6 Oktober 2024

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Tren Pertanian Organik Kian Digemari di Jawa Tengah, Petani Beralih ke Sistem Ramah Lingkungan

Sinar Tani, Jawa Tengah — Pertanian organik semakin menjadi pilihan utama bagi petani di Jawa Tengah. Selain meningkatkan harga jual produk, metode ini juga terbukti memperbaiki mutu tanaman pangan, meningkatkan ketahanan terhadap hama, serta menjaga kualitas tanah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah, Dyah Lukisari, menyatakan bahwa minat petani terhadap sistem pertanian organik terus mengalami peningkatan. “Sejak 2023, pengajuan sertifikasi organik oleh petani meningkat signifikan. Tahun ini, permintaan semakin bertambah,” ujar Dyah melalui pesan singkat, Jumat (27/9/2024).

Berdasarkan data Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2023, total lahan perkebunan kopi yang telah disertifikasi organik mencapai 19,16 hektare. Sementara itu, pada 2024, luas lahan yang sedang dalam proses sertifikasi melonjak hingga 726,69 hektare.

Dyah menambahkan bahwa pertanian organik semakin diminati karena berbagai keunggulan, termasuk ketahanan tanaman terhadap hama dan peningkatan permintaan konsumen terhadap produk organik yang lebih sehat. “Ini bukan hanya soal harga yang lebih tinggi, tetapi juga kesehatan tanah dan kualitas hasil pertanian yang lebih baik,” jelasnya.

Untuk memfasilitasi petani, Dishanpan Jawa Tengah telah membentuk Lembaga Sertifikasi Organik, yang merupakan salah satu dari sedikit lembaga berstatus negeri di Pulau Jawa, selain Jawa Timur. Lembaga ini bertugas menilai dan menerbitkan sertifikasi organik bagi lahan pertanian yang memenuhi syarat.

“Syarat utamanya adalah lahan harus bebas dari bahan kimia selama 2-3 tahun, termasuk irigasi yang harus bersih dari polusi pupuk kimia,” kata Dyah.

Sejumlah daerah seperti Wonogiri, Kendal, Pekalongan, Brebes, Batang, dan Purworejo telah mengajukan sertifikasi untuk berbagai produk pertanian, di antaranya kopi, beras, gula aren, hingga manggis.

Dyah berharap agar lebih banyak petani beralih ke sistem budidaya organik. Selain ramah lingkungan, tanah yang dikelola dengan metode ini menjadi lebih subur, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. “Dari segi rasa, beras organik juga lebih enak, dan harga jualnya lebih tinggi dibandingkan produk biasa,” pungkasnya.

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini