15 Juni 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Kolaborasi GPPI dan Takada, Kurangi Emisi GRK Industri Perkebunan

Kolaborasi GPPI dan Takada, Kurangi Emisi GRK Industri Perkebunan

Sinar Tani, Jakarta — Indonesia sebagai negara dengan perkebunan kelapa sawit terluas di dunia, memiliki potensi untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan deforestasi melalui praktek berkelanjutan dalam industry kelapa sawit.

Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Takada Technology Solutions (Takada Asset Management), Rabu (7/6) di Jakarta.

Penandatanganan yang dilakukan Ketua Umum GPPI, Dr. Ir. Hj. Delima Hasri Azahari, M.S dengan Direktur Takada Asset Management, Oscar Mendoza turut dihadiri Dato’ Mohd Emir Mayani, Direktur, dan sejumlah mitra kerja GPPI.

“GPPI adalah organisasi perusahaan perkebunan Indonesia. Tidak hanya konsentrasi di Palm Oil, tetapi juga komoditi perkebunan lainnya seperti karet, kakao, tebu, dan sebagainya. Peran GPPI sangat luas. Carbon Credits ini adalah implementasi dari komitmen-komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca tidak hanya pada perusahaan besar, namun juga small holders atau petani rakyat. GPPI lebih konsentrasi ke petani rakyat, bekerjasama dengan Yayasan Solidaridad Network Indonesia kami sudah memberikan pelatihan agar petani mengetahui dan sadar menjaga lingkungan dan melakukan usaha perkebunan secara berkelanjutan,” kata Delima.

Lebih lanjut, Delima berharap dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi industry perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia. Juga terciptanya kesinambungan dan sinergi dalam pengembangan pemanfaatan sistem transaksi Carbon Credit pada industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

PT Takada Technology Solutions merupakan sebuah perusahaan teknologi yang berkomitmen untuk mengatasi perubahan iklim global melalui solusi inovatif. Aktif dalam sertifikasi kredit karbon untuk pembangkit listrik biogas dan proyek Carbonization Bamboo di Asia Tenggara. Ikut serta dalam perdagangan kredit karbon melalui kemitraan dengan Bursa Carbon Exchange. Berdedikasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi dalam mencapai keseimbangan lingkungan.

Baca Juga :  Masifkan Pertanian Organik, Maporina Hadir Di Kabupaten Boyolali

Dengan memanfaatkan sistem transaksi menggunakan Carbon Credit, dapat berkesempatan secara aktif berkontribusi dalam mitigasi emisi gas rumah kaca, meningkatkan efisiensi operasional, serta menciptakan nilai tambah bagi industry perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Reporter : Indri

 

 

 

 

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini