klaten

Aris menambahkan bahwa dalam teknik Tabilasip, biji buah calon batang bawah langsung ditanam di lokasi kebun tanpa proses transplantasi, sehingga akar tanaman dapat tumbuh bebas dan beradaptasi sejak awal dengan kondisi lingkungan.

Perbedaan signifikan terlihat di KB Tawangmangu, di mana tanaman alpukat dengan teknik Tabilasip menunjukkan pertumbuhan yang lebih subur dibandingkan dengan teknik sambung polybag.

Dwi Santoso, koordinator kebun, mengamati bahwa bibit Tabilasip tampak lebih sehat, dengan batang lebih besar, daun lebih subur, dan jumlah ranting lebih banyak dibandingkan dengan bibit polybag yang sering mengalami pindah tanam. Priyo Tri Wusono, koordinator KB Pendem, menambahkan bahwa proses pembibitan polybag melibatkan tiga kali pemindahan, yang diduga menjadi penyebab lemahnya daya tahan tanaman terhadap cuaca ekstrem.

Dengan metode Tabilasip, diharapkan tanaman dapat membentuk sistem perakaran yang sempurna dan memiliki daya tahan serta adaptasi yang lebih baik terhadap kondisi tanah dan cuaca setempat. Teknik ini menjadi harapan baru untuk mengembalikan kejayaan kebun durian di Pendem dan meningkatkan ketahanan tanaman di tengah perubahan iklim.

Reporter : Djoko W

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini