Sinar Tani, Jakarta—Di alam sudah ada serangga yang secara genetik tahan (resisten), namun jumlahnya sangat sedikit dibandingkan yang tidak tahan. Penanggulangan menggunakan pestisida akan membunuh serangga yang tidak tahan dan yang memiliki resistensi sedang. Akhirnya hanya serangga yang resisten yang masih ada.
Nah, bagaimana mencegah hama resisten terhadap pestisida? Guru Besar UGM, Prof. Ir. Y, Andi Trisyono, M.Sc., Ph.D mengatakan, ada dua langkah penerapan yaitu Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan manajemen insektisida.
Pada PHT, penggunaan pestisida sebagai alternatif terakhir setelah menggunakan teknologi yang lain. Bila penerapan berbagai macam teknologi dilakukan, maka tekanan seleksi oleh masing-masing teknologi menjadi menurun.
“Kalau masing-masing teknolgi berkontribusi 10?n kalau kita menerapkan 6-7 teknologi, maka hasilnya akan 70%. Coba bandingkan dengan kita hanya mengandalkan satu dengan kontribusi 70%, maka resistensi akan jauh lebih cepat,” ungkapnya.
Andi mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam manejemen insektisida. Diantaranya cara mozaik dan rotasi. Cara Mozaik artinya, dalam satu hamparan lahan, insektisida berbahan aktif dan cara kerja berbeda digunakan dalam petak-petak lahan yang berbeda sehingga serangga yang peka terhadap insektisida tertentu akan tetap berada di lahan.
Sedangkan cara rotasi, penggunaan pestisida dengan bahan aktif yang berbeda pada tiap aktifitas penyemprotan. Namun demikian, Andi mengingatkan, resistensi pasti akan terjadi, cepat atau lambatnya akan dipengaruhi bagaimana menggunakan pestisida/insektisida dalam sistem produksi pertanian.
Andi mengaku, resisitensi merupakan proses evolusi yang cepat atau lambat pasti akan terjadi. Karena itu, tindakannya hanyalah menghambat proses resistensi bukan menghilangkan.
Ada dua prinsip yang bisa dipegang dalam menghambat resistensi hama terhadap pestisida/insektisida. Pertama, mengurangi tekanan seleksi pada populasi serangaga yang tidak resisten. Jika semakin besar tekanan yang dilakukan, maka akan semakin cepat perkembangan resitensinya.
Kedua menurut Andi, menjaga individu peka/tidak resisten dalam populasi. Tujuannya agar terjadi perkawinan antara serangga yang tidak resisten dengan yang resisten, sehingga menghasilkan sebagian dari keturunannya peka/tidak resisten terhadap insektisida.
Andi mengingatkan, resistensi pada hama tanaman tidak hanya terjadi pada penggunaan pestisida/insektisida kimia, melainkan juga bisa terjadi pada semua teknologi pengendalian hama. Catatannya, jika tidak digunakan secara tepat.
Hujan Datang, Wamentan Ajak Petani Demak Percepat Tanam Padi untuk Kesejahteraan
Ketersediaan Pupuk Aman, Kementan Dorong Petani Maksimalkan Tanam di Bulan Oktober
Kementerian Pertanian Bagikan Benih Gratis untuk Percepat Tanam di Oktober